Screening adalah: Pengertian, Fungsi, dan 4 Tahapannya
Dalam mencari karyawan baru, salah satu hal yang pasti dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan screening karyawan. Tentunya, perusahaan tidak ingin mendapatkan karyawan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. Maka dari itu, mereka melakukan sebuah pengamatan yang tajam dan melakukan penyaringan pada seluruh kandidat yang melamar pekerjaan dengan melakukan screening karyawan. Screening adalah proses pemeriksaan latar belakang karyawan atau yang juga dikenal sebagai background check.
Dalam tahap screening ini, biasanya perusahaan akan melakukan verifikasi latar belakang kandidat, termasuk juga melakukan pengecekan apakah mereka pernah terlibat tindak kriminal atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau tidak. Jika dulu proses ini disederhanakan cukup dengan memberikan Surat Keterangan Kelakukan Baik (SKKB) dari kepolisian, atau Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), namun akhir-akhir ini banyak perusahaan yang juga melakukan background check sendiri. Tujuan proses screening tersebut adalah agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
Proses Screening adalah Memverifikasi Informasi
Dilansir dari laman The Balance Careers, screening karyawan adalah suatu proses yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dalam hal ini adalah perekrut untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh karyawan melalui CV atau lainnya. Terdapat berbagai pertimbangan dari perusahaan dalam melakukan screening. Termasuk untuk mengetahui informasi mengenai skill, latar belakang pendidikan, hingga kepribadian karyawan. Semuanya akan diverifikasi dengan teliti oleh recruiter. Tidak hanya itu saja, perekrut juga akan melihat apakah ada catatan kriminal dari calon karyawannya yang dapat mengancam dan membahayakan reputasi perusahaan di masa depan. Bahkan, perusahaan juga akan melihat reputasi kandidat di perusahaan sebelumnya seperti apa.
Bagi perusahaan, screening karyawan baru berfungsi untuk menentukan apakah kandidat sebagai calon karyawan dapat menangani informasi sensitif atau rahasia perusahaan. Selain itu juga untuk menilai apakah kandidat memiliki karakter yang baik, serta memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh posisi yang dilamar. Screening juga bertujuan untuk memastikan keamanan perusahaan pada saat mempekerjakan karyawan, karena dari proses ini dapat diketahui bila calon karyawan pernah melakukan tindakan kriminal atau kesalahan di masa lalu.
Kenapa Perusahaan Perlu Melakukan Screening Karyawan?
Setelah mengetahui bahwa screening adalah salah satu strategi perusahaan dalam merekrut karyawan baru, kira-kira apa alasan perusahaan melakukan hal tersebut?
1. Demi Menjaga Keamanan Tempat Kerja
Proses screening karyawan perlu dilakukan, untuk mengetahui apakah calon karyawan memiliki catatan tertentu atau tidak. Dengan screening, maka perusahaan dapat memastikan bahwa calon karyawannya memiliki kepribadian yang baik. Pasalnya, jika salah merekrut karyawan, tentunya hal itu bisa membahayakan tempat kerja serta reputasi perusahaan.
2. Proses Rekrutmen Menjadi Lebih Cepat
Pada umumnya, perusahaan akan mencantumkan berbagai macam persyaratan dalam lowongan pekerjaan. Nah, screening adalah sebuah strategi untuk membuat proses rekrutmen menjadi lebih efektif karena perusahaan telah memilah mana karyawan yang memenuhi persyaratan. Maka dari itu, setiap calon karyawan selalu diimbau untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan kriteria mereka.
3. Screening Dilakukan untuk Mencari Karyawan yang Kompeten
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa perusahaan tidak ingin mendapatkan karyawan dengan kompetensi kerja yang di bawah standar. Screening karyawan adalah cara yang tepat untuk melakukan verifikasi skill atau latar belakang pendidikan yang telah dicantumkan oleh calon karyawan di dalam Daftar Riwayat Hidup atau CV. Apakah calon karyawan benar-benar menguasai keahlian tersebut atau hanya sekadar menuliskannya saja di dalam CV. Di sinilah proses screening karyawan diperlukan. Dengan begitu, perusahaan tidak akan sembarangan dalam melakukan perekrutan.
4 Tahapan Melakukan Screening Karyawan
Supaya proses screening dapat berjalan dengan lebih efektif, Anda harus menetapkan metode screening yang tepat dan memahami tahapannya. Mari simak ulasannya di bawah ini.
1. Melakukan Review CV dan Cover Letter
Hal pertama yang perlu dilakukan saat melakukan screening adalah melihat CV yang dilampirkan oleh pelamar kerja. Pada tahap ini, rekruter bisa saja menggunakan metode manual atau dengan sistem atau software. Biasanya, hal-hal yang menjadi perhatian adalah skill, edukasi, pengalaman yang relevan, performa atau pencapaian kerja sebelumnya, perkembangan karier, dan lain sebagainya.
Kemudian langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh recruiter saat screening adalah mengecek cover letter yang disertakan bersama CV jika ada. Cover letter ini menjadi aspek penting yang bisa membuat pelamar kerja tampil berbeda dari kandidat lain. Dengan dokumen ekstra ini, sebenarnya pelamar kerja bisa meningkatkan kemungkinan lolos proses screening.
2. Mengecek Keabsahan Dokumen yang Dilampirkan
Setelah melakukan review terhadap CV dan cover letter, langkah selanjutnya adalah mengecek keabsahan dokumen-dokumen yang dilampirkan, seperti fotokopi KTP, Ijazah, serta SKKB atau SKCK. Walaupun terlihat sederhana, namun nyatanya pengecekan semacam ini sangat penting untuk dilakukan karena selalu ada kemungkinan bahwa pelamar kerja memalsukan dokumen, terutama ijazah. Maka dari itu, pemeriksaan verifikasi dan kredensial untuk memeriksa keakuratan gelar yang diterima atau sertifikasi keahlian sangat penting untuk dilakukan perusahaan.
3. Screening Melalui Sosial Media
Tahapan screening ini sebenarnya merupakan proses yang baru dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Perusahaan bisa saja menilai seseorang dari sosial medianya, apakah mereka bisa bijak menggunakan akun sosial medianya dan apakah secara umum mereka memiliki karakter yang baik. Ada banyak contoh kasus, di mana calon karyawan gagal diterima kerja atau bahkan ada yang sudah diterima pun dipecat hanya gara-gara tidak bijak dalam bersosial media. Seperti, ada yang ketahuan bersikap rasis, ketahuan mengumpat bos atau mantan atasan, membocorkan rahasia perusahaan, dan lain sebagainya.
4. Mengecek Criminal Record Pelamar Kerja
Dulu, hal ini bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menanyakan secara langsung ke pihak kepolisian, apakah pelamar kerja yang bersangkutan pernah terlibat tindak kriminal, misalnya penipuan atau penggelapan uang. Pengecekan ini tentu saja sangat penting apalagi jika calon karyawan melamar untuk menjadi staf keuangan.
Kini, proses pengecekan criminal record dapat dilakukan dengan mudah dan praktis. Verihubs hadir menawarkan solusinya yaitu Employee Verification berupa Fraud Check yang bisa diandalkan untuk mengecek dan memeriksa sejarah kriminal seseorang yang tercatat negara. Dengan layanan ini, Anda bisa memastikan calon karyawan di perusahaan Anda tervalidasi bebas dari riwayat penipuan ataupun tindak kriminal lainnya. Menariknya lagi, Fraud Check Verihubs mampu merespon setiap proses pengecekan dengan real-time dan kurang lebih dalam 1 detik. Jadwalkan demo sekarang juga, klik di sini!