Home Blog 4 Langkah Membuat Produk yang End User Friendly
Published on August 12, 2022

4 Langkah Membuat Produk yang End User Friendly

4 Langkah Membuat Produk yang End User Friendly

Sebagian orang yang tengah menjalankan sebuah usaha rintisan alias startup, terkadang sulit untuk membedakan target audience dari suatu produk atau layanan yang ditawarkan. Hal ini bisa terlihat saat mereka bingung dalam memberikan definisi yang tepat soal end user dan customer. Secara sederhana, end user adalah orang yang menggunakan produk atau jasa. Sedangkan customer adalah orang yang membeli produk atau jasa. Salah dalam mendefinisikan hal sederhana ini, ternyata bisa salah juga dalam merencanakan target audience dari usaha yang akan dibuat. 

Bicara soal user dan target audience, menurut Cecilia Christin Hermanto selaku Konsultan dari MarkPlus Inc, end user adalah mesin yang meningkatkan basis customer. Perlu diketahui, bahwa di berbagai perusahaan teknologi, target audience bisa mencakup user dan customer. Supaya lebih mudah memahaminya, mari ambil contoh YouTube. YouTube digunakan oleh para pembuat video maupun para viewer biasa. Namun sebenarnya, basis customer YouTube berasal dari para pengiklan (advertiser) atau brand. Sementara itu, YouTube harus dibuat se-user friendly mungkin, dengan tujuan supaya bisa menguntungkan user. Dengan begitu, maka jumlah dan engagement rate dari pengguna YouTube akan semakin tinggi.

Nah, melalui dua modal itu tentunya sudah cukup bagi YouTube untuk meningkatkan basis pelanggannya. Semakin banyak pengguna, maka akan semakin menarik bagi advertiser untuk beriklan di YouTube, sehingga pada akhirnya user akan menjadi mesin bagi basis pelanggan yang menguntungkan bisnis suatu produk. Bagaimana, sampai sini sudah punya gambaran mengenai end user, atau justru semakin bingung? Langsung saja simak ulasan di bawah ini sampai akhir.

Perbedaan Customer dengan End User Adalah?

end user adalah
Sumber: Freepik

Definisi end user dan customer secara sekilas memang ada kemiripan. Padahal sebenarnya end user dan customer memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Setidaknya ada perbedaan antara keduanya, yaitu:

  • End user adalah seseorang yang belum tentu melakukan transaksi pembelian suatu produk atau layanan jasa dalam sales process maupun melalui tahapan pemasaran. Namun, dapat dipastikan bahwa mereka adalah orang yang menggunakan produk atau layanan jasa tersebut.
  • Customer adalah seseorang yang melakukan transaksi pembelian terhadap suatu produk atau layanan jasa, dan telah melalui tahapan sales funnel. Namun customer ini belum tentu akan menggunakan produk atau layanan jasa tersebut. 

Sebagai contohnya, seorang purchasing staff di sebuah hotel membeli seperangkat komputer untuk front office staff. Ini berarti, purchasing staff adalah seorang customer karena ia telah melakukan transaksi pembelian seperangkat komputer. Sedangkan front office staff adalah sebagai end user yang menggunakan komputer tersebut.

Membangun Produk yang End User Friendly, Coba 4 Langkah Ini!

end user adalah
Sumber: Freepik

Perlu dipahami, bahwa kepuasan end user adalah tujuan utama dari pengembangan suatu produk atau layanan jasa. Maka dari itu, sangat penting untuk memastikan bahwa produk atau layanan jasa yang Anda ciptakan atau kembangkan bersifat end-user friendly. Berikut ini adalah beberapa tips atau cara untuk membangun produk atau layanan jasa yang ramah bagi pengguna. Simak baik-baik!

Langkah Pertama: Mengetahui Kebutuhan User

Langkah pertama untuk membangun produk atau layanan jasa yang ramah bagi end user adalah mencari tahu tentang kebutuhan mereka sebagai pengguna. Pasalnya, Anda tidak mungkin menciptakan suatu produk atau layanan jasa yang tidak memiliki nilai atau manfaat (value based) untuk pengguna. Itu artinya, Anda harus melakukan market research terlebih dahulu supaya Anda dapat mengetahui kebutuhan mereka. Caranya adalah dengan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang pengguna yang bisa Anda gunakan sebagai insights dalam proses pengembangan produk.

