Home Blog Penting! Inilah 3 Strategi Penerapan Cyber Security di Industri Keuangan Digital
Published on August 9, 2022

Penting! Inilah 3 Strategi Penerapan Cyber Security di Industri Keuangan Digital

Penting! Inilah 3 Strategi Penerapan Cyber Security di Industri Keuangan Digital

Anda tentu ingat, bahwa di masa lalu kita hanya mengenal uang tunai sebagai alat pembayaran. Lain halnya dengan saat ini, di mana masyarakat mulai beralih ke sistem pembayaran non-tunai berbasis digital. Berkat sistem pembayaran digital, mulai dari membayar tagihan rutin, berbelanja kebutuhan sehari-hari, hingga membeli makanan bisa dilakukan dari rumah dengan sangat mudah. Namun perlu dipahami bahwa keamanan menjadi isu utama di dalam digitalisasi keuangan. Seperti halnya uang tunai yang dapat hilang karena dicuri, uang elektronik pun sama berisiko. Di balik kemudahan yang tawarkan, pembayaran digital juga diikuti ancaman yang sangat serius. Menggunakan pembayaran digital memungkinkan Anda untuk menjadi korban cyber crime, yaitu tindakan ilegal di dunia maya dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet. Di sinilah cyber security mutlak diperlukan!

Cyber crime mengancam transaksi keuangan digital mulai dari level sistem sampai dengan end user. Sebagai contoh, kejahatan phising yang mencuri data penting seperti identitas diri dan kode PIN pada akun keuangan. Ada juga kejahatan skimming yang mencuri data dari kartu debit dan kartu kredit untuk menguras saldo. Itulah mengapa belakangan ini, penyedia keuangan digital mulai melengkapi sistem keamanan menggunakan OTP (One Time Password), yaitu kode rahasia yang dikirimkan melalui SMS atau email untuk meminimalisir sistem diretas.

Apa Bahaya Cyber Crime?

cyber security
Sumber: Freepik

Cyber crime sekarang ini memang sudah tidak bisa dicegah lagi, bahkan setiap tahunnya semakin meningkat saja. Ada dua motif yang banyak dilakukan oleh penjahat cyber pada umumnya, yaitu:

  1. Motif intelektual, di mana motif ini dilakukan dengan tujuan untuk kepuasan pribadi dan menunjukan skill bahwa dirinya sudah mampu mengimplementasikan ilmu bidang IT yang sudah dimilikinya. Kejahatan dengan motif ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda secara individual.
  2. Motif ekonomi, politik dan kriminal, di mana kejahatan dilakukan dengan tujuan memperkaya pribadi serta golongan dan berdampak kerugian pada pihak lain baik itu material maupun nonmaterial. Kejahatan seperti ini sudah dilakukan bukan secara individual, namun juga melibatkan kelompok.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa perangkat yang tersambung dengan koneksi internet memang sangat berisiko membuat Anda menjadi korban kejahatan dunia maya. Apalagi, jumlah akun digital payment yang jauh lebih banyak dari pada jumlah penggunanya sendiri. Hal ini terjadi karena setiap orang dapat menggunakan lebih dari satu jenis aplikasi keuangan digital di ponselnya. Semakin canggih teknologi, maka bentuk cyber crime pun akan selalu mengalami perkembangan.

Cyber security atau sistem keamanan siber sangat dibutuhkan untuk melindungi keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi digital. Cyber security yang handal sangat berguna untuk menjaga data dan informasi pengguna dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah dan pihak terkait kini tengah gencar mengupayakan perluasan jaringan telekomunikasi di wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, dan Terdepan), di mana upaya ini juga hendaknya diiringi dengan memperkuat cyber security. Sebab, masyarakat bukan hanya membutuhkan sistem transaksi yang mudah dan lancar, melainkan juga aman dan terlindungi.

Strategi Cyber Security untuk Industri Keuangan Digital

cyber security
Sumber: Freepik

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, maka industri keuangan digital dan layanan perbankan harus meningkatkan sistem keamanan layanan digitalnya. Selain itu, diperlukan juga pemahaman dan pengetahuan staf lembaga keuangan tersebut mengenai cyber security itu sendiri. Berikut ini ada tiga strategi cyber security yang dapat Anda lakukan:

1. Enkripsi Seluruh Data dan Informasi yang Sensitif

Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini sebagian besar orang lebih sering bertransaksi digital menggunakan layanan yang berbasis website atau aplikasi pada smartphone. Meski demikian, layanan digital sangat rentan menjadi target sasaran cyber crime terutama jika aplikasi yang digunakan memiliki tingkat keamanan yang sangat rendah.

