Penasaran apa itu biometrik yang disebut-sebut sebagai salah satu metode keamanan terbaik saat ini? Pengertian mengenai apa itu biometrik adalah identifikasi atau otentikasi berdasarkan fisik maupun karakteristik unik seseorang. Alhasil, akurasi metode keamanan biometrik ini sangat tinggi dan sulit untuk dipalsukan. Selain itu, metode biometrik juga lebih praktis dan cepat karena setiap user tidak perlu mengingat password atau PIN.
Biometrik dianggap sebagai metode keamanan yang super canggih, benarkah demikian?
Walaupun cara kerjanya cukup sederhana, tapi biometrik memang mampu melakukan identifikasi berdasarkan keunikan masing-masing orang, mulai dari sidik jari, wajah, DNA, hingga tanda tangan. Contoh penerapan biometrik di kehidupan sehari-hari adalah scan sidik jari, pengenalan wajah, scan retina, dan lainnya.
Untuk mengetahui apa itu biometrik secara lebih detail, mari kita mulai dengan menilik sejarahnya terlebih dahulu.
Menilik Sejarah Singkat Mengenai Biometrik dan Cara Kerjanya
Ternyata, sidik jari sudah digunakan sejak abad kedua sebelum masehi, tepatnya oleh kaisar China Ts’In She yang mengesahkan dokumen tertentu dengan sidik jarinya. Sementara itu, dari sisi bisnis, sidik jari pertama digunakan pada tahun 1858 silam oleh William James Herschel yang menjabat sebagai administrator Inggris di India. Pada saat itu, William James ditugaskan untuk membangun jalan raya di Bengal, sehingga ia mengharuskan para kontraktornya untuk menandatangani perjanjian kerja menggunakan sidik jari.
Dua tahun kemudian, tepatnya di tahun 1860, para operator telegraf mengenali satu sama lain dengan kode Morse yang unik untuk setiap operatornya. Bahkan, metode ini juga digunakan saat Perang Dunia Kedua untuk mengidentifikasi pesan yang diterima.
Cara Kerja Biometrik
Sebagian orang mungkin menganggap bahwa metode keamanan ini terdengar sangat canggih dan rumit. Namun, benarkah demikian? Untuk menjawabnya, berikut ini adalah cara kerja biometrik yang perlu dipahami:
- Pertama, user harus menyimpan data pada sistem melalui scan, di mana data ini akan langsung dienkripsi dan disimpan dalam database.
- Kemudian, saat user hendak masuk ke sistem, maka ia akan diminta untuk melakukan scan identifikasi. Jika sudah, maka sistem akan memverifikasi identitas dengan mencocokkannya pada database user.
- Jika identitas sesuai, maka user akan dibolehkan masuk atau mengakses sistem tersebut.
Jadi, ada tiga komponen dibalik metode keamanan biometrik ini, yaitu:
- Alat scan untuk menyimpan atau mengidentifikasi data user.
- Software khusus yang bertugas untuk membandingkan hasil scan dengan database.
- Database yang berisi data user untuk dijadikan perbandingan.
Faktor Penilaian Otentikasi Biometrik
Setelah cara kerjanya, ada tujuh faktor yang digunakan untuk menilai autentikasi biometrik, yaitu:
- Universalitas (Universality), setiap orang yang memakai sistem tentunya memiliki suatu sifat masing-masing.
- Keunikan (Uniqueness), sifat tersebut harus cukup berbeda di setiap individunya, sehingga dapat dibedakan satu sama lain.
- Keabadian (Permanence), suatu sifat akan berubah seiring berjalannya waktu, khususnya sifat dengan permanence yang “baik” akan tetap saja sepanjang waktu dengan algoritma yang ada.
- Terukur (Measurability), yang berhubungan dengan kemudahan untuk mengukur dan menyimpan sifat tersebut, lalu data tersebut harus dalam bentuk yang bisa diproses dan di ekstrak sesuai fitur yang ada.
- Performa (Performance), yang berhubungan dengan akurasi, kecepatan, dan kokohnya teknologi yang digunakan.
- Dapat Diterima (Acceptability), bagaimana individu dalam suatu populasi menerima teknologi ini, sehingga mereka bersedia data biometriknya disimpan.
- Pengelakan (Circumvention), yang berhubungan dengan kemudahan di mana data dapat ditiru menggunakan artefak atau alat pengganti lainnya.
Mengenal Jenis-Jenis Biometrik dan Lebih-Kurangnya
Saat ini, ada dua jenis biometrik yaitu biometrik berdasarkan fisiologis dan biometrik berdasarkan perilaku. Penjelasan mengenai apa itu biometrik jenis fisiologis dan perilaku selengkapnya, langsung cek ulasan di bawah ini.