Selain itu, ketahui pula apa yang menjadi kesulitan atau masalah (pain point) yang mereka hadapi. Dengan begitu, produk atau layanan jasa yang Anda kembangkan bisa menjadi solusi atas apa yang mereka butuhkan. Kemudian hasilnya, produk atau layanan jasa yang Anda tawarkan akan lebih mudah mendapatkan posisi di pasar.

Langkah Kedua: Melakukan Testing

Langkah berikutnya dalam membangun produk atau layanan jasa yang ramah end user adalah melakukan testing. Jangan sampai Anda melakukan product launch dan memproduksi suatu produk dalam jumlah masif tanpa mengujinya terlebih dahulu. Jika Anda tidak melakukan pengujian terlebih dahulu, maka itu artinya Anda tidak akan mengetahui apakah produk tersebut sesuai dengan permintaan pasar dan ekspektasi user atau tidak. Nah, salah satu testing yang bisa diterapkan adalah usability testing. Usability testing adalah proses pengujian untuk melihat secara langsung bagaimana user berinteraksi atau menggunakan produk yang Anda kembangkan. Jenis pengujian ini juga bisa dilakukan melalui survei, wawancara, atau metode lainnya.

Langkah Ketiga: Mengumpulkan Feedback dari User

Feedback alias umpan balik dari end user adalah bagian yang paling penting dalam proses pengembangan produk atau layanan jasa. Dengan feedback ini, maka Anda bisa melakukan evaluasi, perbaikan, serta peningkatan pada produk. Tujuannya adalah supaya produk atau layanan jasa yang Anda tawarkan semakin menarik minat dan meningkatkan demand generation di pasar.

Anda bisa mendapatkan feedback dari user melalui berbagai cara, seperti survei kepada pengguna, melakukan wawancara di berbagai saluran pemasaran, atau lainnya. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan email marketing, social messaging, dan lain sebagainya. Begitu Anda sudah mendapatkan feedback, maka langkah selanjutnya adalah segera kumpulkan semua informasi tersebut sebagai bahan untuk proses pengembangan produk. Melalui feedback yang diberikan oleh user, maka Anda bisa mengetahui masalah pengguna dengan lebih valid, hingga mendapatkan ide baru seputar fitur-fitur produk yang akan dikembangkan.

Langkah Keempat: Membuat User Persona

Membuat user persona dalam proses pengembangan produk memang sangat penting. Tujuannya adalah untuk memposisikan diri Anda sebagai user yang akan menggunakan produk tersebut. Dengan begitu, Anda akan mengetahui apakah produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan user, atau malah justru jauh dari ekspektasi.

End User Adalah Target Utama!

Itulah pembahasan mengenai end user, apa perbedaannya dengan customer, hingga cara untuk menciptakan produk atau layanan jasa yang ramah pengguna. Pada intinya, end user adalah target utama dari proses pengembangan produk maupun jasa. Untuk menciptakan produk yang user-oriented, diperlukan adanya pemahaman yang mendalam seputar siapa yang akan menjadi end user dari suatu produk. Tujuannya adalah supaya produk sesuai dengan kebutuhan pasar, dan tentunya mampu mengatasi kesulitan yang pengguna hadapi. Dengan begitu, perusahaan akan mampu meningkatkan sales growth dan keuntungan untuk pertumbuhan bisnis.

Di sisi lain, sebagai pelaku bisnis Anda juga bisa memanfaatkan layanan verifikasi dari Verihubs yang akan meningkatkan user experience. Beberapa fitur atau layanan yang bisa diimplementasikan adalah Phone Number Verification, Identity Verification, Biometric Verification, Business Verification, hingga Employee Verification. Anda bisa membangkan infrastruktur digital perusahaan Anda dengan sistem keamanan yang otomatis dan terintegrasi di Verihubs. Silakan hubungi layanan pelanggan kami untuk penjelasan berbagai produk Verihubs secara lebih detail.