Teknologi pengenalan wajah (face recognition) merupakan teknologi biometrik wajah yang menggunakan AI (artificial intelligence) untuk mengidentifikasi wajah. Teknologi pengenalan wajah yang satu ini memiliki metode yang hampir sama seperti biometrik sidik jari atau fingerprint. Lantas, bagaimana cara menggunakan sistem face recognition API?
Perlu diketahui, AI dalam teknologi face recognition membuat smartphone atau aplikasi untuk dapat mengenali wajah dari sensor secara real-time. Akan tetapi, darimana teknologi ini dapat mengenali wajah? Semua wajah yang teridentifikasi oleh sensor tersebut, sebelumnya telah terekam dalam database komputer.
Untuk lebih tahu mengenai bagaimana cara kerja dan penggunaan sistem atau teknologi face recognition API, mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Awal Mula Teknologi Face Recognition API
Teknologi face recognition sebetulnya sudah ada sejak tahun 1964 dan ditemukan oleh seorang ahli komputer bernama Woodrow Wilson Bledsoe dalam tugasnya membantu badan intelijen. Ia bersama dengan dua orang lainnya menciptakan teknologi ini dengan melakukan perhitungan komputer serta rotasi matematika. Dengan menggunakan dua metode tersebut, maka mereka berhasil memalsukan wajah seseorang dari beberapa sudut dalam pengambilan gambar.
Kemudian, teknologi ini terus dikembangkan pada tahun 1970-an dengan menambahkan beberapa detail seperti ketebalan bibir dan warna rambut. Sejak saat itu, teknologi face recognition telah digunakan secara umum dan terus berkembang, dan pada akhirnya di tahun 2017, perusahaan Apple mengeluarkan smartphone yang menggunakan teknologi face recognition.
Apa Kegunaan Face Recognition API?
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam penjelasan sebelumnya, di mana teknologi ini telah hadir sejak tahun 1964 oleh para ahli matematika dan komputer. Nah, pada saat itu teknologi ini digunakan untuk membantu pihak kepolisian dan badan intelijen dalam menemukan seorang penjahat. Kemudian akhirnya, pada tahun 2017 teknologi ini diterapkan dalam sistem keamanan pada smartphone.
Hal ini tentu saja telah membuktikan bahwa teknologi face recognition API memberikan banyak sekali manfaat dalam berbagai bidang, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Sistem Keamanan Smartphone. Saat ini, hampir semua smartphone sudah mengganti sistem keamanannya menjadi face recognition sebagai upaya untuk mencegah terjadinya serangan hack dari oknum tidak bertanggungjawab. Sehingga, user tidak perlu memasukkan sandinya saat akan membuka smartphone. Cukup arahkan wajah ke sensor kamera dan smartphone akan langsung erbuka.
- Face Recognition dalam Mobile Banking. Hampir semua aplikasi mobile banking saat ini juga telah menggunakan teknologi biometrik. Bukan hanya biometrik sidik jari saja, melainkan juga face recognition, sebagai tindakan upgrade sistem keamanan dari aplikasi tersebut agar akun rekening nasabah tetap terjaga aman dari adanya pembobolan.
- Sistem Absensi Face Recognition. Teknologi ini bukan hanya digunakan sebagai sistem keamanan saja, tapi juga sebagai sistem absensi di perusahaan. Di beberapa negara, teknologi ini telah digunakan oleh banyak perusahaan sebagai sistem absensi teraman mereka yang sulit untuk dimanipulasi, di mana setiap karyawan akan dilakukan perekaman identitas wajah yang disimpan dalam database mereka.
- Kepolisian. Di beberapa negara maju, setiap sudut difasilitasi dengan CCTV. Dari CCTV tersebut, pihak kepolisian dapat mendeteksi wajah dari para penjahat yang terekam dalam database mereka. Jadi, ketika salah satu kamera mendeteksi wajah penjahat tersebut, maka polisi dapat mengetahui keberadaan mereka dan segera menangkapnya kembali.
Baca juga: Cermati 2 Perbedaan Utama Face Comparison dan Face Recognition
Bagaimana Cara Kerja Face Recognition?
Teknologi face recognition API dapat mengenali atau mengidentifikasi wajah berdasarkan data yang terekam dalam database. Apa saja langkah-langkah dalam cara kerja face recognition itu?
1. Mendeteksi Wajah
Langkah pertama adalah sistem face recognition API ini akan mendeteksi atau menangkap foto wajah user atau pengguna. Pada umumnya, beberapa device akan melakukannya dengan memindai gambar atau foto user. Akan tetapi, ada juga yang mendeteksi wajah dari video untuk menangkap gambar secara 3D. Dalam tahap ini, user harus mengarahkan wajahnya secara lurus ke depan menghadap kamera agar seluruh bagian dari wajah dapat terdeteksi.
2. Menganalisis Struktur Wajah
Selanjutnya, setelah gambar atau foto dari wajah user berhasil ditangkap, maka sistem akan menganalisis semua bagian dan struktur dari wajah tersebut. Analisis ini bertujuan untuk membedakan identitas user dari bentuk wajah dengan orang lain. Sehingga, tidak ada yang dapat mengakses data tersebut selain daripada user yang bersangkutan sebagai pemilik identitas asli.
3. Mengubah Gambar Wajah Jadi Face Print
Setelah gambar dari wajah user selesai ditangkap dan dianalisis, kemudian selanjutnya sistem akan mengubah hasil analisis tersebut menjadi data. Data atas bentuk dan struktur wajah user ini disebut dengan face print, di mana data face print tersebut terdiri dari berbagai kode numerik yang membedakan wajah user dengan wajah lainnya yang terekam dalam sistem.
4. Mengidentifikasi Face Print
Tahapan yang terakhir adalah, apabila gambar wajah telah diubah menjadi bentuk data face print, maka sistem akan melakukan identifikasi terhadap data face print tersebut. Di dalam setiap device, sistem ini telah memiliki ratusan bahkan ribuan data face print yang terekam di dalam database. Oleh karena itu, sistem perlu membandingkan data wajah user dengan face print lainnya yang ada. Jika semuanya telah cocok, maka face print user akan disimpan di dalam database.
Baca juga: Penerapan Algoritma Face Recognition Machine Learning dalam Sistem Verifikasi Pengguna
Banyak sekali kegunaan dari teknologi face recognition API di berbagai bidang. Bahkan, saat ini teknologi ini digunakan sebagai sistem keamanan hingga sistem absensi yang paling aman. Hal ini karena wajah adalah identitas setiap orang yang unik dan tidak dapat ditiru. Dengan memahami lebih jauh mengenai apa itu face recognition API, maka Anda jadi memahami bagaimana teknologi ini bekerja dan manfaatnya bagi berbagai bidang.
Verihubs menawarkan fitur Face Recognition yang masuk dalam kategori produk Biometric Verification. Proses pemindaian dan pengenalan wajah dapat berjalan dengan sangat cepat. Tentunya, dukungan akses ke database milik pemerintah, menjadi patokan utama dalam akurasi verifikasi data user.
Jika Anda tertarik dengan fitur canggih ini, segera jadwalkan DEMO GRATIS dengan menghubungi kontak layanan Verihubs sekarang juga.