Demi Keamanan, Penerapan Verifikasi pada Fintech adalah Sebuah Keharusan!

fintech adalah

Istilah fintech sering kali dikaitkan dengan pinjaman online yang belakangan ini tengah hangat diperbincangkan. Fintech adalah singkatan dari financial technology yang merupakan jasa keuangan dengan menggunakan teknologi. Biasanya, fintech menggunakan sistem terintegrasi yang mempermudah transaksi finansial masyarakat. Sebenarnya fintech bukan hanya berupa pinjaman online saja, karena terdapat berbagai jenis fintech dengan fungsi dan tujuan yang berbeda.

Dilansir dari laman OJK, fintech adalah perusahaan yang melakukan inovasi di bidang jasa keuangan dengan sentuhan teknologi yang modern. Awalnya, pemanfaatan teknologi dalam fintech hanya difokuskan untuk sistem back-end perusahaan keuangan saja. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini kebanyakan perusahaan fintech memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kepuasan serta memecahkan berbagai masalah pelanggan. Hingga saat ini, banyak fintech yang menawarkan kepraktisan dan kemudahan dalam aktivitas keuangan. Mereka berlomba-lomba menciptakan solusi dalam perbaikan sistem keuangan tradisional yang terkenal ribet dan boros waktu. 

Mari simak lebih lanjut tentang apa itu fintech dan seluk beluk perkembangan fintech di Indonesia. Jika Anda adalah pelaku bisnis fintech, Anda wajib tahu pentingnya verifikasi pada bisnis fintech! Silakan lanjut membaca. 

Apa Saja Jenis-Jenis Fintech?

fintech adalah
Sumber: Freepik

Di Indonesia, perkembangan fintech ternyata bisa dibilang cukup telat. Meskipun sejak tahun 2006 sudah mulai berkembang, namun nyatanya baru di tahun 2015 organisasi Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) dibentuk. Lalu setelah tahun 2015 itulah fintech di Indonesia mulai menunjukan tren yang positif. Hingga saat ini, fintech terus bertumbuh di Indonesia sampai 80%. Sedikitnya ada sekitar 147 perusahaan fintech yang terdaftar secara resmi di Indonesia dan angka tersebut akan terus mengalami pertambahan.

Dalam prosesnya, fintech berjalan di bawah pengawasan OJK, sehingga Anda harus benar-benar memerhatikan dan memastikan mengenai perizinan bisnis fintech Anda. Belakangan ini banyak sekali fintech ilegal yang tidak berizin OJK yang memakan banyak korban seperti pinjaman online ilegal, hingga investasi bodong yang tidak memiliki izin dari OJK. Berikut ini adalah jenis-jenis fintech di Indonesia yang perlu dipahami:

1. Digital Payment System

Jenis fintech yang satu ini menyediakan layanan pembayaran digital tanpa melalui bank. Mulai dari tagihan listrik, tagihan pulsa, pembelian barang secara online, dan masih banyak lagi. Dengan tanpa syarat yang rumit, setiap pengguna bisa mendapatkan layanan digital seperti bank, dan lainnya. Digital payment system semakin berkembang terutama setelah e-commerce banyak digandrungi oleh masyarakat. Banyak sekali e-commerce yang bekerja sama dengan perusahaan fintech lain atau membentuk digital payment system-nya sendiri.

2. Peer to Peer (P2P) Lending

Menurut OJK, P2P Lending alias pinjaman online merupakan layanan pinjaman uang berbasis teknologi di mana layanan ini pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 2016 lalu. Awalnya, P2P Lending kebanyakan digunakan untuk mendanai bisnis UMKM, namun saat ini pinjaman online lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Berbagai kemudahan serta kecepatan dalam pencairan dana membuat jenis fintech ini sangat populer di Indonesia. 

3. Microfinancing

Sedangkan jenis fintech yang satu ini memberikan solusi kepada masyarakat kelas bawah yang perlu mendapatkan dana segar, namun terkendala oleh sistem bank. Sudah menjadi rahasia umum bahwa akses ke institusi keuangan seperti perbankan terkadang memang sulit diraih oleh masyarakat kecil di pedesaan. Kehadiran microfinancing ini mampu menjembatani antara masyarakat yang membutuhkan dana dan investor secara digital. Dana tersebut dapat digunakan sebagai modal usaha atau untuk sekadar mencukupi kebutuhan sehari-hari.

4. Equity Crowdfunding

Crowdfunding adalah layanan fintech dalam penggalangan dana, di mana nantinya dana tersebut bisa didonasikan kepada sebuah organisasi sosial atau diinvestasikan kepada sebuah bisnis. Fintech yang satu ini mirip dengan P2P Lending, hanya bedanya dalam crowdfunding investor diposisikan sebagai pemilik usaha.

5. Manajemen Risiko dan Investasi

Fintech yang satu ini memberikan layanan untuk mengelola keuangan dengan benar. Jenis yang satu ini dapat membimbing masyarakat untuk membuat perencanaan keuangan yang jauh lebih baik, serta mewujudkan impian finansial di masa depan. Selain tentang perencanaan keuangan, fintech ini juga memberikan akses kepada investasi maupun asuransi. Dengan hanya bermodalkan smartphone saja, masyarakat sudah bisa mendapatkan paket lengkap dalam pengelolaan keuangan. Sangat menarik! 

6. E-Aggregator

Berbeda dengan jenis fintech lainnya yang telah disebutkan sebelumnya, e-aggregator ini justru lebih pada sebuah platform yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mencari informasi, maupun mengambil keputusan mengenai produk finansial yang akan dipilih. Fintech ini biasanya memiliki portal resmi, di mana disediakan sederet informasi yang berhubungan dengan produk keuangan. Kehadiran e-aggregator ini bisa meningkatkan literasi keuangan masyarakat. 

