6 Tantangan Teknologi Facial Emotion Recognition
Pengembangan teknologi face recognition terus dilakukan. Beberapa teknologi lanjutan kemudian muncul, salah satunya adalah facial emotion recognition. Teknologi ini sendiri, serupa dengan namanya, ditujukan untuk dapat mengidentifikasi dan mengenali emosi yang tampak pada wajah seseorang.
Tapi mengapa kemudian ekspresi wajah atau emosi menjadi pengembangan selanjutnya dari teknologi face recognition ini?
Baca Juga: Pertimbangkan Kelebihan dan Kekurangan Face Recognition Ini
Mari Pahami Mengenai Pengertian Facial Emotion Recognition
Sumber: freepik.com
Pada dasarnya, emosi merupakan data personal mengenai kondisi dan perasaan seseorang, pikiran yang mereka punya, intensi, respon atas stimulus yang diberikan, terkait dengan orang lain, dan lingkungan, yang secara sadar atau tidak, muncul dan terlihat pada bagian wajah.
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa perasaan atau emosi seseorang akan secara otomatis memicu adanya reaksi fisiologis pada otot wajah yang dapat dikenali dan dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis yang berbeda.
Secara umum terdapat sekitar 28 jenis emosi dasar yang dapat muncul dan tampak pada ekspresi wajah seseorang. Ketika dapat dikenali dengan baik, jelas hal ini dapat menjadi pengembangan potensial untuk sektor keamanan yang kini telah menggunakan face recognition.
Secara teknis, facial emotion recognition merupakan pengembangan teknologi yang dapat membedakan ekspresi yang muncul di wajah seseorang, yang nantinya dapat diterapkan untuk mendeteksi emosi dari berbagai jenis etnis, warna kulit, dan usia yang berbeda.
Bagaimana Teknologi Ini akan Diterapkan?
Sumber: freepik.com
Penerapan teknologi ini sendiri dapat dilakukan pada banyak sekali perangkat. Mulai dari smartphone, multimodal system, kemudian sektor neuromarketing dan customer service, hingga pada sektor pendidikan dan industri video game.
1. Pada Smartphone
Pada perangkat telepon pintar, deteksi emosional ini akan membawa seseorang pada penggunaan yang lebih tinggi. Contoh sederhana sebenarnya bisa dilihat pada kemampuan perangkat smartphone dalam membuat emojis dan avatar, yakni citra wajah user yang dikarikaturkan dengan ekspresi yang menyesuaikan user-nya.
2. Pada Perangkat Mobil Pintar
Mobil kekinian juga disematkan teknologi ini untuk menunjang kenyamanan dan keamanan berkendara. Beberapa produk mobil tengah dikembangkan untuk memiliki apa yang disebut multimodality, yang akan merekam dan menganalisis ekspresi pengemudi, jumlah kedipan mata, indikasi kelelahan, dan indikasi rasa kantuk. Ketika hal ini teridentifikasi, maka secara otomatis akan dikeluarkan peringatan, musik, atau pemberitahuan agar pengemudi menepi.
3. Konsep Neuromarketing
Model ini akan menggunakan emotion recognition system yang diintegrasikan pada panel atau media display. Jaringan syaraf akan mengikuti arah gerak mata dan mengidentifikasi titik paling menarik dalam sebuah iklan, lengkap dengan respon dan ekspresi yang dikeluarkan oleh pengiklan. Hal ini membantu marketer dalam menganalisis dan merefleksikan kampanye yang dibuatnya.
Kapan Facial Emotion Recognition akan Digunakan?
Sumber: freepik.com
Pertanyaan ini sebenarnya akan mendapatkan jawaban yang cukup sulit, mengingat terdapat serangkaian tantangan yang masih harus menjadi pekerjaan rumah bagi pengembang dan peminat teknologi ini.
- Pertama, terkait adanya keterbatasan teknis. Pengenalan ekspresi dan emosi yang akurat memerlukan sederet gambar atau citra dengan kualitas sangat baik. Biaya yang besar dan teknologi yang canggih diperlukan untuk optimasi teknologi ini.
- Kedua, limitasi budaya. Seperti diketahui, di seluruh dunia sangat banyak ras dan etnis yang memiliki karakter wajah yang khas. Pola gerakan syaraf wajah yang berbeda akan memerlukan identifikasi yang berbeda. Diperlukan satu pola umum yang dapat digunakan untuk menggeneralisir seluruh populasi dunia.
- Ketiga, hambatan fisiologis. Setiap orang juga memiliki derajat ekspresi yang berbeda-beda. Ada golongan orang yang cenderung memiliki ekspresi sangat tampak, ada pula yang cenderung menahannya.
- Keempat, ekspresi wajah. Hal ini berkaitan dengan penuaan alami yang dialami seorang manusia. Sistem dapat menyalah artikan kerutan ini sebagai sebuah ‘topeng’ sehingga mengganggu kemampuan identifikasi dan pengenalan yang dimilikinya.
- Kelima, isu etis dan legalitas. Dengan teknologi untuk dapat mengenali emosi dan ekspresi seseorang, maka secara praktis industri keamanan menghapus batasan personal yang diatur dalam piagam internasional.
- Keenam, batasan pada standarisasi dan risiko adanya replikasi. Dengan data selengkap ini, standarisasi yang dilakukan harus benar-benar menyeluruh. Di waktu yang sama, harus ada perlindungan dan jaminan atas data yang diperoleh, agar tidak direplikasi atau digunakan untuk keperluan yang tidak seharusnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menggunakan Sistem Face Recognition API?
Pada akhirnya, pemanfaatan facial emotion recognition ini masih belum dapat benar-benar dioptimalkan karena satu dan lain hal. Prospeknya terbuka lebar, dengan pemanfaatan dan penerapan yang juga cukup menggoda untuk peminatnya. Namun dengan tantangan yang ada, rasanya masih cukup jauh hingga teknologi ini dapat digunakan secara komersial.
Sementara pengembangan teknologi terus dilakukan, face recognition yang digunakan saat ini terasa masih sangat relevan. Jelas, hal ini dapat terjadi jika Anda menggunakan produk dan layanan handal, seperti yang disediakan oleh Verihubs.
Verihubs, dengan Produk Face Recognition yang Dimilikinya
Produk Face Recognition yang dimiliki oleh Verihubs dapat menjadi jawaban atas kebutuhan proteksi akses data pelanggan dan urusan verifikasi yang dibutuhkan oleh bisnis Anda. Dengan sistem yang solid, cara kerja yang praktis dan mudah dipahami, serta integrasi yang mudah dengan sistem yang Anda miliki, Verihubs siap menjadi partner untuk berbagai urusan verifikasi data pelanggan. Sembari menantikan pengembangan teknologi facial emotion recognition sampai ke tahap komersial, Anda dapat menggunakan produk solid dari Verihubs ini dengan menghubungi layanan pelanggan kami sekarang juga!