Home Blog AI adalah Kecerdasan Buatan, Berikut Contoh Cara Kerjanya
Published on July 21, 2022

AI adalah Kecerdasan Buatan, Berikut Contoh Cara Kerjanya

AI adalah Kecerdasan Buatan, Berikut Contoh Cara Kerjanya

Sadarkah Anda bahwa teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) saat ini sudah banyak bertebaran dan diterapkan di berbagai industri. Bahkan AI bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti asisten virtual Google dan Siri. Kecerdasan buatan memang bukan hal yang baru, namun perkembangan AI adalah sesuatu yang sangat menarik perhatian. Selain karena perannya yang sangat membantu manusia, perkembangan AI juga didukung banyaknya kehadiran film fiksi ilmiah yang berkaitan dengan AI. Sehingga semakin menambah ketertarikan banyak orang terhadap AI.

Perlu diketahui juga, AI tidak selalu berupa asisten virtual seperti Jarvis pada film Iron Man atau selalu dalam bentuk robot, lho. Namun AI adalah kecerdasan buatan yang lebih luas dari itu, di mana AI bisa diterapkan dalam berbagai hal dengan menekankan pada kecerdasan mesin yang bisa memberikan respon layaknya manusia. Saat ini, hampir semua perangkat komputer atau teknologi modern telah banyak menerapkan  AI. AI bisa dirasakan saat menggunakan Anda smartphone melalui asisten virtual Google atau Siri. Bahkan, AI adalah kecerdasan buatan yang diprediksi akan terus berkembang dan lebih cerdas lagi, dan Anda tidak dapat menghindarinya.

AI adalah Simulasi Kecerdasan Manusia pada Mesin

AI adalah

Artificial Intelligence atau AI adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin, dan diprogram agar bisa berpikir seperti layaknya manusia. Selain itu, kecerdasan buatan juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Dengan kata lain, AI adalah sistem komputer yang bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang pada umumnya memerlukan tenaga manusia atau kecerdasan manusia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

AI adalah teknologi yang memerlukan data untuk dijadikan pengetahuan, sama seperti manusia. AI membutuhkan pengalaman dan juga data supaya kecerdasannya bisa lebih baik lagi. Poin penting dalam proses AI adalah learning, reasoning, dan juga self correction. AI perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya, di mana proses belajar AI pun tidak selalu disuruh oleh manusia, melainkan AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman AI pada saat digunakan oleh manusia. Satu hal yang cukup menarik dari AI adalah kemampuannya untuk melakukan self correction atau mengoreksi diri sendiri. 

Contoh Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) 

AI adalah

Kecerdasan buatan atau AI ini telah banyak diterapkan di berbagai bidang seperti industri, medis, pendidikan, bisnis, hingga dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh dari penerapan AI yang biasa Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

1. DeepFace Facebook

Salah satu contoh dari AI adalah teknologi DeepFace yang dimiliki oleh Facebook, yang berfungsi untuk mengenali wajah orang yang ada pada posting-an foto. Dengan teknologi ini, Anda tidak perlu lagi menandai seseorang yang ada pada foto secara manual, karena AI yang akan melakukannya. Mungkin Anda bertanya-tanya, dari mana AI bisa mengetahui bahwa orang yang ada pada foto tersebut adalah Anda?

Perlu Anda ketahui bahwa sebelum AI dapat mengidentifikasi bahwa orang di foto itu adalah Anda, AI akan dilatih berdasarkan data. Datanya didapatkan pada saat Anda menandai orang di foto sebelumnya dan dari hasil saran AI terhadap orang yang ada di foto yang Anda setujui. Setelah AI berlatih dan memiliki banyak data, maka AI nantinya akan dapat mengidentifikasi seseorang yang ada di dalam foto.

2. Rekomendasi e-Commerce

Konsep penerapan AI yang sering dijumpai salah satunya adalah rekomendasi produk pada e-commerce. Mungkin Anda pernah berbelanja di salah satu e-commerce dan ketika Anda berbelanja ada produk-produk yang direkomendasikan untuk Anda. Nah, produk yang direkomendasikan tersebut bukan dari seseorang yang memprediksi kira-kira Anda akan membeli apa, tapi produk rekomendasi tersebut merupakan hasil dari proses AI.

Lalu, darimana AI mendapatkan produk-produk yang akan direkomendasikan untuk Anda tersebut? AI memperoleh data dari Anda sendiri, misalnya ketika Anda melakukan pencarian produk, pembelian produk, dan Anda sudah melihat produk apa saja. Data itulah yang akan diproses dari konsep AI, yaitu data mining sehingga AI akan merekomendasikan produk-produk yang pas untuk Anda.

3. Asisten Virtual

Contoh dari penerapan kecerdasan buatan berikutnya adalah asisten virtual. Ada banyak penyedia asisten virtual seperti Google assistant, Siri, atau Alexa. Seperti asisten pada umumnya, asisten virtual ini akan membantu Anda dan bisa diajak berinteraksi. Selain itu, asisten virtual dapat mencatat kapan Anda ada janji atau acara, dan memberikan informasi ketika waktu acara yang ditentukan segera tiba.

