Home Blog KYC adalah Mengenali Nasabah, Ini Manfaat dan Cara Kerjanya
Published on July 20, 2022

KYC adalah Mengenali Nasabah, Ini Manfaat dan Cara Kerjanya

KYC adalah Mengenali Nasabah, Ini Manfaat dan Cara Kerjanya

Pada umumnya, seseorang akan dimintai verifikasi identitas saat mendaftarkan diri sebagai nasabah suatu bank, atau mendaftarkan diri menjadi nasabah suatu lembaga keuangan. Proses ini dikenal dengan istilah Know Your Customer juga lebih dikenal dengan singkatan KYC. KYC adalah prinsip yang diterapkan oleh lembaga jasa keuangan untuk mengetahui identitas nasabah (mencakup NIK, nama, alamat, pekerjaan), memantau kegiatan transaksi nasabah, termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan. 

Mengapa proses ini perlu dilakukan? Prinsip KYC dilakukan tidak hanya oleh bank, namun juga oleh lembaga keuangan lainnya, termasuk financial technology (fintech) online yang sudah banyak hadir di kalangan masyarakat untuk berbagai kebutuhan. Untuk lebih mengenal apa tujuan, manfaat, hingga cara kerja KYC, mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Tujuan Pelaksanaan dan Landasan Hukum KYC 

Penerapan prinsip Know Your Customer diharapkan dapat mengurangi risiko penggunaan bank untuk pendanaan tindak terorisme dan sebagai tempat pencucian uang. Tidak hanya itu saja, KYC juga akan membantu melindungi bank dari berbagai risiko yang dapat timbul dari pelaksanaan usahanya.

KYC adalah program teknologi yang dimanfaatkan oleh instansi keuangan yang telah diawasi secara hukum. Penerapan prinsip KYC ini telah diimplementasikan ke dalam Undang-Undang, yaitu:

  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. 
  • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non-Bank. 
  • POJK Nomor 12-POJK.01-2017 tentang Penerapan Program APU PPT di Sektor Jasa Keuangan.
  • Peraturan Bank Indonesia Nomor  3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles), yang mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum. 

Implementasi KYC dalam Undang-Undang tersebut dijadikan standar kebijakan yang ada pada setiap lembaga keuangan.

Manfaat KYC adalah? 

KYC adalah

Proses penerapan KYC adalah suatu hal yang pada dasarnya sudah umum diterapkan dalam banyak lembaga keuangan. Hal ini berlaku karena proses identifikasi yang satu ini menawarkan banyak manfaat bagi keamanan lembaga keuangan serta seluruh pelanggannya. Nah, berikut ini adalah sejumlah manfaat dalam memahami sifat aktivitas pelanggan:

  • Memberikan jaminan perlindungan dan keamanan dari berbagai bentuk kerugian serta penipuan yang disebabkan oleh transaksi ilegal atau tidak wajar.
  • Menilai adanya risiko money laundering yang terkait dengan nasabah atas tujuan untuk memantau aktivitas mereka.
  • Memberikan perlindungan dari kerugian serta penipuan akibat transaksi dana yang tidak wajar dan ilegal.
  • Proses verifikasi identitas nasabah lebih cepat dan lebih hemat biaya, apalagi jika menggunakan e-KYC.

KYC merupakan prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, termasuk juga pelaporan transaksi yang mencurigakan. Namun selain layanan perbankan, KYC adalah hal umum yang juga diterapkan di dunia finansial. Seiring perkembangan teknologi saat ini, proses KYC juga dapat dilakukan secara elektronik atau digital, di mana cara ini lebih dikenal dengan sebutan e-KYC. Berbeda dengan proses KYC yang biasanya Anda lihat, penerapan e-KYC ini tidak perlu dilakukan tatap muka secara langsung. Pasalnya, dalam e-KYC proses verifikasi dilakukan secara digital dan real-time.

