Fraud biasanya sering dialami oleh para pebisnis berskala kecil karena kurangnya sumber daya dalam melakukan pengawasan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan besar juga bisa mengalami tindak kecurangan berupa digital fraud.
Perusahaan yang mengalami fraud bisa mengalami hambatan, baik hambatan secara finansial maupun yang bersifat kultural. Maka dari itu, tindak kejahatan ini harus segera dicegah. Namun, pencegahan fraud juga harus diperhatikan, jangan sampai terjadi gesekan pada saat mengoptimalkan sistem pengawasan, ya!
Dalam melakukan langkah pencegahan fraud, tentunya pemilik bisnis harus mampu melindungi perusahaan dan pelanggan, serta menjaga agar pelanggan tetap dapat berinteraksi dengan mudah dan cepat. Agar hal tersebut bisa terwujud, ada beberapa cara mencegah digital fraud yang terbukti efektif. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Menilik Tren Penipuan Digital
Ternyata, digital fraud atau penipuan digital telah menjadi beban bagi bisnis sejak terciptanya e-commerce pada 1990-an. Seiring berjalannya waktu, para penipu digital semakin canggih dalam menghindari deteksi dan melakukan penipuan mereka.
Hingga saat ini, teknologi pencegahan penipuan telah tersedia untuk membantu organisasi atau bisnis tetap berada di depan penjahat dunia maya dalam permainan kucing dan tikus digital ini. Dengan menggabungkan pembelajaran mesin, kecerdasan buatan, dan juga analitik data, platform pencegahan penipuan dapat mencegah serangan penipuan digital dan melindungi pelanggan mereka saat ancaman berkembang.
Namun terlepas dari kemajuan ini, penipuan digital juga terus meningkat, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Berikut ini adalah tren penipuan digital teratas yang harus Anda ketahui:
1. Penipu Mengandalkan Aplikasi Seluler untuk Melakukan Penipuan Perbankan
Ponsel dianggap sebagai tempat yang cukup aman dalam kehidupan pribadi manusia, terutama di kalangan Gen Z. Namun pada tahun 2021 lalu, diketahui ada sebanyak 68% penipuan perbankan digital berasal dari platform seluler.
Seiring dengan peningkatan teknologi seluler, diketahui penyerang menargetkan saluran seluler lebih dari aplikasi desktop tradisional. Penipu semakin mengeksploitasi malware seluler dan mengunggah aplikasi jahat yang dirancang khusus untuk menyamar sebagai merek terkenal ke toko aplikasi terpercaya, lalu memanfaatkan popularitas perbankan seluler untuk mencuri informasi akun.
2. Peniruan Merek Kian Marak Terjadi
Pada kuartal keempat tahun 2021 lalu, serangan penyalahgunaan merek mencapai angka 45% dari semua penipuan digital di seluruh dunia, tepatnya meningkat 274% dibandingkan tiga kuartal sebelumnya. Bagi pelaku kejahatan, penyalahgunaan merek ternyata cukup mudah dilakukan. Situs website, logo, dan aset identitas merek lainnya dapat dengan mudah digandakan untuk mengelabui pelanggan yang tidak menaruh curiga. Banyak dari serangan ini terjadi di negara-negara di mana ada sedikit risiko yang ditangkap.
3. Penipuan Cryptocurrency Mendaki dengan Cepat
Cryptocurrency menjadi target yang menguntungkan bagi para penipu. Faktanya, penipuan cryptocurrency telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh keserakahan dan FOMO (takut ketinggalan), hingga menjadikannya salah satu kejahatan digital yang tumbuh paling cepat.
Menurut Komisi Perdagangan Federal, konsumen AS kehilangan hingga $750 juta karena penipuan crypto sepanjang tahun 2021 lalu. Selain itu, Chainalysis juga melaporkan bahwa kerugian di seluruh dunia dapat mencapai $3,2 miliar, yaitu meningkat 516% dari tahun sebelumnya.
4. Layanan Pay Later Memacu Permintaan Pelanggan
Layanan pay later atau beli sekarang-bayar nanti membantu bisnis dalam meningkatkan nilai pesanan rata-rata mereka dengan memungkinkan pelanggan membiayai pembelian mereka melalui jalur kredit tanpa bunga.