- Biometrik Berdasarkan Fisiologis. Jenis biometrik yang pertama adalah berdasarkan fisiologis, baik secara bentuk fisik (morfologis) maupun biologis. Contoh morfologis biometrik tersebut adalah identifikasi dari sidik jari, bentuk tangan, bentuk jari, pola pembuluh darah, mata (iris dan retina), hingga bentuk bentuk wajah. Sedangkan contoh jenis biologis adalah DNA, darah, air liur, hingga urine.
- Biometrik Berdasarkan Perilaku, misalnya pengenal suara, cara menulis, cara mengetik, hingga suara langkah. Namun sayangnya, jenis berdasarkan perilaku ini tidak seakurat jenis yang pertama. Sebab, data yang tersimpan adalah data saat user berada dalam kondisi stabil. Itu artinya, jika user sedang stress atau emosi tidak stabil, maka identifikasi biometrik ini bisa saja gagal.
Kelebihan Sistem Biometrik
Sama halnya dengan metode keamanan lainnya, biometrik juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah sulit untuk dicuri atau dipalsukan, praktis untuk digunakan, identifikasi yang sama seumur hidup, dan tidak bisa dialihkan atau dititipkan.
Baca juga: Memahami Face Search dalam Keamanan Digital, Ini Detailnya!
Manfaat Biometrik dan Contoh Penerapannya
Setelah mengetahui apa itu biometrik, cara kerja, hingga jenis-jenisnya, berikut ini adalah beberapa manfaat biometrik yang bisa diperoleh:
- Keamanan dengan akurasi yang tinggi, bahkan hampir tidak mungkin sistem akan salah mengidentifikasi user sebagai orang lain.
- Proses identifikasi lebih praktis dan cepat, di mana user tinggal melakukan scan dan user akan mendapatkan akses dalam hitungan detik. Hal ini tentu saja jauh lebih cepat daripada mengetik password, apalagi jika password sangat panjang dan terdapat karakter unik di dalamnya.
- Hampir tidak mungkin dipalsukan, sebab kemungkinan sidik jari Anda persis dengan orang lain itu adalah 64 miliar berbanding satu. Tak heran jika sampai sekarang belum ditemukan manusia dengan dua sidik jari yang sama.
- Tidak bisa dipindahkan, di mana user tersebut harus berada di depan scanner untuk melakukan identifikasi. Hal ini berbeda dari password atau PIN yang bisa dibagikan dimana risiko untuk dibajak akan lebih tinggi.
Contoh Penerapan Biometrik
Tingkat keamanan dan kemudahan biometrik membuatnya diterapkan di berbagai sektor di seluruh dunia, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Salah satu penerapan biometrik yang populer yaitu untuk akses tempat atau sistem, mulai dari akses gedung, akses smartphone, akses laptop, dan masih banyak lainnya.
- Penerapan selanjutnya adalah di sektor kependudukan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi setiap warga negara dengan cepat dan praktis.
- Lembaga penegak hukum di beberapa negara menggunakan metode keamanan ini untuk menegakkan hukum yang berlaku, mulai dari otomatis mengumpulkan berbagai data kriminal, hingga deteksi wajah langsung melalui kamera CCTV di tempat-tempat umum.
- Militer juga menggunakan metode keamanan biometrik.
- Dari sektor imigrasi, biometrik ada dalam bentuk paspor, yang di dalamnya terdapat foto, sidik jari, hingga tanda tangan yang akan diidentifikasi di saat pemilik paspor bepergian lintas negara.
- Beberapa negara juga sudah menerapkan biometrik pada bidang kesehatan, dengan tujuan program kesehatan pemerintah tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
- Metode biometrik juga diterapkan untuk kepentingan komersial misalnya Anda diharuskan scan sidik jari sebelum melakukan transaksi atau bank yang meminta KYC (Know Your Customer) saat membuka rekening.
Baca juga: Mengenal Teknologi Biometrik Authentication, Apa Kelebihannya dari Sistem yang Lalu?
Unggul, Pilih Biometric Verification Verihubs untuk Bisnis Anda!
Berpartner dengan Verihubs, pengalaman user atau pelanggan bisnis Anda akan menjadi lebih lancar, operasional lebih efisien, dan tentunya keamanan data akan lebih terjaga karena berbasis teknologi. Verihubs telah dipercaya oleh banyak pelaku bisnis di Indonesia dari perusahaan fintech, bank digital, bank konvensional, e-commerce, hingga bisnis digital lainnya.
Layanan Biometric Verification Verihubs terdiri dari dua fitur unggulan yaitu Face Recognition dan Liveness Detection. Dengan fitur Face Recognition, Anda bisa membandingkan dan mengenali wajah pengguna melalui Artificial Intelligence dengan akurasi tinggi. Sedangkan Liveness Detection bisa diandalkan untuk menghindari upaya penipuan identitas dengan mendeteksi wajah pengguna secara langsung. Segera hubungi kontak layanan Verihubs!