Pada awalnya, PIN (Personal Identity Number) digunakan sebagai upaya pemenuhan akan kebutuhan privasi, keamanan, dan kepercayaan dalam penggunaan suatu sistem. Sayangnya, penggunaan PIN memiliki kelemahan dalam perannya sebagai pengaman, karena hanya terdiri dari kombinasi angka atau huruf yang dapat diakses oleh siapa saja, mudah dicuri atau disalahgunakan oleh orang lain selain pemilik PIN tersebut. Kemudian hadir sistem pemindai biometrik yang terbukti lebih unggul.
Apa itu pemindai biometrik? Biometrik diartikan sebagai sebuah metode autentikasi yang menggunakan teknologi berbasis informasi biologis seperti DNA manusia, suara, wajah, sidik jari, dan lain sebagainya.
Secara garis besar, biometrik menggunakan dua metode identifikasi yang berbeda, yaitu melalui perilaku dan fisik. Identifikasi perilaku menggunakan kebiasaan seseorang atau perilaku khas seperti cara berjalan, mengetik, menulis, serta gerak tubuh lainnya. Sedangkan identifikasi fisik menggunakan ciri khas fisik sebagai kunci autentikasi.
Mengingat fisik dan perilaku setiap orang memiliki ciri khas berbeda, maka tentunya penggunaan biometrik mampu mencegah terjadinya berbagai ancaman yang berbahaya. Sebut saja seperti pencurian data, pemalsuan identitas, phishing, hingga berbagai macam kejahatan dunia maya lainnya.
Jenis-Jenis Sistem Pemindai Biometrik
Pemindai biometrik adalah suatu alat yang menggunakan data biometrik untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan pengukuran karakteristik fisiologisnya. Karakteristik fisiologis ini akan memberikan kemampuan untuk mengontrol dan melindungi integritas data sensitif yang tersimpan di dalam sistem informasi.
Berdasarkan identifikasinya, sistem pemindai biometrik memiliki beberapa jenis yang berbeda. Berikut ini adalah jenis-jenis sistem biometrik yang perlu diketahui:
1. Fingerprint
Pemindai fingerprint adalah teknologi biometrik yang paling populer dan banyak digunakan di berbagai perusahaan atau instansi. Jenis biometrik yang satu ini memindai pola unik sidik jari seseorang untuk proses identifikasi. Fingerprint memiliki sistem keamanan yang cukup kuat dan aman digunakan, dan menariknya lagi harga pemindai sidik jari relatif lebih terjangkau dibandingkan jenis pemindai lain.
2. Face Biometric
Sesuai dengan namanya, biometrik jenis ini memindai pola wajah seseorang sebagai dasar identifikasi identitas. Cara kerja pemindai ini mencakup struktur wajah seperti mata, hidung, mulut, dan alis. Pemindai wajah juga cukup populer dan sudah diterapkan di berbagai perusahaan berbasis teknologi, termasuk gadget yang umum digunakan oleh sebagian besar masyarakat.
3. Voice Recognition
Mengingat setiap orang memiliki karakter suara berbeda baik itu tone, getaran, dan lainya, maka teknologi biometrik jenis ini akan mengidentifikasi recording suara dalam proses autentikasinya. User hanya diberikan akses jika suara memiliki karakter yang sesuai dengan rekaman di database.
4. Pemindai Retina
Pemindai retina berfungsi untuk mengidentifikasi ciri atau pola khas tertentu di bagian retina mata seseorang. Jenis biometrik yang satu ini memiliki proses identifikasi pola unik sebagai akses masuk pengguna, dan mampu memberikan keamanan serta mencegah tindakan ilegal.
5. Iris
Sama halnya dengan pemindai retina, proses identifikasi iris juga memindai pola unik yang terletak di bagian mata seseorang. Teknologi biometrik jenis ini cenderung lebih kompleks dan terperinci, jadi jangan heran jika pemindai iris memiliki harga lebih tinggi daripada pemindai retina.
