Cegah Risiko dari Image Manipulation, Pastikan Biometric Verification Handal untuk Sistem Anda!
Sistem verifikasi biometrik, menjadi salah satu metode verifikasi yang paling kuat yang dapat diterapkan pada sebuah layanan. Hal ini karena data yang digunakan bersifat unik, mengacu pada profil wajah dari user, atau profil biometrik lain yang disepakati bersama. Namun bagaimana sistem ini menghadapi upaya fraud dari image manipulation? Apakah hal ini dapat terdeteksi oleh metode verifikasi tersebut?
Sebelum dapat mengetahui cara verifikasi biometrik berhadapan dengan upaya fraud tersebut, ada baiknya terlebih dahulu Anda memahami apa yang dimaksud image manipulation itu sendiri. Maka berikut penjelasanya secara lebih detail.
Baca Juga: Penggunaan Biometric Payment, Ini 5 Keuntungannya!
Mengenal Image Manipulation
Image manipulation dapat diartikan sebagai upaya untuk mengubah suatu citra gambar menjadi bentuk lain yang dikehendaki oleh pengubahnya. Apapun yang dilakukan pada sebuah gambar atau citra, yang mengubah bentuk asli dari gambar tersebut, dapat diartikan sebagai manipulasi gambar.
Dalam konteks keamanan digital, konotasi dari istilah ini kemudian menjadi negatif. Kegiatan manipulasi gambar dimaksudkan untuk melakukan peniruan, penggandaan, atau pengelabuan pada metode verifikasi yang menggunakan data biometrik dalam operasionalnya.
Secara sederhana, manipulasi yang dilakukan dimaksudkan agar citra yang dihasilkan bisa menyerupai citra user asli, dan mengelabui sistem agar diijinkan melakukan akses dan transaksi yang diinginkan oleh pelakunya.
Hal ini menjadi ancaman pada keamanan data user, sehingga disikapi dengan cermat oleh penyelenggara verifikasi biometrik yang ada di seluruh dunia. Fungsi dari sistem verifikasi biometrik kemudian berevolusi menyesuaikan dengan kebutuhan dan ancaman yang datang dari berbagai sisi.
Fungsi Sistem Verifikasi Biometrik dalam Proteksi Akun dan Informasi
Sejatinya verifikasi biometrik tidak terbatas pada penggunaan data citra wajah user saja, namun juga penggunaan ciri biometrik lain. Mulai dari retina mata, kornea, sidik jari, suara, gestur tubuh, dan lain sebagainya. Namun dalam konteks ini, verifikasi biometrik yang dibicarakan adalah terkait dengan profil wajah dari user.
Sedikitnya ada lima fungsi sistem verifikasi biometrik dalam konteks proteksi akun user dan mencegah ‘serangan’ dari oknum pelaku image manipulation, yakni sebagai berikut.
- Verifikasi biometrik dapat mengenali seseorang dengan akurat dan konsisten, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pengenalan yang diakibatkan oleh kemiripan fisik.
- Fungsi kedua adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses verifikasi, karena proses yang berjalan hanya melibatkan user, perangkat pemindai, dan AI yang akan membantu pencocokan dengan database.
- Ketiga, memudahkan proses verifikasi. Hal ini terjadi karena verifikasi dilakukan pada ciri biologis yang menempel dan dimiliki user, jadi tidak diperlukan perangkat tambahan untuk melakukan verifikasi lanjutan.
- Mencatat seluruh aktivitas dalam akun yang dimiliki user untuk kepentingan pengecekan ulang dan konfirmasi di kemudian hari. Ketika data sudah terverifikasi, maka aktivitas yang terjadi di dalam akun user akan tercatat di dalam sistem. Hal ini semata dimaksudkan sebagai langkah mitigasi, bilamana terjadi indikasi aktivitas yang mencurigakan pada akun tersebut.
- Akses tunggal dari user. Karena data yang digunakan adalah profil wajah dari user yang diubah ke bentuk deret kode unik, maka akses tunggal dapat dipastikan oleh sistem. Hal ini mencegah terjadinya upaya pembobolan dengan menggunakan hasil image manipulation yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab untuk keuntungan pribadinya.
Pembaruan sistem terus dilakukan pada teknologi biometric verification guna menghadapi ancaman image manipulation yang juga semakin canggih dan halus. Secara kasat mata, hasil dari manipulasi gambar ini bisa jadi sangat mirip dengan citra aslinya. Namun dengan canggihnya sistem verifikasi biometrik, ancaman ini dapat ditekan secara berkelanjutan.
Cara Sistem Verifikasi Biometrik dalam Menghadapi Ancaman Pembobolan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa perilaku image manipulation dapat ditujukan untuk memalsukan citra user sehingga akses bisa didapatkan, sistem dari verifikasi ini juga terus dikembangkan.
Kini, verifikasi tidak hanya dilakukan dengan citra dua dimensi saja, yang sebenarnya sudah cukup kuat karena pengukuran profil wajah juga dilakukan dengan teknologi AI yang akurat dan unik, namun didukung dengan teknologi liveness detection yang memastikan user adalah manusia riil.
Liveness detection digunakan dengan cara memberikan instruksi sederhana pada user untuk melakukan gestur pada wajahnya. Mulai dari menengok, tersenyum, memutarkan wajah, dan sebagainya.
Hal ini dilakukan untuk mengekstrak data profil wajah user dengan lebih akurat, karena basis pemindaian dilakukan pada data tiga dimensi. Dengan demikian, data yang disimpan dan dibandingkan dengan database akan jauh lebih lengkap dan komprehensif, sehingga bahkan dapat mencegah pembobolan dengan menggunakan deepfake sekalipun.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Active dan Passive Biometric Verification
Proteksi maksimal terhadap ancaman penyalahgunaan image manipulation wajib diberikan pada setiap akun milik user. Hal ini semata agar data dan informasi yang dimiliki user senantiasa terlindungi dari ancaman pembobolan, dan sebagai bukti dedikasi serta kredibilitas layanan yang Anda miliki dalam menjamin keamanan data user.
Jelas Anda perlu dukungan optimal untuk upaya menghindari risiko penyalahgunaan image manipulation oleh oknum tidak bertanggungjawab ini. Verihubs, kemudian hadir untuk memberikan produk verifikasi biometrik handal dan solid untuk kebutuhan Anda. Biometric Verification, yang didukung pula dengan Liveness Detection, menjadikan proteksi yang diberikan maksimal. Kombinasi pemindaian dua dimensi dan tiga dimensi membuat akurasi sistem semakin baik, sehingga proteksi yang diberikan pada akses akun pelanggan juga dapat ditingkatkan. Segera hubungi layanan pelanggan kami, dan dapatkan informasi lengkap mengenai dua produk andalan Verihubs tersebut!