Tiga Jenis Tindakan Money Laundering dan Cara Penanganannya
Tindakan money laundering muncul pertama kali pada tahun 1920 di Amerika Serikat. Pada waktu itu para mafia di Amerika Serikat memperoleh uang dari hasil kejahatan. Antara lain seperti pemerasan, prostitusi, perjudian, dan penjualan minuman beralkohol ilegal serta perdagangan narkotika.
Para mafia ini kemudian membeli perusahaan yang sah dan resmi sebagai salah satu strateginya. Setelah itu mereka akan menggabungkan uang haram hasil kejahatan tersebut dengan uang yang diperoleh secara sah dari kegiatan usaha. Hal ini dilakukan untuk menutupi sumber dananya agar seolah-olah berasal dari sumber yang sah. Intinya, money laundering adalah upaya untuk menyembunyikan uang hasil kejahatan agar tampak sah.
Artikel ini akan membahas tentang apa saja tindakan money laundering dan beberapa cara untuk pencegahannya.
3 Jenis Tindakan Money Laundering
1. Penempatan (Placement)
Ini merupakan langkah awal dalam pencucian uang. Dimana dana ilegal dimasukkan ke dalam sistem keuangan, seperti bank, perusahaan pembiayaan, atau asuransi. Pelaku sering memecah dana menjadi pecahan kecil untuk mengurangi deteksi, lalu mengirimkannya melalui berbagai transaksi legal, seperti pembuatan cek atau deposito.
2. Lapisan (Layering)
Langkah kedua yakni uang yang berasal dari kejahatan dijauhkan dengan cara membeli aset, berinvestasi, atau menyebarkannya melalui rekening bank di negara-negara surga pajak. Selain itu, bisa juga dilakukan melalui offshore banking dan transaksi menggunakan perusahaan boneka atau shell corporation.
3. Integrasi (Integration)
Terakhir, uang hasil pencucian digunakan secara langsung atau diinvestasikan ke berbagai produk keuangan. Uang tersebut lalu digunakan untuk mendanai kegiatan bisnis yang sah, atau bahkan untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana. Ini bisa dilakukan melalui investasi dalam bisnis, pembelian aset, atau pembiayaan korporasi.
Upaya Pencegahan
1. Peran Penyedia Jasa Keuangan
- Penyedia jasa keuangan harus menerapkan program Anti Money Laundering. Antara lain dengan menerapkan Enhanced Due Diligence (EDD) serta Customer Due Diligence (CDC) demi mengidentifikasi profil dan risiko nasabah. Langkah-langkah ini meliputi identifikasi, verifikasi, dan pemantauan nasabah.
- Pemeliharaan data statistik atas rekening yang dilaporkan juga harus dilakukan.
- Laporan Transaksi Mencurigakan (LKTM), Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), dan Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri (LTKL) harus disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
2. Peran Nasabah Penyedia Jasa Keuangan
- Nasabah wajib memberikan identitas dan informasi yang benar kepada pihak pelapor, termasuk identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi.
- Dalam transaksi untuk pihak lain, setiap orang harus memberikan informasi yang jujur dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi tersebut mencakup identitas diri, tujuan transaksi pihak lain, serta sumber dana tersebut.
- Transaksi pengiriman uang online harus dilakukan dengan memberikan identitas dan informasi yang benar. Termasuk asal pengirim, alamat, penerima, jumlah uang, dan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Peran Masyarakat Umum
- Masyarakat umum sebaiknya tidak membeli harta atau aset yang status kepemilikannya tidak jelas.
- Menolak penerimaan sumbangan dana tanpa jelasnya tujuan penggunaannya.
- Menolak mendanai pembelian bahan kimia berbahaya sebagai bentuk pencegahan pendanaan terorisme.
- Tidak terlibat dalam pengumpulan dana untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi yayasan atau organisasi.
- Menolak untuk membantu penyebaran materi yang cenderung anarkis atau radikal.
Solusi dari Verihubs
Di era serba digital ini, kita harus lebih cepat dan pintar dari para pelaku money laundering. Maka dari itu sangat penting untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan yang efektif. Salah satu tindakan pencegahan yang dapat diambil adalah menggunakan watchlist screening dari Verihubs.
Layanan ini memungkinkan institusi keuangan dan bisnis untuk memeriksa pelanggan dan transaksi mereka terhadap daftar watchlist yang mencakup entitas atau individu yang terlibat dalam kegiatan ilegal atau dicurigai melakukan pencucian uang.
Selain itu, produk dari watchlist screening menawarkan berbagai keunggulan, seperti sumber data yang andal dan kredibel, integrasi API yang mudah, serta tersertifikasi ISO 27001. Jadwalkan demo gratis hari ini dan buat bisnis kamu jadi #VeriAman dengan watchlist screening dari Verihubs!