6. DNA
Jenis sistem biometrik yang terakhir adalah mengidentifikasi identitas berdasarkan DNA manusia. Proses identifikasi ini biasanya memakan waktu lebih lama karena harus mengurutkan DNA secara luas, dan biasanya digunakan oleh instansi atau lembaga hukum tertentu untuk mengidentifikasi tersangka atau korban yang identitasnya tidak diketahui.
Baca juga: Mengenal 6 Jenis Sistem Absensi Karyawan, Ini Ulasannya!
Tujuan dan 3 Fungsi Pemindai Biometrik
Setiap orang mungkin tidak akan terlalu pusing jika harus mengingat satu password saja, tapi bagaimana jika seseorang memiliki banyak akun di berbagai platform atau jaringan? Mungkin akan mulai kesulitan dan repot untuk mengingat banyak password. Belum lagi kekuatan password harus diperhatikan agar tidak mudah ditebak orang lain, membayangkannya saja sudah pusing. Tak heran, sebagian orang bahkan menggunakan kata sandi yang sama di berbagai akunnya.
Bisa dikatakan, tujuan sistem biometrik adalah sebagai pengganti keamanan password, di mana penggunaan password saja dinilai tidak cukup untuk melindungi informasi. Itulah mengapa, teknologi biometrik hadir sebagai sistem keamanan tambahan.
Di dalam prosesnya, biometrik memiliki beberapa fungsi, yaitu pendaftaran, verifikasi, dan identifikasi. Supaya lebih paham mengenai fungsi sistem pemindai biometrik, mari simak ulasan di bawah:
1. Fungsi Pendaftaran
Fungsi pendaftaran pada sistem biometrik dilakukan untuk menyimpan informasi seseorang, di mana fungsi ini sangat penting sebagai pencocokan data nantinya. Informasi yang dimaksud artinya semua ciri atau pola unik individu direkam serta disimpan di dalam database.
2. Fungsi Verifikasi
Perlu diingat, bahwa biometrik menggunakan dua metode identifikasi, yaitu perilaku dan fisik. Metode inilah yang digunakan untuk memverifikasi proses autentikasi identitas user.
3. Fungsi Identifikasi
Sistem biometrik juga memiliki fungsi identifikasi yang menentukan apakah user merupakan pengguna yang sah/asli atau bukan. Hal tersebut dilakukan dengan cara membandingkan hasil pemindaian biometrik dengan data yang tersimpan di dalam database sebelumnya.
Baca juga: Menelisik Produk Keuangan Digital P2P Lending, Ini Detailnya!
Saatnya Beralih Menggunakan Biometric Verification Verihubs
Mari bangun ekosistem digital Anda bersama Verihubs, dan Anda akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam sistem verifikasi dan autentikasi yang terintegrasi di sistem perusahaan Anda. Teknologi yang dikembangkan oleh Verihubs akan membantu bisnis dan perusahaan Anda dalam berinovasi dan memenangkan persaingan.
Katakanlah teknologi Biometric Verification Verihubs, yang memungkinkan Anda bisa mengenali identitas wajah user dengan teknologi Artificial Intelligence. Lantas Apa yang di dapat di Biometric Verification ?
- Ada Face Recognition, yang bisa diandalkan untuk membandingkan dan mengenali wajah user melalui Artificial Intelligence dengan akurasi tinggi. Verifikasi kemiripan wajah user dapat diselesaikan dalam hitungan detik dengan Face Recognition!
- Untuk menghindari upaya penipuan identitas dengan mendeteksi wajah pengguna secara langsung, bisa menggunakan Liveness Detection. Dengan Liveness Detection, Anda dapat mendeteksi objek di depan kamera secara akurat dan memastikan objek tersebut merupakan identitas asli yang hidup, bukan representasi dari foto ataupun topeng.
Segera dapatkan informasi lebih lengkap mengenai layanan dari Verihubs, dengan menghubungi kontak layanan kami di sini! Anda bisa menyesuaikan solusi terbaik dari Verihubs dengan kebutuhan bisnis Anda.