Hadir sebagai sebuah inovasi teknologi yang akan membawa perubahan besar bagi dunia, kecerdasan buatan atau artificial intelligence masuk ke berbagai segmen kehidupan. Tidak hanya untuk bisnis, namun manfaat AI untuk pendidikan juga ternyata tidak dapat disepelekan.
Contoh sederhana keberadaan AI dalam mendukung proses pendidikan sebenarnya dapat ditemukan pada teknologi yang belakangan viral, ChatGPT. Teknologi AI ini dapat memberikan jawaban atas semua pertanyaan yang diajukan. Namun demikian seperti semua yang ada di dunia, teknologi tersebut menjadi pedang bermata dua ketika digunakan tidak secara ideal.
Memberikan jawaban komprehensif, jelas. Namun ketika terus menerus digunakan, maka nalar berpikir yang dimiliki akan menurun. Seorang hanya akan terlatih untuk mendapatkan jawaban instan, tanpa ada proses berpikir.
Baca Juga: 6 Alasan Sistem Verifikasi Berbasis AI Direkomendasikan
Penggunaan Teknologi AI secara Ideal
Berbicara mengenai tolok ukur ideal, akan menjadi hal yang cukup abstrak. Sejauh mana AI dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan, namun tanpa melakukan abuse pada kemudahan yang diberikannya?
Chat GPT menjadi satu diantara sekian banyak teknologi AI yang ada, dan dapat dimanfaatkan. Namun demikian sejatinya keberadaan teknologi adalah membantu apa yang dikerjakan manusia, bukan mengerjakan seluruh pekerjaan manusia secara total.
Keterlibatan manusia tetap harus ada, dalam rangka mengembangkan pola berpikir, nalar, serta pengetahuan yang digunakan pada kehidupan. Penggunaan teknologi AI untuk pendidikan kemudian dapat dikatakan ideal jika tetap sesuai dengan norma etis, serta aturan hukum legal yang berlaku.
Lalu Apa Contohnya?
Manfaat AI untuk pendidikan kemudian dapat dipecah ke dalam beberapa poin besar, yang dijelaskan dalam uraian singkat di bagian berikutnya. Secara umum, tiga manfaat besarnya adalah membuat proses belajar dan mengajar yang lebih cerdas, membantu tenaga pengajar dalam memberikan penilaian pada tugas yang dikumpulkan oleh pelajar, dan membantu proses identifikasi dan verifikasi identitas peserta didik.
1. Proses Belajar yang Lebih Cerdas
Manfaat AI untuk pendidikan yang pertama adalah menyajikan proses belajar yang lebih cerdas. Dengan analisis yang cermat pada capaian setiap siswa, pembelajaran dapat dilakukan secara lebih personal dan nyaman, sesuai dengan bidang yang diperlukan oleh setiap siswa.
Secara ideal hal ini dapat membantu seseorang belajar dengan lebih fokus. Pasalnya, pembelajaran yang dilakukan juga dapat menjadi sesi interaktif, sehingga siswa tidak hanya berperan sebagai penerima informasi, namun juga dapat dipancing untuk melakukan pencarian informasi.
Pada scope yang lebih luas, AI dapat menghadirkan banyak sekali informasi mengenai apa yang diminati siswa. Tentu kita semua tahu, siswa akan lebih antusias belajar pada bidang yang disukainya, dan AI dapat membantu mereka menemukan informasi yang baru dan relevan pada topik terkait.
2. Membantu Penilaian Tugas
Pada konteks kekinian, kecerdasan buatan dapat membantu tenaga pengajar dalam melakukan penilaian pada soal dan tugas yang diberikan pada siswanya. Namun, pengembangannya masih dalam tahap kemampuan membantu penilaian soal pilihan ganda.
Tentu saja di masa yang akan datang ketika AI sudah semakin canggih, kemampuan dalam ‘membaca’ data berupa tulisan, kalimat, dan paragraf dapat dioptimalkan untuk membantu penilaian pada soal-soal esai.
Kemampuan ini dalam waktu dekat diyakini akan dimiliki AI dengan machine learning-nya. AI dapat mengenali konteks kalimat, relevansinya dengan pertanyaan, dan ketepatan dengan jawaban yang telah di-input oleh tenaga pengajar sebagai jawaban yang benar.
3. Identifikasi dan Verifikasi Identitas
Terkesan tidak terlalu berkaitan dengan dunia pendidikan? Namun sebenarnya verifikasi identitas dari peserta didik akan menjadi penting untuk memastikan setiap siswa yang hadir ke dalam sebuah ruangan, ke dalam sebuah ujian, atau fasilitas pendidikan lain, benar-benar siswa yang sah sebagai pemilik aksesnya.
Mengapa ini penting?
Sebab tidak sedikit praktik kecurangan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab yang memalsukan identitas demi mendapatkan keuntungan pribadi. Misalnya saja kecurangan dalam mengikuti ujian, dengan oknum yang sebenarnya bukan peserta ujian.
Kemudian oknum yang mengakses informasi atau sistem pendidikan dengan akses palsu, yang diperolehnya dari kegiatan pembajakan atau dengan kesengajaan dari pemilik akun yang sah. Tentu secara administratif hal ini sangat merugikan.
Dengan adanya proses identifikasi dan verifikasi yang dilakukan, maka dapat dipastikan bahwa user yang menggunakan fasilitas pendidikan merupakan user legal yang menjadi pemilik sah akses tersebut, dan tidak terjadi kecurangan yang dapat merugikan.
Baca Juga: Begini Penerapan AI dalam API dan Perkembangannya
Optimasi kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan sebenarnya sangat luas dan mencakup berbagai sektor. Namun demikian tiga yang disebutkan di atas adalah contoh sederhana yang banyak digunakan saat ini, dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Manfaat AI untuk pendidikan dapat dipahami sebagai sebuah investasi jangka panjang, yang membantu pengajar, pelajar, dan pengelola sistem pendidikan agar dapat terus memperbaiki kualitas pendidikan. Untuk mengurangi adanya praktik kecurangan dalam mencapai dunia pendidikan yang berkualitas Verihubs hadir dengan menawarkan produk verifikasi wajah yang solid untuk digunakan pada sistem pendidikan. Dengan Face Recognition yang ada, verifikasi identitas pelajar atau pengajar dapat dilakukan dengan akurat dan proses yang cepat. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait produknya, Anda dapat menghubungi layanan pelanggan kami sekarang juga.