Maka strategi untuk menghindarinya adalah pihak penyedia layanan dapat mengenkripsi semua informasi yang bersifat sensitif tanpa terkecuali. Dengan enkripsi data, maka peretas tidak akan bisa membaca informasi yang tersimpan di dalam file yang terenkripsi. Strategi ini juga akan menjadi pertahanan terakhir jika pada akhirnya cyber crime berhasil untuk masuk ke dalam jaringan. Strategi ini pun menjadi langkah penting dalam cyber security untuk industri keuangan digital dan layanan perbankan.

2. Pelatihan Cyber Security untuk Para Staf Perusahaan

Menjaga cyber security tidak hanya menjadi tugas orang-orang divisi IT saja, sebab seluruh karyawan juga harus memiliki wawasan dan selalu waspada terhadap kemungkinan cyber attack yang terjadi pada perusahaan. Salah satu metode serangan yang paling sering dilakukan hacker adalah menyebarkan malware melalui email, atau dikenal dengan istilah phishing. Karyawan yang tidak menyadari bahwa email yang mereka buka berisi link yang sangat berbahaya dapat memberikan akses kepada peretas untuk masuk ke dalam sistem. Maka untuk mengatasinya, perusahaan dapat memberikan pelatihan atau coaching cyber security kepada staf agar mereka bisa lebih waspada terhadap serangan hacker semacam itu.

3. Bekerja Sama dengan Tim Ahli di Bidang Cyber Security

Menyiapkan keamanan industri keuangan digital maupun perbankan, terlebih lagi transaksi bank tersebut besar, tentu membutuhkan jasa dari para profesional cyber security. Peretas atau hacker akan selalu berusaha untuk mengakses data dan informasi penting perusahaan. Jika satu metode gagal untuk membobol sistem, maka mereka akan mencoba dengan metode-metode serangan yang lainnya. Jadi, tidak ada salahnya Anda bekerja sama dengan para profesional cyber security untuk membantu mengamankan sistem perusahaan segmentasi apapun. Dengan berbagai ancaman yang muncul, Anda bisa berkonsultasi dengan tim ahli sehingga dapat memberi rasa aman untuk perusahaan khususnya industri keuangan digital dan perbankan.

Para profesional tersebut pastinya akan membimbing dan memberikan solusi supaya sistem jaringan atau aplikasi yang ada lebih aman digunakan baik bagi perusahaan maupun pengguna. Seperti Verihubs, yang hadir menawarkan berbagai kemudahan dalam sistem verifikasi dan otentikasi yang terintegrasi di sistem perusahaan digital Anda. 

Verihubs Hadir sebagai Solusi Sistem Verifikasi Terbaik

Verihubs hadir sebagai perusahaan berbasis Saas (software-as-a-service) yang menyediakan solusi lengkap bagi kepatuhan dan keamanan bisnis digital perusahaan di Indonesia. Solusinya antara lain adalah sistem KYC (Know Your Customer) dan KYB (Know Your Business). Keduanya penting untuk memeriksa dan memvalidasi pelanggan prospektif. Hingga menjadi penyedia infrastruktur back-end lengkap yang dibutuhkan untuk membuat produk fintech yang aman dan tentunya juga terkontrol.

Bersama dengan Verihubs, pengalaman pelanggan akan menjadi lebih lancar, operasional lebih efisien, dan yang pasti keamanan data terjaga karena berbasis teknologi. Verihubs telah dipercaya oleh pelaku bisnis di Indonesia dari perusahaan fintech, bank digital, bank konvensional, e-commerce, serta bisnis digital lainnya. Dengan Verihubs, Anda bisa membangkan infrastruktur digital perusahaan dengan sistem keamanan yang otomatis dan terintegrasi di Verihubs dengan teknologi otentikasi dan verifikasi user melalui biometrik, nomor telepon, serta verifikasi bisnis.