Dalam bisnis, setiap keinginan untuk menghasilkan keuntungan harus dibarengi dengan kesiapan untuk menghadapi ancaman. Inilah yang disebut dengan risiko bisnis, yaitu komponen yang melekat di dalam suatu bisnis, yang tidak dapat dihindari karena pada dasarnya, risiko adalah bagian dalam proses mencapai return on investment (ROI). Meski tidak dapat dihindari, namun setidaknya ada beberapa cara meminimalkan risiko risiko bisnis yang dapat dilakukan.
Ada banyak pebisnis yang pada akhirnya mengalami kegagalan karena mereka telat dalam mengantisipasi kemungkinan risiko bisnis, serta tidak mengetahui bagaimana cara meminimalkan risiko risiko bisnis. Tentunya, Anda tidak ingin hal serupa menimpa bisnis Anda, bukan? Maka dari itu, informasi mengenai cara meminimalkan risiko risiko bisnis adalah hal penting yang tidak boleh diabaikan. Sehingga, ketika ada masalah yang datang Anda sudah siap dengan solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Mengenal Jenis-Jenis Risiko Bisnis
Sebelum mengetahui bagaimana cara meminimalkan risiko-risiko bisnis, Anda perlu tahu dulu jenis-jenis risiko bisnis. Risiko bisnis adalah sebuah gambaran tentang potensi kerugian yang akan dihadapi oleh perusahaan, dan ada banyak sekali jenis risiko bisnis jika dijabarkan secara detail. Namun kali ini kita akan mengidentifikasi dan membagi risiko bisnis menjadi dua macam saja, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Secara umum, risiko sistematis adalah sebuah ancaman yang tidak dapat dihindari karena bersifat eksternal, sedangkan risiko tidak sistematis adalah ancaman internal dari bisnis itu sendiri sehingga dapat diminimalisir.
1. Risiko Sistematis
Contoh dari risiko bisnis yang bersifat sistematis adalah risiko kepatuhan, dan risiko pasar atau risiko strategis.
- Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) adalah suatu ancaman yang datang dan harus dijalankan oleh bisnis, seperti penerapan kebijakan upah minimum baru yang lebih tinggi dan kenaikan pajak penghasilan badan usaha. Risiko bisnis yang satu ini jelas akan memengaruhi free cash flow perusahaan.
- Risiko Pasar (Market Risk) adalah suatu ancaman yang tidak dapat diprediksi oleh suatu perusahaan, dan dapat terjadi kapan saja. Contoh dari risiko pasar adalah penurunan permintaan produk karena selera atau preferensi konsumen yang berubah, di mana hal ini tidak dapat dihindari. Selain itu, contoh risiko pasar lainnya adalah perubahan suku bunga, inflasi, dan lain sebagainya.
2. Risiko Tidak Sistematis
Selain risiko sistematis, risiko bisnis juga bisa bersifat tidak sistematis, meliputi risiko keuangan, risiko reputasi, dan risiko operasional,.
- Risiko Keuangan (Financial Risk) adalah suatu ancaman terkait kinerja keuangan perusahaan, di mana salah satu yang paling utama adalah kemampuan bisnis membayar kewajiban (utang). Jika bisnis tidak lagi sanggup membayar utang jangka pendek dan/atau jangka panjang, maka perusahaan dapat dilikuidasi alias bangkrut, sehingga aset perusahaan perlu dijual untuk melunasi utang tertunggak.
- Risiko Reputasi (Reputational Risk) adalah suatu ancaman yang menghancurkan nama baik perusahaan, sehingga akan berdampak pada kehilangan kepercayaan oleh pelanggan atau pihak-pihak berkepentingan. Contoh dari risiko bisnis ini adalah penipuan dan fraud yang dilakukan manajemen perusahaan.
- Lalu, ada Risiko Operasional (Operational Risk) yang merupakan suatu ancaman di dalam proses bisnis, seperti dalam proses produksi. Ketika mesin produksi tiba-tiba rusak atau tidak berfungsi, maka proses produksi akan menjadi terganggu dan akibatnya kuantitas produk yang dihasilkan tidak sesuai target.
Lantas, Bagaimana Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis?
Salah satu cara meminimalkan risiko-risiko bisnis adalah mempelajari bisnis yang sedang Anda geluti secara detail, sehingga Anda akan tahu apa saja yang perlu dilakukan dan apa saja yang tidak perlu. Dengan mengenal bisnis Anda, maka Anda pun akan memahami faktor risiko yang mungkin akan timbul pada saat Anda menjalankan usaha. Kemudian setelah itu, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk meminimalisir segala risiko yang ada.
Cara meminimalkan risiko-risiko bisnis selengkapnya, langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
1. Melakukan Riset dan Mengenali Sumber Risiko Bisnis
Sebagai seorang pengusaha atau pebisnis, cara meminimalkan risiko-risiko bisnis adalah melakukan riset untuk mengenali sumber risiko bisnis dengan melakukan riset. Anda perlu melakukan penelusuran yang mendalam tentang apa saja hal yang dapat membuat bisnis Anda kalap atau gagal. Riset ini juga dapat Anda lakukan dengan beberapa cara, seperti membaca buku, terjun lapangan, atau bertanya langsung pada ahlinya.
2. Membuat Perencanaan yang Matang dan Selektif dalam Memilih Produk
Wajib dipahami, bahwa dalam membuka bisnis tidak boleh asal buka atau modal niat saja karena harus ada perencanaan yang matang terkait bisnis yang akan dijalankan. Perencanaan bisnis ini mencakup, riset pasar, ketersediaan bahan baku, modal, hingga kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan dihadapi. Selanjutnya, cara meminimalkan risiko risiko bisnis adalah selektif memilih produk yang akan dipasarkan, sehingga Anda akan terhindar dari kerugian karena produk yang tidak laku.