Asisten virtual ini juga bisa diperintah untuk melakukan pengiriman pesan, memutar musik, membuka aplikasi, dan lain sebagainya. Bahkan, asisten virtual ini juga akan terus belajar seiring Anda menggunakannya, sehingga asisten virtual dapat mengetahui apa yang Anda sukai dan hal apa yang biasa Anda lakukan.

Baca Juga: Apa Itu Artificial Intelligence (AI) & Contohnya Pada Bisnis

Contoh Cara Kerja AI AlphaGo

Jika Anda masih bingung bagaimana cara kerja AI, mari kita ambil salah satu contoh yaitu AlphaGo. Saat awal dikembangkan, AlphaGo diberi 100 ribu data pertandingan Go untuk dipelajari. Kemudian, AlphaGo akan bermain Go bersama dengan dirinya sendiri, dan setiap kali kalah ia akan memperbaiki caranya bermain. Proses bermain ini akan diulang sampai jutaan kali. Salah satu kelebihan AI dibandingkan manusia adalah AI yang dimiliki oleh AlphaGo tadi adalah manusia hanya dapat bermain satu kali dalam satu waktu, sedangkan AI bisa mensimulasikan beberapa pertandingan pada satu waktu secara bersamaan. Itu artinya, proses belajar dan pengalamannya juga bisa lebih banyak dibandingkan manusia. Hal ini terbukti ketika AlphaGo bermain dengan juara dunia Go pada tahun 2016, ia berhasil menjadi pemenangnya.

Secara garis besar, sebuah kecerdasan buatan bisa melakukan salah satu dari keempat faktor berikut ini:

  1. Acting humanly, yaitu sistem dapat bertindak layaknya manusia.
  2. Thinking humanly, yaitu sistem bisa berpikir seperti halnya manusia.
  3. Think rationally, yaitu sistem mampu berpikir secara rasional.
  4. Act rationally, yaitu sistem mampu bertindak secara rasional.

AI Akan Terus Berkembang! 

Sebenarnya masih ada banyak contoh penerapan dari AI, seperti fitur AI yang dimiliki oleh kamera pada smartphone yang bisa melakukan pengaturan kamera sesuai dengan kondisi saat itu. Atau AI dari mobil Tesla yang mampu berjalan tanpa perlu adanya pengemudi. Apapun itu, penerapan AI banyak mempengaruhi cara manusia hidup, berinteraksi, dan meningkatkan pengalaman dan kenyamanan. AI akan terus berkembang dan masih banyak AI yang akan datang di tahun-tahun mendatang. Tentunya, AI yang lebih baik lagi dengan lebih banyak perbaikan, pengembangan, serta penerapannya.

Kecerdasan buatan tidak selalu dikonotasikan negatif yang akan menggantikan peran manusia, kok. Walaupun ada beberapa pekerjaan yang bisa saja digantikan oleh AI, namun AI juga membawa pekerjaan atau profesi yang baru seperti data scientist, atau lainnya. Satu hal yang penting, sebaiknya Anda  tidak terlalu berpikiran negatif terhadap kemampuan yang dimiliki AI. Melainkan Anda seharusnya khawatir terhadap ketidakmampuan AI sekarang. Mungkin kita tidak bisa belajar banyak sekaligus dalam satu waktu seperti halnya AI, namun bukankah Anda bisa bekerja sama dengan AI? Pasalnya, AI akan sangat membantu Anda dalam menjalankan bisnis hingga mencapai kesuksesan. 

Penerapan AI di Dunia Bisnis

Sistem AI di dalam dunia bisnis dapat digunakan untuk menganalisis berbagai macam data. Hal ini dikarenakan di dalam AI menggunakan susunan algoritma yang sangat tepat dan juga saling terkoneksi. Kecerdasan buatan juga dapat membantu calon konsumen untuk mencari apa yang mereka inginkan, sehingga mereka bisa lebih fokus pada subjek yang paling diminati. Dengan begitu, sistem AI akan membuat calon konsumen terbantu untuk mengambil keputusan secara cepat dan membantu bisnis untuk bisa lebih dekat dengan konsumen. Di sisi lain, sistem AI juga sangat berguna untuk verifikasi biometrik. Verihubs menawarkan deteksi teknologi AI yang akurat sebagai layanan verifikasi identitas dalam hitungan detik dengan Face Recognition. Dengan teknologi artificial intelligence, Face Recognition Verihubs mampu mengenali identitas asli user pada bisnis Anda melalui perbandingan wajah antara selfie dan foto KTP, atau suatu database secara cepat dan akurat!

Mari, pelajari berbagai teknologi yang ditawarkan Verihubs dengan lebih dalam dan segera terapkan pada bisnis Anda. Tim Verihubs akan sangat senang membantu Anda, silakan kunjungi website Verihubs dan jadwalkan demo, segera!