Teknologi Liveness Detection Sebagai Cara Mendeteksi Fraud

cara mendeteksi fraud

Anda mungkin bertanya, bagaimana cara mendeteksi fraud? Pengenalan wajah adalah salah satu bentuk umum dari sistem biometrik yang banyak digunakan di seluruh industri untuk pencegahan fraud. Pada dasarnya, teknologi pengenalan wajah ini menggunakan algoritma untuk membedakan fitur unik pengguna individu dari fitur wajah serupa di jajaran “galeri”.

Sistem biometrik wajah semakin populer di kalangan lembaga keuangan yang mencoba untuk menyeimbangkan antara peningkatan pencegahan fraud dan pengalaman pengguna yang berkualitas tinggi.

Jika Anda ingin tahu, langkah demi langkah, bagaimana lembaga keuangan dapat membangun solusi liveness detection sebagai salah satu cara mendeteksi fraud dalam sistem otorisasi pembayaran, pastikan Anda baca ulasan di bawah ini sampai akhir.

Kasus Fraud Marak Terjadi, Bagaimana Cara Mendeteksi Fraud?

cara mendeteksi fraud
Sumber: Freepik

Penipuan atau fraud memang telah menjadi isu yang meluas di era digital seperti sekarang ini Konsekuensi menjadi korban kejahatan seperti penipuan keuangan atau pencurian identitas dapat menghancurkan dan merugikan setiap organisasi atau bisnis. 

Lantas, bagaimana cara mendeteksi fraud? Untuk mengurangi risiko penipuan, organisasi atau bisnis banyak yang beralih ke solusi verifikasi identitas biometrik. Biometrik menggunakan karakteristik fisiologis atau perilaku yang unik untuk memverifikasi identitas seseorang, memberikan bentuk otentikasi yang jauh lebih aman daripada metode tradisional seperti kata sandi atau otentikasi berbasis pengetahuan.

Setidaknya ada enam jenis fraud yang dapat dicegah oleh verifikasi identitas biometrik. Apa sajakah itu?

1. Penipuan Terkait Kata Sandi

Ada banyak sekali pelanggaran infrastruktur yang dihadapi internet (seperti server web dan email) di organisasi, yang disebabkan oleh perlindungan kata sandi yang tidak memadai. Kata sandi seringkali menjadi tautan terlemah dalam keamanan karena bisa dengan mudah ditebak atau dicuri melalui penipuan phishing.

Nah, verifikasi identitas biometrik memberikan alternatif yang aman untuk kata sandi dengan menggunakan sesuatu dari seseorang (seperti sidik jari atau pengenalan wajah), daripada sesuatu yang mereka ketahui (seperti kata sandi). Dengan meniadakan kebutuhan pengguna untuk mengingat kata sandi, maka identitas biometrik bisa menghilangkan tautan paling lemah dalam keamanan organisasi.

2. Penipuan Otentikasi Multi-faktor (MFA)

Otentikasi multi-faktor (MFA) ini melibatkan penggunaan dua atau lebih faktor independen untuk membuktikan identitas seseorang. Meskipun MFA jelas lebih aman daripada autentikasi satu faktor, namun nyatanya lonjakan serangan phishing yang terus berlanjut telah menunjukkan batasnya, bahkan terhadap taktik yang tidak canggih. Misalnya, solusi MFA yang menggunakan kata sandi satu kali berbasis SMS bisa dengan mudah disadap oleh peretas.

Verifikasi identitas biometrik mampu memberikan alternatif yang aman dan mudah digunakan untuk solusi MFA ini, dengan menggabungkan perangkat seluler pengguna sebagai token dengan biometrik tingkat perusahaan. Hal ini tentunya dapat memberikan tingkat keamanan yang kuat tanpa menambahkan langkah ekstra ke proses autentikasi.

3. Penipuan Verifikasi Ulang

Biasanya, verifikasi ulang diperlukan dalam keadaan tertentu, seperti saat pengguna memiliki perangkat seluler baru atau terkunci dari akun mereka. Proses verifikasi ulang ini mungkin lemah dalam keamanan karena bergantung pada metode seperti tautan setel ulang kata sandi, kata sandi sekali pakai, dan autentikasi berbasis pengetahuan, yang bisa dengan mudah dicegat oleh peretas. Jadi, biometrik tingkat perusahaan memberikan alternatif yang aman untuk metode verifikasi ulang ini, karena tidak bisa dilupakan dan tidak terikat pada perangkat tertentu. Hal ini menjadikannya faktor autentikasi yang cukup andal meskipun ponsel hilang, dicuri, ataupun diganti.