Hal ini dapat dilakukan melalui video call, hingga kirim foto diri dan KTP saat melakukan proses verifikasi. Dengan begitu, kegiatan tatap muka tidak perlu dilakukan, terutama di saat pandemi seperti saat ini. Disamping itu, dengan berkembangnya layanan keuangan berbasis online juga semakin membuka peluang penerapan e-KYC di Indonesia. Kedepannya, setiap perusahaan financial technology (fintech) yang telah terdaftar di Indonesia berpeluang untuk menggunakan sistem e-KYC ini untuk dapat melakukan proses verifikasi secara lebih efektif dan efisien.

Bagaimana Cara Kerja KYC? 

Supaya semakin menggambarkan apa itu KYC,  dalam berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Di Indonesia, KYC mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles). Pada Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Bank Indonesia tersebut disebutkan, dalam penerapan KYC pihak bank wajib meminta informasi mengenai:

  • Identitas calon nasabah.
  • Maksud dan tujuan hubungan usaha yang akan dilakukan oleh calon nasabah dengan bank.
  • Informasi lain yang memungkinkan bank untuk mengetahui profil calon nasabah.
  • Identitas pihak lainnya, dalam hal calon nasabah bertindak untuk dan atas nama pihak lain.

Bahkan jika diperlukan, pihak bank memiliki landasan hukum untuk melakukan wawancara dengan calon nasabah untuk meneliti, serta meyakini keabsahan dan kebenaran dokumen-dokumen pendukung identitas calon nasabah terkait. Secara umum, proses penerapan KYC dapat dilakukan dalam 5 tahap sebagai berikut:

  1. Penyerahan dokumen
  2. Verifikasi identitas
  3. Verifikasi tempat tinggal
  4. Verifikasi kondisi keuangan
  5. Pemantauan transaksi

Pada dasarnya, KYC adalah sistem yang bertujuan untuk mencegah dan mengawasi berbagai potensi aktivitas keuangan yang ilegal. Selain itu, KYC juga berada di bawah payung hukum yang resmi. Itu artinya, baik instansi jasa keuangan maupun nasabah dapat melakukan aktivitas transaksi keuangan dengan lebih aman.

Butuh mengaplikasikan program KYC untuk bisnis Anda?

Tenang, penggunaan layanan berbasis AI untuk e-KYC juga bisa jadi solusi yang paling tepat. Di era serba teknologi seperti sekarang ini, Anda perlu mempercepat proses onboarding pelanggan baru secara akurat dengan ragam solusi autentikasi Verihubs berbasis artificial intelligence alias AI untuk memerangi penipuan biometrik. Fitur apa saja yang bisa Anda dapatkan? 

Anda harus coba teknologi verifikasi identitas dalam hitungan detik dengan Face Recognition. Dengan teknologi AI, Face Recognition Verihubs dapat mengenali identitas asli melalui perbandingan wajah antara selfie dan foto KTP atau suatu database secara cepat dan akurat! Lantas, apa saja keunggulan Face Recognition Verihubs?

  1. Deteksi teknologi AI yang akurat. Teknologi ini mampu membedakan antara seseorang dengan atau tanpa kacamata, masker hingga jilbab.
  2. Gambar putar otomatis. Anda tidak perlu khawatir jika pengguna mengambil gambar secara terbalik, karena Verihubs bisa mendeteksi dan memutar gambarnya langsung ke posisi yang benar.
  3. Tingkatkan efisiensi lewat deteksi satu detik. Hanya dalam hitungan satu detik saja, teknologi ini bisa mencocokkan data real-time dengan data yang sudah terekam dalam database.
  4. Proses touchless yang lebih aman dan akurat. Dengan Face Recognition Verihubs, kontak fisik dapat dikurangi karena proses verifikasi dilakukan secara digital dan tak perlu langsung tatap muka.
  5. Dapat dihubungkan dengan sumber data yang terpercaya. Membandingkan selfie pengguna dengan database milik Anda atau database pemerintahan akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan.

Selain teknologi Face Recognition Verihubs, masih ada banyak teknologi lain yang ditawarkan, yang tentunya juga berguna untuk bisnis Anda. Jangan tunda lagi, segera aplikasikan program e-KYC demi keamanan dan kenyamanan pada bisnis Anda.