Mengenal Apa Itu Sistem Informasi Keuangan dan Perannya bagi Fintech

sistem informasi keuangan

Sudah mendengar Sistem Informasi Keuangan sebelumnya? Jadi, Sistem Informasi Keuangan adalah sebuah sistem informasi yang berbasis komputer untuk mengolah data-data keuangan yang berhubungan langsung dengan data transaksi. Isi di dalamnya yaitu siklus akuntansi dan menyajikan dalam bentuk laporan keuangan terhadap pihak manajemen perusahaan. Sistem ini merupakan rangkaian elemen yang saling terhubung dengan satu dengan yang lain yang memiliki saling keterkaitan, ketergantungan, integrasi, serta tujuan yang memiliki beberapa sub sistem di dalamnya.

Dapat diartikan pula bahwa Sistem Informasi Keuangan merupakan bagian dari sistem manajemen yang digunakan demi memecahkan permasalahan keuangan dalam kehidupan pribadi, organisasi maupun perusahaan. Dengan adanya sistem informasi ini, maka dapat mempermudah dan memenuhi kebutuhan manajer maupun berbagai elemen di lingkungan perusahaan atas informasi yang menjelaskan status keuangan perusahaan.

Adapun sifat-sifat dari informasi yang terkandung pada Sistem Informasi Keuangan mengandung komponen-komponen yang antara lain adalah sebagai relevan dan materialitas, formal dan substansi, tingkat kepercayaan, bebas dari bias, dapat diperbandingkan, konsistensi, serta dapat dipahami.

Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Keuangan

sistem informasi keuangan
Sumber: Freepik

Adapun fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan berwujud secara administrasi dalam bentuk formulir, buku-buku, catatan-catatan, serta laporan-laporan yang disajikan. Fungsi-fungsi tersebut di antaranya adalah:

  • Mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan dan juga perbaikan dari planning lainnya.
  • Dapat mengikuti jalannya kas dan hutang perusahaan, meliputi pemeliharaan bermacam buku dan juga rekening berupa kas, dan lain-lain.
  • Menentukan hasil dari pelaksanaan operasi perusahaan, meliputi adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan-catatan perusahaan, serta membuat laporan untuk pimpinan.

Di bawah ini terdapat beberapa tujuan Sistem Informasi Keuangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Memenuhi Prinsip Cepat

Sistem Informasi Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, itu artinya standar akuntansi keuangan harus mampu untuk menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan (tepat waktu dan memenuhi kebutuhan).

2. Mempunyai Prinsip Aman

Sistem Informasi Keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip aman, yang artinya sistem informasi ini harus membantu menjaga harta milik perusahaan. Di mana untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan, maka sistem informasi akuntansi keuangan harus disusun dengan atas pertimbangan pengawasan-pengawasan intern.

3. Mempunyai Prinsip Murah

Sistem Informasi Keuangan yang disusun juga harus mempunyai prinsip murah. Yang artinya biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal.

Peran Sistem Informasi Keuangan untuk Produk Digital dan Fintech

sistem informasi keuangan
Sumber: Freepik

Salah satu sektor yang mengalami kemajuan pesat di Indonesia adalah sektor keuangan. Di era digitalisasi seperti saat ini, perusahaan teknologi finansial (fintech) dan layanan perbankan digital harus terus bersaing untuk beradaptasi dan menghasilkan inovasi. Menurut Indonesia Fintech Report 2020, sejak Bank Indonesia mengeluarkan peraturan e-money baru pada tahun 2018 lalu, Indonesia telah mengangkat beberapa dompet digital dan gateway pembayaran terkemuka, sebagai perusahaan fintech. Kombinasi akselerasi dan transformasi digital menjadi keharusan bagi mereka yang berkecimpung di sektor bisnis fintech ini. Setidaknya ada empat pendekatan yang mampu membuat perusahaan fintech maupun layanan perbankan digital mampu bersaing dan berkembang dengan lebih adaptif. Yang tentunya mencakup strategi yang komprehensif. Berikut ini pendekatannya yang bisa dilakukan:

1. Peningkatan Sistem Keamanan

Setiap inovasi harus dilakukan dengan cara mengembangkan sistem keamanan yang kuat demi melindungi pelanggan pengguna fintech dan layanan perbankan digital. Diperlukan peningkatan keamanan untuk mengimbangi inovasi teknologi mutakhir terkait keamanan. Hal ini disebabkan  karena pengguna jasa fintech dihadapkan pada risiko serangan cyber crime yang tinggi, sehingga hal itu dapat diatasi dengan peningkatan sistem keamanan.