Baca juga: Cara Kerja dan 4 Hal Wajib pada Liveness Detection Software

4. Penipuan Digital Onboarding

cara mendeteksi fraud
Sumber: Freepik

Seringkali, membuka akun baru secara online memerlukan validasi identitas seseorang, khususnya di industri yang diatur seperti perbankan. Dengan semakin banyaknya transaksi yang dilakukan secara online, maka sangat penting untuk memastikan bahwa pelanggan tidak melakukan penipuan.

Nah, biometrik wajah mengurangi ancaman penipuan onboarding dengan mencocokkan foto selfie pengguna dengan foto mereka pada tanda pengenal yang dikeluarkan oleh pemerintah. Penggunaan liveness detection wajah mampu mencegah serangan spoofing dengan mengonfirmasi selfie adalah orang yang hidup, bukan foto, gambar digital, video, atau seseorang yang memakai topeng. Teknologi biometrik yang menggunakan liveness detection pasif memberikan tingkat keamanan terkuat, karena tidak memerlukan tindakan pengguna tertentu, yang dapat dieksploitasi oleh peretas.

5. Penipuan Identitas Sintetis

Dalam penipuan digital onboarding penipu menggunakan identitas yang sudah ada, sedangkan identitas sintetik terjadi saat penipu membuat identitas baru menggunakan kombinasi informasi asli dan palsu, yang kemudian digunakan untuk aktivitas jahat seperti mengajukan kredit, pinjaman, atau membuka rekening bank. Karena identitas sintetis mungkin memiliki riwayat kredit yang bersih, maka sebetulnya jenis penipuan ini sulit dideteksi. Akan tetapi, teknologi verifikasi identitas biometrik bisa mengungkap dan mencegah penipuan identitas sintetik ini dengan mengonfirmasi bahwa individu yang menunjukkan identitas tersebut memang seperti yang mereka klaim.

6. Penipuan Pengguna Resmi

Kata sandi saja tidak cukup membuktikan keberadaan pengguna yang berwenang, hanya bahwa orang itu memiliki kredensial yang tepat untuk mengotentikasi terhadap identitas yang diklaim. Di sisi lain, sistem biometrik bisa membuktikan keberadaan pengguna yang berwenang. Hal ini akan menghilangkan risiko pengguna yang tidak sah mengakses informasi atau sistem sensitif.

Penipuan pengguna resmi dapat menjadi masalah serius dalam industri seperti perawatan kesehatan, di mana akses ke informasi pasien harus dikontrol dengan ketat. Solusi verifikasi identitas biometrik lah yang dapat membantu mengurangi risiko ini dengan memberikan lapisan keamanan ekstra untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang memiliki akses.

Baca juga: 3 Alasan Liveness Identification Diperlukan dalam Bisnis

Penggunaan teknologi liveness detection akan mendukung upaya perusahaan atau bisnis Anda sebagai cara mendeteksi fraud pada sistem perusahaan, baik secara internal atau secara eksternal terkait penerapannya untuk keperluan perusahaan dan karyawan, atau perusahaan dan user.

Salah satu perusahaan yang menawarkan produk ini adalah Verihubs, dengan Liveness Detection-nya yang unggul. Liveness detection software yang disediakan oleh Verihubs sudah dapat memenuhi kebutuhan Anda pada perangkat verifikasi yang handal. Didukung juga dengan berbagai produk verifikasi lain, sehingga mampu menghasilkan proses verifikasi yang solid, akurat, nyaman digunakan, dan cukup fleksibel dalam pengaplikasiannya. Silakan hubungi layanan pelanggan Verihubs sekarang untuk mendapatkan informasi terkini mengenai produk verifikasi yang Anda butuhkan.

Artikel Terbaru Kami

insurtech adalah

Memahami Insurtech: Inovasi Digital dalam Asuransi

cara membuat chatbot ai mudah

Terlengkap! Bagaimana Cara Membuat Chatbot AI Mudah?

peranan kecerdasan buatan dalam pendidikan

10 Manfaat & Peranan Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan