Face Identification 101: Konsep, Cara Kerja, dan Bedanya dengan Face Verification
Verifikasi menjadi proses utama untuk memastikan keabsahan user yang menggunakan layanan Anda. Banyak metode dapat dilakukan, mulai dari pengiriman kode OTP, kemudian flash call, penggunaan face verification, liveness detection, hingga face identification.
Yang belakangan disebut akan menjadi pembahasan pada artikel ini, karena cukup menarik dan memiliki poin yang idealnya dipahami pengguna produk verifikasi. Cukup banyak orang yang kemudian salah kaprah, dan menyamakan antara face identification ini dengan face verification. Padahal keduanya tentu memiliki perbedaan.
Baca Juga: Proses dan 4 Manfaat KYC Onboarding bagi Industri Keuangan
Pertama, Definisi dari Face Identification
Face identification adalah proses terotomasi untuk menganalisis wajah seseorang dan mencocokannya dengan data yang ada di database gambar. Teknologi ini dapat digunakan secara luas di dunia bisnis dan industri, hingga ke sektor pengamanan atau bahkan optimasi di area perbatasan negara.
Pada dasarnya, teknologi ini dapat membantu mengenali seseorang dengan melakukan pemindaian pada bagian wajah, sehingga diketahui identitas orang tersebut jika memang telah memiliki data yang tersimpan di database.
Pemindaian akan dilakukan dan menghasilkan template biometrik wajah seseorang. Jelas, hasil pemindaian ini sifatnya unik karena secara detail dapat mendeteksi dan mendata setiap profil yang ada di wajah orang tersebut.
Lalu Bagaimana Cara Kerjanya?
Teknologi ini awam disandingkan dengan berbagai metode pengenalan biometrik lain untuk meningkatkan akurasi hasil pencocokannya. Misalnya saja, dengan menggunakan liveness detection, kemudian identifikasi sidik jari, pengenalan suara, hingga pengenalan retina.
Perpaduan setiap teknologi tersebut dapat menghasilkan output identifikasi yang luar biasa akurat, sebab melibatkan banyak aspek dari identitas seseorang dan ciri fisik yang dimilikinya. Kombinasi unik ciri fisik ini mutlak bersifat unik, dan sulit sekali untuk diduplikasi atau ditiru.
Face identification merupakan inti dari sistem face recognition. Nantinya pada proses awal, sistem akan mencoba memindai dan mendata profil wajah seseorang, kemudian mengkonversinya menjadi kode algoritma unik.
Selanjutnya kode ini akan dicocokkan dengan data yang ada di database. Jumlah data pada database yang besar memungkinkan proses pencocokan terjadi seakurat mungkin, hingga ditemukan data yang memiliki kemiripan sangat tinggi dengan data masukan ini.
Jika ditemukan kecocokan, maka akses akan diberikan. Sebaliknya jika tidak ditemukan kecocokan, maka bisa jadi hasilnya adalah false acceptance rate atau false rejection rate yang artinya terdapat kesalahan pada data input. Proses berikutnya adalah pengulangan input, dan jika tetap tidak ditemukan maka akses akan ditolak.
Teknologi ini sendiri kemudian memiliki dasar hukum dan prinsip kerja yang sangat ketat, karena melibatkan ciri fisik dan biometrik seseorang. Data jenis ini sebenarnya bersifat sensitif dan hanya dapat digunakan di bawah pengawasan ketat hukum yang berlaku.
Setelah Memahami Definisi dan Cara Kerjanya, Simak Perbedaannya dengan Face Verification
Face Identification
Pada teknologi face identification, poin utamanya adalah pada menemukan identitas seseorang dari wajah yang diperoleh, baik dari sumber pemindaian, dari sumber foto yang benar-benar layak, atau sumber lain.
Data berupa wajah ini kemudian akan dibandingkan dan dikonfrontir pada database berukuran sangat besar, untuk dapat mengidentifikasi pemilik wajah tersebut. Skenario penggunaannya sering dilakukan untuk mencari identitas seseorang yang benar-benar tidak diketahui secara luas.
Jadi bermula dari ketidaktahuan dan bermodalkan data wajah, identitas seseorang dapat dilacak mengacu pada database yang telah dimiliki sebelumnya yang sifatnya umum.
Face Verification
Di sisi lain face verification dilakukan dengan premis utama bahwa identitas seseorang sudah diketahui sebelumnya. Saat data wajah disajikan ke dalam sistem, baik berupa foto atau hasil pemindaian, data ini akan dibandingkan 1:1 dengan data wajah pengguna ini yang telah disimpan di database sebelumnya.
Proses verifikasi memastikan adanya data yang serupa dengan data masukan, untuk kemudian mengkonfirmasi bahwa data masukan ini cocok dengan data yang sebelumnya pernah diberikan atau didokumentasikan oleh sistem.
Verifikasi wajah dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa user merupakan pihak yang benar-benar sah atas akses, akun, dan data yang ada di dalamnya, dan berfungsi baik untuk mencegah adanya fraud dan pencurian identitas.
Baca Juga: Meniru Kerja Otak! Ternyata Ini Tahapan Facial Recognition
Pengembangan teknologi face identification terus dilakukan, bersamaan dengan pengembangan face recognition. Dengan semakin canggih dan mutakhirnya teknologi ini, kemampuannya dalam menemukan identitas seseorang juga dapat menjadi lebih cepat dan akurat.
Penerapan teknologi ini semakin luas di berbagai segmen kehidupan, mulai dari industri dan bisnis hingga keperluan identifikasi di sektor lainnya. Jelas, sebagai pebisnis Anda wajib memahami benar konteks perkembangan ini, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan maksimal dan tidak salah pilih saat membutuhkan sistem solid untuk proses verifikasi user yang Anda miliki.
Verihubs, dengan 4 Produk yang Terkait dengan Hal Ini
Mulai dari OCR for ID Card yang dapat membantu Anda mengumpulkan data di kartu identitas, ID Check yang dapat memastikan keaslian identitas dari user, Face Recognition yang dapat membantu sistem mengenali wajah seseorang, dan Liveness Detection untuk menunjang verifikasi yang dilakukan, semua terkait dengan urusan face identification yang diperlukan dalam perusahaan Anda. Dengan produk terbaik dari Verihubs, Anda akan memperoleh proses verifikasi yang cepat, akurat, dan fleksibel, sehingga selain meningkatkan efisiensi operasional juga meningkatkan kepuasan user Anda. Segera hubungi layanan pelanggan kami sekarang, dan dapatkan informasi lengkap mengenai setiap produk tersebut!