2. Sistem Informasi Keuangan yang Inklusif

Sistem yang memungkinkan dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat adalah salah satu kunci sektor keuangan di era digital. Prosesnya bisa dimulai dengan inklusi keuangan atau financial inclusion. Yang artinya setiap individu dan bisnis memiliki akses ke produk dan layanan keuangan yang lebih berguna. Dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan. Setiap pihak di sektor ini, seperti perusahaan, pemerintah, UKM, maupun pengguna, harus berperan dalam mengembangkan sistem akses keuangan yang inklusif. Yang artinya membangun sistem yang lebih berkelanjutan, sehingga masyarakat lebih antusias dalam menggunakan layanan keuangan di era digital.

Sistem berkelanjutan dilakukan berdasarkan rencana kerja Sustainable Finance Working Group yang menjelaskan mengenai peran dari setiap pihak. Sektor swasta berperan secara inklusif dalam menyusun best practice terkait dengan aksesibilitas dan keterjangkauan pembiayaan serta peningkatan instrumen keuangan. Dengan begitu, UMKM lebih mudah dalam mendapatkan akses terhadap pembiayaan, termasuk juga akses ke pasar global. Sementara itu, pemerintah berperan sebagai regulator dengan memberikan kebijakan publik untuk mendorong pembiayaan serta investasi dari stakeholder untuk mendukung transisi ke sistem.

3. Peningkatan SDM

Perusahaan sektor keuangan khususnya fintech dan layanan perbankan digital harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan untuk menjadi lebih kompeten. Untuk menciptakan perusahaan yang lebih adaptif terhadap perkembangan digitalisasi, maka perusahaan perlu menjadi lebih lean dengan meningkatkan skill pada semua SDM dan pengetahuan terhadap cyber security.

4. Penggunaan Teknologi

Teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan cloud computing harus dimanfaatkan untuk mengembangkan fitur yang dapat menjadi solusi bagi pelanggan atau pengguna di sektor finansial. Pada dasarnya, sektor keuangan dan perusahaan fintech perlu diperkuat, salah satunya adalah dengan memaksimalkan penggunaan mobile apps. Layanan keuangan yang disediakan aplikasi seluler tentunya akan menjadi faktor kunci untuk menghasilkan lebih banyak manfaat bagi semua orang. Dengan aplikasi mobile keuangan, semua orang bisa mengakses inklusivitas keuangan dengan lebih mudah. Seperti menggunakannya untuk menabung, menarik uang tunai, meminjamkan, mendapatkan pinjaman bisnis, berinvestasi, membayar tagihan, hingga layanan keuangan lainnya.

Selain itu, mereka juga dapat dengan mudah mengakses fitur pinjaman usaha atau investasi yang ditawarkan oleh fintech melalui ponselnya. Lalu memanfaatkannya untuk kebutuhan bisnis mereka. Namun, penggunaan teknologi seperti mobile apps harus diikuti dengan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi. Di mana perusahaan perlu menjamin keamanan data pengguna. Verihubs akan membantu bisnis atau perusahaan Anda dalam mengembangkan infrastruktur digital. Tentunya dengan sistem keamanan yang otomatis dan terintegrasi, dengan teknologi otentikasi dan verifikasi user melalui biometrik, nomor telepon, hingga verifikasi bisnis.

Verihubs telah dipercaya oleh pelaku bisnis di Indonesia dari perusahaan fintech, bank digital, bank konvensional, e-commerce, hingga berbagai bisnis digital lainnya. Jadwalkan demo, sekarang juga!

Artikel Terbaru Kami

ikd digital

Apa Itu IKD Digital? Verifikasi Identitas dengan Mudah!

pemasaran digital

Pemasaran Digital (Digital Marketing): Strategi dan Jenisnya

absensi digital sekolah

Studi Kasus: 4 Peranan Absensi Digital Sekolah dan Contohnya