Banyak Manfaatnya, Bagaimana Digital Onboarding Dilakukan?

digital onboarding

Digitalisasi menjadi bagian yang tidak bisa lepas dari perkembangan zaman. Pola hidup masyarakat telah bergeser menuju ke arah yang serba mudah, tentunya dengan bantuan-bantuan dari inovasi digital. Salah satu inovasi digital ini terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah pada sektor keuangan yang terus ingin memberi kemudahan bagi nasabahnya melalui digital onboarding.

Sebenarnya, bagaimana sejarah munculnya digital onboarding pertama kali? 

Ternyata, dulu banyak bank lokal Swiss yang masih memerlukan wawancara tatap muka di kantor cabang sebagai proses standar mereka untuk membuka rekening baru. Kemudian di tahun 2006, digital onboarding mulai menjamah industri perbankan negara berjulukan Land of Milk and Honey itu.

Dalam praktik digital onboarding, Swiss FINMA mengizinkan bank-bank untuk mengambil pelanggan baru mereka secara digital melalui otentikasi video. Sampai akhirnya, kini digital onboarding di sana pun semakin diterima secara luas seiring dengan zaman yang juga serba digital.

Di Indonesia sendiri, digital onboarding tergolong baru. Meski demikian, bukan berarti tidak bisa diterima oleh masyarakat. Digital onboarding justru berpeluang cukup besar diminati karena dinilai cocok dengan gaya hidup orang-orang di Indonesia, termasuk para millennials.

Adapun beberapa bank yang sudah mulai menggandeng teknologi ini di antaranya adalah DBS Indonesia dengan DigiBank, dan Commonwealth Bank dengan Tyme Digital.

Faktor Pendukung Digital Onboarding di Indonesia

digital onboarding
Sumber: Freepik

Dalam perkembangannya di Indonesia, digital onboarding memiliki potensi yang besar untuk semakin banyak digunakan di masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Generasi Melek Teknologi Semakin Bertumbuh

Perkembangan teknologi yang pesat telah melahirkan generasi yang begitu mahir dalam mengulik teknologi, di mana kelompok ini cenderung ingin terus merasakan dan mengandalkan pengalaman interaksi juga layanan digital dalam kehidupan sehari-hari, termasuk melalui digital onboarding.

2. Pengguna Internet yang Besar

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna terbesar dengan pertumbuhan yang tercepat di dunia. Fakta ini tentunya membuka peluang banyak platform digital yang membutuhkan sistem pembayaran digital sebagai pendukung. Maka dari itu, digital onboarding turut dipandang sebagai proses yang sangat diperlukan.

3. Telah Hadir National Payment Gateway (NPG)

Kemudian, digital onboarding juga turut didukung penuh oleh Bank Indonesia (BI) dengan harapan mampu mempercepat adopsi pembayaran elektronik di Indonesia. Selain itu, layanan ini juga diharapkan akan bisa meningkatkan interkoneksi dalam saluran transaksi.

Manfaat dan Keuntungan Menggunakan Digital Onboarding

digital onboarding
Sumber: Freepik

Di Indonesia, standar waktu pelayanan dalam proses pembukaan rekening tabungan rata-rata adalah satu jam, mulai dari mengisi formulir, fotokopi data, menunggu pencetakan kartu ATM, verifikasi, hingga aktivasi internet banking dan mobile banking. Lain halnya jika semua itu diproses melalui teknologi digital onboarding.

Salah satu kelebihan yang ditawarkan digital onboarding adalah keuntungan dari segi waktu yang dipersingkat. Contoh nyata keuntungan tersebut yaitu proses pembukaan rekening yang hanya memakan waktu 10 menit saja. Nasabah hanya perlu menyiapkan KTP, NPWP, dan smartphone yang aktif digunakan. Setelah berhasil diproses, maka rekening bisa langsung aktif dan kartu ATM atas rekening nasabah pun akan dikirimkan beberapa hari setelahnya.

Bukan hanya memiliki rekening, namun berbagai layanan perbankan ternyata juga bisa dinikmati oleh nasabah dengan adanya digital onboarding ini. Misalnya pengajuan KTA, produk reksa dana, asuransi, KPR, hingga pinjaman modal usaha yang semua bisa didapat secara online

Baca juga: Whatsapp Customer Onboarding, Bagaimana Cara Melakukannya?

Bagaimana Digital Onboarding Dilakukan?

Untuk bisa melakukan digital boarding, seseorang setidaknya hanya memerlukan kartu identitas sehingga data tersebut nantinya akan diverifikasi sebelum mendapatkan akses ke produk atau layanan tertentu.

Digital onboarding berkaitan erat dengan e-KYC dalam mengidentifikasi calon pelanggan/nasabah. Saat ini, ada tiga macam bisnis yang perlu menggunakan e-KYC Verification dalam sistem digital onboarding untuk meningkatkan, yaitu:

  1. Perusahaan Perbankan: Calon nasabah akan mendapatkan pengalaman baru dalam bertransaksi atau membuka rekening baru di mana dan kapan saja, tanpa harus datang ke bank dan membawa banyak dokumen. Selain itu, nasabah juga bisa melihat transaksi keuangan secara real-time.
  2. Perusahaan Asuransi: Proses administrasi dalam melakukan proses otentifikasi dan verifikasi identitas nasabah dapat dilakukan secara digital.
  3. Startup Fintech: Proses otentifikasi dan verifikasi dapat dilakukan, apalagi startup fintech yang berbasis digital, tentunya perlu e-KYC Verification untuk menjaring calon nasabah di luar daerah yang tidak dapat dijangkau dengan cara tatap muka. Dengan sistem ini, maka perusahaan fintech dapat meminimalisir terjadinya pencucian uang atau pendanaan ilegal.

Baca juga: Customer Onboarding Process, 9 Manfaatnya untuk Bisnis Anda

Anda butuh mengaplikasikan program e-KYC untuk proses digital onboarding? Verihubs punya solusi terbaik. Dengan fitur Identity Verification Verihubs, Anda bisa meningkatkan user experience dan menghemat waktu input data melalui OCR Verihubs yang bisa mengekstrak semua data teks dari sebuah dokumen secara otomatis.

Jadi, jangan tunda lagi, segera aplikasikan sistem ini demi keamanan dan kenyamanan bisnis Anda. Silakan hubungi kontak layanan Verihubs untuk informasi dan diskusi lebih lanjut!

Artikel Terbaru Kami

insurtech adalah

Memahami Insurtech: Inovasi Digital dalam Asuransi

cara membuat chatbot ai mudah

Terlengkap! Bagaimana Cara Membuat Chatbot AI Mudah?

peranan kecerdasan buatan dalam pendidikan

10 Manfaat & Peranan Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan