Penerapan AI in Digital Onboarding: Manfaat dan Tantangannya

ai in digital onboarding

Bagaimana penerapan AI in digital onboarding? Secara umum, onboarding atau orientasi pelanggan adalah proses mengumpulkan dan memverifikasi semua informasi pelanggan yang diperlukan untuk menyediakan akses ke layanan atau produk. Data ini termasuk nama, alamat rumah, alamat email, detail perbankan, dan lain sebagainya.

Digital customer onboarding merupakan proses orientasi pelanggan di mana solusi berbasis AI digunakan untuk mengotomatiskan verifikasi dan otentikasi data pelanggan. Memang, algoritma AI dapat meninjau data pelanggan, memverifikasi identitas mereka, dan mengotentikasinya terhadap sumber yang dapat dipercaya seperti database atau catatan. Hal ini akan memungkinkan pelanggan menyelesaikan onboard mereka dengan lebih cepat dan aman daripada metode tradisional.

Kira-kira, apa manfaat AI in digital onboarding? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini, yuk!

Manfaat AI in Digital Onboarding

Manfaat utama dari AI in digital onboarding adalah kemungkinan untuk mengotomatiskan verifikasi identitas dan data serta kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar dengan cepat dengan cara yang aman, menjadikannya lebih hemat biaya dan efisien.

Tetapi algoritma AI juga bisa mengidentifikasi aktivitas penipuan dan mencegah potensi kebocoran data atau ancaman keamanan lainnya. Selain itu, AI in digital onboarding juga dapat menganalisis perilaku pengguna, merampingkan perjalanan pelanggan, dan memberikan layanan yang dipersonalisasi, sehingga meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

Lantas, seperti apa tantangan AI in digital onboarding?

Tantangan AI in DIgital Onboarding

ai in digital onboarding
Sumber: Freepik

AI in digital onboarding bukan tanpa tantangan dan kekurangannya. Algoritma AI bisa menjadi bias, mengarah ke hasil yang tidak dapat diandalkan, atau mungkin tidak cukup aman untuk melindungi data pelanggan. 

Di sisi lain, AI juga membutuhkan sejumlah besar data untuk melatih algoritma, yang dapat membuat implementasi menjadi lebih mahal. Selain itu, sistem berbasis AI juga memerlukan pemeliharaan dan pembaruan rutin agar tetap kompetitif dan aman.

Salah satu kelemahan digital onboarding adalah kebutuhan dalam proses identifikasi jarak jauh untuk memilih antara kepatuhan atau pengalaman pengguna. Pada dasarnya, perusahaan manapun yang menerapkan sistem AI in digital onboarding harus memilih antara lebih memperhatikan perlindungan data tetapi membuat prosesnya lebih memakan waktu dan rumit bagi pelanggan. Atau, memfasilitasi dan mempercepat proses ini sambil mengabaikan kepatuhan terkait perlindungan data. Sebuah perusahaan harus memilih salah satu dari dua opsi, dan meninggalkan yang lain.

Namun AI telah memecahkan masalah ini, menyatukan keamanan dan pengalaman pengguna. Faktanya, AI memungkinkan untuk memiliki banyak “kursor”, yaitu menyesuaikan tingkat kepatuhan sesuai dengan kasus atau peraturan nasional tanpa mempengaruhi pengalaman pengguna. 

Baca juga: Foto Biometrik untuk Otentikasi Data, Bagaimana Cara Kerjanya?

Bagaimana AI in Digital Onboarding Bekerja?

ai in digital onboarding
Sumber: Freepik

Sistem memanfaatkan AI secara ekstensif dalam orientasi pelanggan, di masing-masing dari enam fase, yaitu:

  • Verifikasi Identitas: yaitu untuk memastikan bahwa dokumen identitas yang diberikan oleh pelanggan adalah asli dan valid.
  • Document Check: yaitu untuk menganalisis dan memverifikasi dokumen pendukung seperti gaji atau tagihan energi.
  • Identity Check: yaitu untuk memastikan bahwa pengguna benar-benar ada dan merupakan pemilik dokumen ID.
  • Tanda tangan: yaitu untuk menandatangani kontrak apa pun secara digital menggunakan tanda tangan elektronik yang mengikat secara hukum.
  • Pengarsipan: yaitu untuk menyimpan dokumen orientasi dengan aman selama diwajibkan oleh hukum.
  • Contract Delivery: yaitu untuk mengirimkan kontrak onboarding kepada pelanggan dengan mengesahkan proses pengiriman dan isinya.

Baca juga: Optimasi AI OCR dalam Sistem Perusahaan, Ini Manfaatnya!

AI adalah kemampuan komputer untuk bertindak tanpa diprogram secara eksplisit, sehingga menjadi mampu ‘perilaku cerdas’. Ketika diterapkan pada customer engagement, ini dapat menentukan kebutuhan pelanggan selanjutnya dan memungkinkan organisasi untuk mengatasi kebutuhan itu secara proaktif.

Sementara itu, Machine Learning (ML) merupakan bagian dari AI yang memungkinkan pembelajaran melalui pola berulang. ML ini sangat bagus untuk pembuatan konten, saat memutuskan konten mana yang paling cocok untuk setiap pelanggan, berdasarkan data yang ada. Machine Learning juga menggunakan data yang berkaitan dengan perilaku masa lalu, demografi, psikografi, dan lokasi untuk membuat konten dan merampingkan proses online.

AI mampu memprediksi perilaku pengguna dan menerapkan konten berdasarkan prediksi tersebut untuk mendahului kebutuhan pengguna selanjutnya. Dengan memanfaatkan bantuan AI, pekerjaan repetitif juga bisa disetel secara otomatis sehingga bisa mempersingkat waktu. 

Mari, bangun ekosistem digital Anda bersama Verihubs! Dari teknologi berbasis AI yang canggih dan mudah digunakan, Verihubs bisa memberikan berbagai macam solusi untuk membuat customer journey yang lebih simpel dan tentunya dengan standar keamanan yang lebih unggul.

Verihubs adalah suatu perusahaan berbasis Saas (software-as-a-service) yang menyediakan solusi lengkap bagi kepatuhan dan keamanan bisnis digital perusahaan di Indonesia. Bersama Verihubs, pengalaman pelanggan akan lebih lancar, operasional akan lebih efisien, dan keamanan data lebih terjaga karena berbasis teknologi. Dapatkan service terbaik, langsung saja hubungi kontak layanan Verihubs sekarang juga!

Artikel Terbaru Kami

insurtech adalah

Memahami Insurtech: Inovasi Digital dalam Asuransi

cara membuat chatbot ai mudah

Terlengkap! Bagaimana Cara Membuat Chatbot AI Mudah?

peranan kecerdasan buatan dalam pendidikan

10 Manfaat & Peranan Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan