Dokumen terkait bisnis selalu berisi informasi penting yang bernilai tertentu. Maka dari itu, validitasnya wajib dipastikan, agar tidak terjadi pemalsuan, manipulasi, atau kesalahan terkait hal ini. Proses document verification menjadi penting, dalam rangka meningkatkan efektivitas bisnis yang dijalankan.
Tapi apa yang dimaksud dengan document verification itu sendiri? Apakah serupa dengan proses verifikasi identitas dan sejenisnya?
Uraian lengkap mengenai teknologi ini akan dibahas pada bagian berikutnya, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, hingga contoh penerapannya. Selengkapnya dalam penjelasan berikut ini.
Baca Juga: 4 Tips Memilih OCR Software yang Andal dan Berkualitas
Mengenal Apa itu Document Verification
Sumber: freepik.com
Yang dimaksud dengan verifikasi dokumen adalah proses untuk mengetahui keaslian dokumen dan membuktikan kepemilikan dokumen tersebut. Dokumen yang berisi data identitas, idealnya akan memuat data yang sama dengan apa yang dimiliki user, seperti berkas KTP, paspor, atau berkas lain.
Tujuan utama dari proses verifikasi dokumen ini adalah untuk memastikan bahwa dokumen yang disajikan pada sistem merupakan dokumen asli dan otentik dengan membandingkannya dengan rekaman atau database resmi milik pihak pemerintah.
Bagian Kedua, Mengenai Fungsi Utamanya
Praktek penggunaan verifikasi dokumen ini banyak terjadi di lembaga pemerintahan, industri perbankan, fintech, dan berbagai jenis industri lain. Pada dasarnya, setiap jenis industri yang dalam aktivitasnya membutuhkan konfirmasi identitas dari para pelakunya.
Fungsi utama dari sistem atau teknologi ini adalah untuk memastikan bahwa dokumen yang dimiliki seseorang merupakan dokumen asli. Hal ini sangat relevan ketika sebuah dokumen terhubung pada identitas seseorang, yang juga memuat banyak data mengenai riwayat transaksi, bisnis, catatan kriminal, dan lain sebagainya.
Pada industri keuangan, verifikasi dokumen dapat membantu proses KYC sehingga sistem dapat mewaspadai adanya orang yang memiliki riwayat buruk dalam catatan keuangannya ketika akan menggunakan layanan. Kewaspadaan bisa ditingkatkan, sehingga risiko terjadinya fraud akan dapat ditekan.
Ketika dokumen dan identitas, serta segala bentuk catatan terverifikasi dengan baik, maka perusahaan dapat mengetahui siapa yang menjadi kliennya, dan mengetahui dengan bak riwayat dan data relevan yang berkaitan dengan layanan yang disediakan.
Cara Kerja dari Verifikasi Dokumen secara Umum
Sumber: freepik.com
Meski setiap produk document verification yang tersedia di pasar memiliki sistem dan cara kerja sendiri, namun secara garis besar berikut cara kerja dan flow dari sistem verifikasi dokumen yang dilakukan.
- User diminta memasukkan data atau dokumen yang akan diverifikasi oleh sistem. Input dilakukan dengan metode tertentu, seperti misalnya menggunakan perangkat pemindai.
- User akan menempatkan dokumen pada perangkat pemindai yang disediakan, untuk kemudian ekstraksi data dilakukan oleh sistem menggunakan pemindai ini.
- Setelah data diperoleh dari berkas tersebut, data akan disusun dalam bentuk yang dapat dibaca oleh sistem. Data kemudian dirapikan, untuk dibandingkan dengan data yang tersedia di database.
- Setelah data siap dibandingkan, maka data akan disejajarkan dengan data yang tersimpan di database. Sistem, idealnya dengan bantuan AI, akan mencocokkan kedua data ini untuk melihat kebenaran dan validitas dari data yang dimasukkan.
- Jika data yang dimasukkan cocok, maka proses verifikasi dokumen selesai. Jika ditemukan ketidakcocokan, maka proses akan terhenti dan user diminta memasukkan data kembali dengan benar.
Contoh Penerapan Document Verification pada Konteks Bisnis
Jika berbicara mengenai contoh penerapan document verification pada konteks bisnis, maka dapat dilihat dari proses verifikasi identitas untuk aplikasi pinjaman online. Identitas milik useri akan diminta untuk keperluan verifikasi dengan database yang telah terhubung dengan sistem.
Metode input data yang digunakan akan beragam, salah satunya adalah swafoto bersama dengan kartu identitas yang menghadap ke depan. Dengan demikian, sistem dapat memperoleh data profil wajah user dan data yang tercantum di dalam kartu identitas.
Data ini kemudian diekstrak dan dibandingkan dengan data yang telah ada di database, guna mengetahui riwayat catatan keuangan yang dimiliki dan kebenaran antara data di kartu identitas dan profil wajah yang dimiliki user.
Dalam waktu singkat, jika data cocok, maka verifikasi akan dapat diloloskan dan user dapat mengajukan pinjaman atau mendapatkan pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Namun jika data dinilai tidak cocok, proses dapat terhenti atau user diminta untuk mengulang proses verifikasi tersebut.
Salah satu tantangan yang sering muncul adalah bahwa ketika mengambil swafoto, hasil yang diperoleh sistem dapat terganggu akurasinya oleh sudut cahaya, aksesoris wajah, dan hal lain yang dapat mengurangi kualitas file foto yang didapatkan sistem.
Baca Juga: Kenapa Saat Ini Bisnis Anda Perlu Menggunakan OCR SDK?
Sebenarnya proses verifikasi dokumen atau document verification ini sendiri cukup awam ditemukan di berbagai konteks lain. Kuncinya adalah sebuah perusahaan, dalam hal ini perusahaan Anda, wajib menggunakan produk verifikasi yang berkualitas, seperti yang disediakan oleh Verihubs.
OCR for ID Card dari Verihubs
Teknologi OCR for ID Card yang dimiliki Verihubs dapat membantu proses document verification, dengan secara akurat mengekstrak data yang tersaji atau dimasukkan oleh user. Dengan demikian, input data akan lebih terjamin kebenarannya, sehingga data di dokumen ini dapat dibandingkan dengan data yang di database dengan benar. Prosesnya cepat, akurat, dan efisien, sehingga cocok untuk Anda yang mengedepankan kenyamanan pelanggan dalam melakukan transaksinya. Segera hubungi layanan pelanggan kami sekarang, dan dapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk handal milik Verihubs!