Home Blog Meniru Kerja Otak! Ternyata Ini Tahapan Facial Recognition
Published on November 11, 2022

Meniru Kerja Otak! Ternyata Ini Tahapan Facial Recognition

Meniru Kerja Otak! Ternyata Ini Tahapan Facial Recognition

Tidak hanya digunakan untuk keamanan negara saja, nyatanya facial recognition juga sudah mulai banyak digunakan pada teknologi dalam keseharian manusia. Contoh yang paling umum adalah rekomendasi tag foto di Facebook, dan masih banyak lagi lainnya. 

Lantas, tahukah Anda bagaimana cara kerja dan tahapan dari facial recognition?

Dapat dikatakan, facial recognition adalah salah satu sistem identifikasi biometrik yang sangat efektif dalam menghasilkan informasi, di mana hal tersebut bisa terjadi karena penggunaan algoritma neural network yang berperan penting dalam pengembangan sistem facial recognition.

Neural network dibuat berdasarkan model cara kerja otak manusia, dan algoritma ini kemudian mencoba meniru proses otak mengenali wajah seseorang. Alam bawah sadar otak akan mencoba mengenali fitur-fitur khusus pada wajah, seperti jarak antara mata, tinggi dahi, lebar hidung, dan lain sebagainya.

Algoritma facial recognition kemudian dirancang secara khusus untuk memetakan fitur wajah seseorang secara matematis. Data fitur wajah yang disebut faceprint ini kemudian akan disimpan untuk dicocokkan dengan hasil pencarian.

Bagi Komputer, Wajah Manusia Adalah Sekelompok Angka

Untuk memahami bagaimana cara kerja facial recognition, Anda perlu mengetahui dulu konsep feature vector. Setiap algoritma Machine Learning akan belajar dari data yang terdapat dalam sebuah dataset, di mana algoritma ini akan menelusuri data dan mengidentifikasi pola atau pattern yang ada di dalamnya. Misalnya, Anda ingin mengidentifikasi wajah seseorang dari sebuah foto, ada beberapa hal yang bisa dilihat sebagai acuan pola. Yaitu rasio tinggi dan lebar wajah, warna kulit wajah, serta lebar bagian wajah lainnya seperti bibir, hidung, atau lainnya.

Komputer kemudian akan menentukan pattern dari data-data tadi, mengingat algoritma facial recognition hanya dapat memahami angka. Jadi, untuk membedakan wajah seseorang dengan orang lain, algoritma tersebut harus dapat membaca pola dalam bentuk angka dari foto masing-masing. Representasi numerik dari “wajah” inilah yang disebut feature vector, yang terdiri dari susunan angka dalam urutan yang spesifik.

Saat sebuah software memberikan ukuran dan orientasi wajah yang tepat, maka akan terciptalah sebuah “faceprint”. Mirip dengan rekaman sidik jari, faceprint ini adalah sekumpulan karakter yang jika digabungkan akan mampu mengidentifikasi wajah seseorang. Elemen dalam faceprint termasuk juga posisi relatif dari fitur wajah, seperti mata, alis, dan bentuk hidung.

Seseorang dengan mata yang kecil, alis tebal, dan hidung mancung tentunya akan memiliki faceprint yang sangat berbeda dengan orang lainnya yang matanya besar, alisnya tipis, dan hidungnya bulat.

Baca juga: Pertimbangkan Kelebihan dan Kekurangan Face Recognition Ini

Tahapan Facial Recognition

facial recognition
Sumber: Freepik

Facial recognition adalah salah satu jenis sistem identifikasi “biometrik”, di mana sistem ini mengidentifikasi seseorang dengan fitur-fitur khusus pada tubuh maupun DNA yang membedakan satu orang dengan orang lainnya. Contoh identifikasi biometrik lainnya adalah fingerprint atau sidik jari, retina scanning, iris scanning, hingga voice recognition.

Setidaknya ada empat komponen yang dibutuhkan untuk melakukan facial recognition, sebagaimana disebutkan US Government Accountability Office, yaitu kamera, faceprint, database, dan algoritma untuk membandingkan faceprint dari wajah target dengan faceprint dalam database.

Setelah komponen tersebut terpenuhi, maka barulah bisa mulai melakukan facial recognition. Setidaknya ada tiga tahapan yang biasanya dilewati, yaitu:

1. Detection

Pada tahap yang pertama ini, sistem akan mengekstraksi pola dalam sebuah gambar, kemudian membandingkannya. Apabila polanya sama, maka sistem akan mengasumsikan bahwa ada wajah dalam gambar tersebut.

2. Faceprint Creation

Faceprint adalah ‘cetakan’ atau ‘model’ wajah, di mana untuk membuat faceprint, ada dua cara yang biasanya dilakukan, yaitu:

  • Pendekatan geometris (geometric approach), yaitu mengukur jarak dan relasi spasial antara fitur wajah seperti titik pusat mata, bagian ujung hidung, atau garis bibir untuk mengenali wajah.
  • Pendekatan fotometrik (photometric approach), yaitu menganalisis foto dan membandingkannya dengan database untuk mengenali identitas seseorang berdasarkan statistiknya.
  • Analisis tekstur wajah (skin texture analysis), yaitu memetakan lokasi unik pori-pori, garis, atau bercak pada kulit yang berbeda antara seseorang dengan yang lainnya.

3. Verifikasi atau identifikasi

Karena verifikasi berbeda dengan identifikasi, jadi output-nya juga akan berbeda pula.

  • Verifikasi (autentikasi). Cara ini akan membandingkan input foto wajah dengan data foto pengguna yang membutuhkan autentikasi. Sebagai contohnya, membuka kunci smartphone dengan wajah. Anda perlu memasukkan data wajah atau foto terlebih dahulu untuk disimpan dalam smartphone. Pada saat Anda mengarahkan kamera ke wajah, maka akses smartphone baru akan terbuka.
  • Identifikasi. Jadi, input foto wajah akan dibandingkan dengan seluruh foto wajah yang ada dalam dataset untuk menemukan orang yang cocok dengan input foto tersebut. Contohnya adalah rekomendasi photo tagging dari Facebook.

Baca juga: Kupas Tuntas Cara Kerja Face Recognition untuk Verifikasi Identitas

Pilih Fitur dan Layanan Terbaik Verihubs!

Berkaitan dengan bahasan di atas mengenai facial recognition, pastikan Anda memanfaatkan fitur dan layanan dari Verihubs untuk bisnis Anda. Salah satunya Face Recognition yang memiliki keunggulannya sebagai berikut:

  • Deteksi teknologi AI secara akurat, yang bisa membedakan antara seseorang dengan atau tanpa kacamata, masker, maupun jilbab.
  • Gambar putar secara otomatis, di mana Verihubs mampu mendeteksi dan memutar gambarnya langsung ke posisi yang benar.
  • Proses hanya berlangsung dalam hitungan satu detik saja, di mana teknologi ini bisa mencocokkan data real-time dengan data yang sudah terekam di dalam database.
  • Proses touchless yang terbukti jauh lebih aman dan akurat.
  • Dapat dihubungkan dengan sumber data yang terpercaya, seperti database pemerintahan untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai verifikasi berbasis teknologi yang super canggih dari Verihubs ini, segera hubungi kontak layanan Verihubs dan jadwalkan demo secara gratis.