Menurut Insider Intelligence, pembelian global sekarang, bayar kemudian belanja berada di jalur yang tepat untuk mencapai volume hingga $680 miliar pada tahun 2025. Penipu telah memperhatikan tren ini dan secara aktif mereka akan memanen kredensial masuk dalam skema pengambilalihan akun (ATO) dan menggunakan identitas sintetik untuk membuat akun palsu untuk membangun jalur kredit BNPL.
5. Phishing Terus Melumasi Roda Penipuan Digital
Berbagai bentuk penipuan digital sering melibatkan penipuan phishing, yang terus sukses. Saat ini, penipu telah memanfaatkan teknologi AI dan teknik rekayasa sosial yang canggih untuk mencuri informasi dari penerima yang tidak menaruh curiga melalui email, panggilan telepon (vishing), teks SMS (smishing), dan masih banyak lagi.
Penipuan digital alias digital fraud memang tidak akan hilang dalam waktu dekat. Lantas, upaya apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya?
Baca juga: Cara Kerja Fraud Detection dan Benefitnya untuk Bisnis
Strategi Pencegahan Digital Fraud
Seperti yang Anda lihat, digital fraud adalah istilah umum yang mencakup banyak saluran, target, dan taktik. Untungnya, ada solusi dan praktik terbaik yang bisa Anda terapkan untuk melindungi organisasi atau bisnis Anda dan pelanggannya.
1. Gunakan Machine Learning (ML) dan AI untuk Tetap Menghadapi Ancaman
Pembelajaran mesin modern telah terbukti berperan sangat penting dalam mencegah kerugian penipuan digital dengan memahami perilaku di balik serangan. Teknologi ini akan bekerja dengan mempelajari perilaku pelanggan normatif dan mencari penyimpangan yang mungkin menandakan penipuan.
Platform manajemen penipuan yang paling kuat saat ini memungkinkan organisasi mengatur toleransi risiko mereka dan mendapatkan wawasan tentang jenis serangan yang mereka hadapi. Saat perilaku tertentu dianggap berisiko tinggi, maka pengguna tersebut harus memberikan autentikasi tambahan sebelum melanjutkan. Strategi ini tentunya akan memungkinkan perusahaan untuk hanya memfilter pengguna yang sangat mencurigakan, membiarkan sebagian besar pelanggan tetap tidak terganggu.
2. Mencegah Penyalahgunaan Merek Digital
Phishing merupakan salah satu metode utama yang digunakan oleh penipu untuk mencuri informasi sensitif dan mendapatkan akses ke akun dan sistem pengguna. Cara paling terbaik untuk memerangi phishing yaitu mengambil pendekatan proaktif dengan mencari layanan pemantauan dan penghapusan merek 24/7 yang komprehensif.
Dengan terus memindai website, toko aplikasi, dan media sosial, hal ini menjadi solusi terkemuka sehingga bisa segera mengenali serangan peniruan identitas merek. Kemudian bisa mengambil langkah-langkah untuk segera menghapus situs phishing, aplikasi, dan profil media sosial di balik penipuan sebelum menyebabkan kerugian finansial dan reputasi yang serius.
Selain itu, setiap organisasi atau bisnis juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan gateway email atau solusi firewall untuk filtrasi email phishing masuk yang menghindari deteksi dini dan mencegahnya menjangkau staf. Strategi ini juga bisa dikombinasikan dengan pendidikan berkelanjutan, sehingga dapat menjaga pelanggan dan staf Anda bebas dari penipuan phishing.
Baca juga: Fraud adalah Tindakan Penipuan, Cegah dengan 3 Cara Ini!
Cegah Digital Fraud dengan Partner yang Tepat
Potensi fraud memang akan tetap ada di dalam sebuah bisnis atau usaha yang mencakup banyak pegawai atau para pemangku kepentingan. Maka dari itu, sangat penting bagi organisasi atau bisnis untuk mencari dan menemukan partner yang tepat dalam mencegah dan memerangi digital fraud. Verihubs hadir menawarkan program khusus yang akan membantu Anda untuk menghindari penipuan dengan memeriksa jejak kriminal user secara lebih akurat.
Bersama Verihubsm Anda bisa meningkatkan sistem deteksi dan pencegahan penipuan pada sistem Anda. Verihubs terintegrasi dengan database pemerintah Indonesia yang terpercaya, sehingga proses verifikasi user lebih aman dan akurat. Silakan kunjungi website Verihubs untuk mendapatkan info lebih lanjut, atau jadwalkan Demo sekarang juga!