3. Sesuaikan dengan Modal dan Lihat Permintaan Pasar
Supaya terhindar dari risiko bisnis yang merugikan Anda dalam jumlah yang besar, cobalah untuk memulai bisnis dengan modal yang ada, jangan memaksakan diri untuk menjalankan bisnis dengan cara berhutang. Hal ini penting, karena berhutang dapat membuat bisnis Anda semakin memiliki risiko besar. Silakan mulai saja dengan modal yang Anda miliki, meskipun dengan segala keterbatasan Anda bisa menggunakan kreativitas supaya dengan modal yang ada bisa membuat bisnis tetap dapat Anda jalankan.
Berikutnya, cara untuk bisa meminimalkan risiko dalam bisnis adalah dengan melihat permintaan pasar atau market. Anda perlu cermati sebesar apakah permintaan pasar terhadap bisnis Anda, di mana semakin besar permintaan pasar maka akan semakin kecil risiko yang akan Anda tanggung. Pasalnya, jika permintaan pasar besar maka Anda akan memiliki peluang atau kesempatan untuk bisa menggerakkan roda usaha dan juga memperoleh profit. Sebaliknya, jika pasar Anda sedikit atau kecil maka Anda akan kesulitan untuk bisa memperkecil risiko karena kecilnya peluang Ada untuk membuat bisnis menjadi berjangka panjang.
4. Sebaiknya Jangan Terburu-buru Mengambil Keputusan Bisnis
Dalam mengambil keputusan bisnis, sebaiknya Anda tidak terlalu terburu-buru, namun coba pikirkan baik-baik apa keuntungan dan kerugian yang akan Anda hadapi. Buatlah daftar risiko secara umum terlebih dahulu tentang keputusan yang ingin Anda buat, kemudian setelah Anda daftar semuanya, maka Anda bisa bandingkan keputusan Anda, perlu dilakukan atau tidak.
Terlebih jika Anda akan mengambil sebuah keputusan yang besar, tentu saja Anda perlu membuat daftar yang lebih rinci lagi, serta faktor risiko apa saja yang mungkin timbul. Dengan membanding-bandingkan keuntungan dan kerugiannya, maka Anda sudah melakukan langkah yang tepat dalam cara meminimalkan risiko risiko bisnis.
5. Rutin Melakukan Evaluasi
Langkah selanjutnya untuk meminimalkan risiko risiko bisnis adalah dengan secara rutin melakukan evaluasi bisnis Anda, termasuk melakukan audit apakah bisnis sudah sesuai dengan yang Anda rencanakan, semakin bekembang, stagnan, atau justru malah mengalami kemunduran. Evaluasi semacam ini sangat penting untuk mengetahui apa saja kesalahan dalam bisnis untuk kemudian dicarikan solusi untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Selain itu, sebagai seorang pengusaha atau pebisnis, Anda pun dituntut untuk memiliki pemikiran yang kreatif dalam mendatangkan ide-ide segar yang bisa diterapkan untuk lebih membuat bisnis Anda semakin berkembang.
6. Kenali Rekan atau Partner Bisnis Anda
Menjalankan bisnis sebaiknya memang tidak dilakukan seorang diri, tapi minimal melibatkan orang terdekat seperti pasangan atau keluarga. Namun ketika Anda mencari rekan atau partner bisnis, Anda harus tahu betul orang dan perusahaan yang seperti apa yang akan cocok untuk dijadikan partner agar bisnis Anda dapat berjalan lancar. Anda pun perlu mengetahui track record calon rekanan Anda, meneliti keahlian dan kemampuan calon rekan sebelum mengajaknya berbisnis, hingga mencari rekan bisnis yang mempunyai visi dan misi yang sejalan.
Verihubs Menawarkan Solusi KYB Otomatis untuk Bisnis Anda
Dengan mengetahui rekan bisnis berdasarkan regulasi Know Your Business, maka Anda bisa menyelamatkan bisnis atau perusahaan dari risiko kerugian yang besar. Proses Know Your Business mengharuskan setiap perusahaan untuk mengumpulkan, menganalisis, serta mengelola sejumlah besar data tentang bisnis yang memiliki hubungan dengan mereka.
Sayangnya, melakukan pemeriksaan KYB secara manual akan melibatkan waktu dan biaya tenaga kerja yang signifikan, dan meningkatkan potensi human error yang mahal. Maka dari itu, Anda bisa mengandalkan e-KYB yang ditawarkan oleh Verihubs, sehingga proses yang diperlukan akan lebih cepat dan lebih efisien, daripada jika prosesnya harus dilakukan oleh tenaga manusia.
Baca juga: Verifikasi Data adalah Hal Krusial dalam Pengamanan Akses di Era Kekinian, Ini Ulasannya
Sekarang, saatnya meninggalkan cara manual, dan beralih untuk mengaplikasikan program KYB menggunakan layanan berbasis artificial intelligence (AI), supaya proses onboarding partner bisnis baru dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Verihubs menawarkan berbagai solusi autentikasi berbasis AI untuk memerangi penipuan biometrik. Verihubs menawarkan banyak teknologi yang tentunya sangat berguna untuk bisnis Anda. Jangan tunda lagi, Anda bisa memilih layanan Company Check Verihubs untuk menghindari risiko bisnis dengan mengenali rekan bisnis Anda.
Salah satu keunggulan Company Check Verihubs adalah background check perusahaan akan dilakukan secara menyeluruh dan efektif, mulai dari verifikasi SK Perusahaan, Pemegang Saham Perusahaan, Pendapatan Perusahaan, hingga Jabatan Perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan jadwalkan demo sekarang juga!