Pentingnya Verifikasi pada Fintech

fintech adalah
Sumber: Freepik

Kini, fintech telah berkembang sangat pesat dengan semakin banyaknya perusahaan rintisan atau startup fintech yang memanfaatkan teknologi untuk mendukung berbagai proses finansial mulai dari pembayaran, pendanaan, hingga investasi. OJK mendorong supaya lembaga keuangan dan fintech untuk merubah sistem pengenalan nasabah atau Know Your Customer (KYC) menjadi digital e-KYC supaya bisa lebih efisien. Selain itu, pengenaan e-KYC juga bisa menghindari pencucian uang, karena nasabah tidak bisa memalsukan data dalam pengenaan e-KYC. Electronic Know Your Customer alias e-KYC adalah pengenalan pelanggan secara elektronik atau digital yang melibatkan sistem sehingga proses tersebut dapat dilakukan dengan mudah tanpa melibatkan kontak fisik. 

Beralih ke sistem e-KYC itu berarti proses KYC lebih komprehensif, lebih mendetail, sehingga dapat mendeteksi potensi risiko yang tidak dapat diketahui oleh proses KYC biasa. Selain itu, e-KYC juga ada dalam proses akuisisi atau pendaftaran pengguna baru atau yang disebut digital onboarding untuk menggantikan proses KYC yang dilakukan secara fisik. Nah, untuk mengenakan sistem e-KYC ini tentunya dibutuhkan suatu sistem yang bisa memverifikasi data nasabah. Untuk itulah Verihubs hadir sebagai solusi terbaik. 

Verihubs menawarkan berbagai kemudahan verifikasi berbasis teknologi, salah satunya adalah Phone Number Verification dengan proses secara real-time. Skenario penggunaan layanan ini meliputi:

  1. Pendaftaran Akun. Untuk pendaftaran, aktivasi akun atau aktivasi ulang, cukup mengandalkan SMS OTP Verihubs untuk memverfikasi identitas user.
  2. Transaksi atau Pembayaran. Gunakan SMS OTP untuk mengkonfirmasi transaksi yang dilakukan oleh user.
  3. Validasi Akses Perangkat. Beralih ke berbagai perangkat tidak dikenal menjadi lebih mudah dengan validasi otomatis dari Verihubs.

Apa yang bisa Anda dapatkan pada layanan Phone Number Verification?

1. SMS Global OTP

SMS Global OTP bisa dimaksimalkan untuk verifikasi nomor telepon user secara global, hingga untuk keperluan promosi. Anda bisa mengirim pesan ke semua pelanggan dengan tarif API terbaik untuk pengiriman one-time password (OTP), notifikasi ataupun pesan promosi. Salah satu keunggulan SMS Global OTP Verihubs adalah Verihubs dapat mendeteksi anomali (spam request) SMS dan menonaktifkan pengiriman OTP ke nomor yang tidak aktif sehingga Anda tidak mengeluarkan biaya yang tidak diperlukan.

Verihubs juga menawarkan dua pilihan layanan SMS, yaitu SMS Premium untuk pengiriman OTP dan SMS Reguler untuk pengiriman dalam satu waktu dengan cakupan wilayah di Indonesia hingga Internasional. SMS OTP Verihubs akan menjamin bahwa hampir setiap SMS yang disebar ke berbagai pelanggan di berbagai daerah, sukses diterima. Selain itu, Anda juga bisa mengirim konfirmasi log-in user, memberikan real-time notifications, hingga memasarkan produk ke pelanggan secara massal dengan Programmable Messaging API Verihubs. Yang tak kalah menarik, ID Pengirim dapat di-custom sesuai dengan nama bisnis Anda.

2. WhatsApp Global OTP

Dengan Verihubs, verifikasi juga akan lebih cepat dan hemat via Whatsapp dengan integrasi API sederhana. Tanpa bergantung dengan provider telekomunikasi, kirim OTP dan notifikasi dianggap lebih efektif dan efisien dengan WhatsApp, aplikasi messaging terpopuler di dunia! Keunggulan WhatsApp Global OTP Verihubs adalah hemat biaya dengan transaksi yang transparan. Anda bisa membayar sesuai kebutuhan Anda karena Verihubs menghitung sesuai penggunaan dan hanya akan mengenakan biaya pada pengiriman WhatsApp yang berhasil saja. 

Yang terpenting, keamanan akan tetap terjaga, bahkan lebih terpercaya dengan akun resmi WhatsApp bisnis Anda. Selain itu, WhatsApp akan mengirimkan OTP dan notifikasi dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan SMS dan panggilan seluler. Anda pun bisa memaksimalkan keamanan lewat verifikasi, mengirim real-time notifications, memasarkan produk ke pelanggan secara massal, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan lewat program CRM via WhatsApp. ID Pengirim juga bisa disesuaikan sesuai dengan nama bisnis Anda dan centang hijau resmi dari WhatsApp!

Selain Phone Number Verification, ada juga Identity Verification, Biometric Verification, hingga Business Verification dan Employee Verification. Mengingat peran verifikasi untuk fintech adalah sebuah keharusan, maka Anda harus memastikan bahwa bisnis Anda berpartner dengan Verihubs! Verihubs telah dipercaya oleh pelaku bisnis di Indonesia dari perusahaan fintech, bank digital, bank konvensional, e-commerce, hingga bisnis digital lainnya. Sekarang, giliran Anda!

Artikel Terbaru Kami

ikd digital

Apa Itu IKD Digital? Verifikasi Identitas dengan Mudah!

pemasaran digital

Pemasaran Digital (Digital Marketing): Strategi dan Jenisnya

absensi digital sekolah

Studi Kasus: 4 Peranan Absensi Digital Sekolah dan Contohnya