Kasus penipuan di internet terjadi di berbagai bidang industri atau bisnis. Hal ini bahkan akan terus terjadi ketika pelaku menemui celah dalam sebuah sistem, dikarenakan tidak ada dan/atau lemahnya sistem proteksi yang dipasang pada sistem tersebut. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan Fraud Detection System (FDS).
Fraud Detection System juga dikenal dengan sebutan lain, ada yang mengenal istilah ini dengan Fraud Detection and Prevention dan Fraud Management System, di mana fungsi dari sistem ini adalah memprediksi kemungkinan terjadinya penipuan atau kecurangan dalam bisnis. Jenis penipuan yang dimaksud bisa berupa jual-beli, pencurian identitas, hingga transaksi online.
Kenapa Fraud Detection System Diperlukan?
Tak dipungkiri, memang ada banyak sekali modus penipuan di internet, contohnya adalah pencurian kartu kredit atau akun dompet digital (e-wallet), belanja online, hingga ada juga pencurian data pribadi lewat link phising atau kode OTP. Dengan menerapkan FDS, maka bentuk-bentuk penipuan tersebut bisa dideteksi dan dicegah.
Dengan kemampuan mendeteksi kemungkinan terjadinya penipuan, maka tentunya kerugian pun bisa dicegah. Selain itu, hal ini juga bisa dijadikan pedoman untuk melakukan regulasi atau kebijakan tertentu, seperti prosedur untuk mencegah atau menangani penipuan, tips-tips mencegah terjadinya penipuan, dan lain sebagainya
Perlu diketahui, Fraud Detection System ini pada dasarnya terbagi menjadi 2 tipe, yaitu:
- FDS untuk Calon Nasabah, di mana tipe ini biasanya dilakukan pada Loan Origination System (LOS) dan e-KYC. Contohnya adalah calon nasabah fiktif, calon nasabah yang bermasalah, dan karyawan yang menerima transfer uang dari calon nasabah.
- FDS untuk Transaksi Nasabah Existing, di mana tipe ini biasanya dilakukan secara berdampingan dengan Switching System dan Core Banking System. Contohnya adalah transaksi sebuah kartu di dua tempat dengan selisih waktu yang berdekatan, sebuah ATM digunakan oleh banyak kartu curian dalam waktu singkat, hingga sebuah rekening yang tiba-tiba menerima transfer uang dari banyak sumber.
Apa Manfaat Penerapan Fraud Detection System?
- FDS dapat digunakan di berbagai bidang industri atau bisnis.
- Mampu mendeteksi dan juga mencegah penipuan secara real-time.
- Mampu menangani data dengan volume yang besar (Big Data) secara cepat dan tepat.
- Menyimpan riwayat data yang nantinya sangat berguna untuk membuat regulasi baru.
- Bisa membantu industri dalam menerapkan regulasi baru untuk mengatasi bentuk penipuan baru.
Dengan meningkatkan sistem keamanan dalam bertransaksi online, maka tentunya kepercayaan konsumen dalam berbelanja secara online juga akan semakin meningkat. Hal ini tentu saja dapat membantu pertumbuhan industri-industri terutama e-Commerce di Indonesia untuk terus berkembang dan menghadirkan inovasi-inovasi baru.
Baca juga: Pentingnya Fraud Analytics bagi Bisnis, Jenis, dan Tekniknya
Bagaimana Cara Kerja Fraud Detection System?
Dapat dikatakan, bahwa sistem fraud detection bisa membuat efisiensi proses pembukaan rekening digital naik drastis. Caranya adalah dengan menggunakan data identitas lokal, di mana identitas yang dimaksud adalah dari Dukcapil, DPJ, hingga SLIK.
Lantas, bagaimana cara kerja sistem fraud detection? Sebagai contoh, FDS di Google Business Group (GBG) di mana GBG sudah melakukan proteksi berlapis dengan tujuan demi memastikan identitas nasabah aman saat membuka rekening secara online. Berikut ini adalah tahapan-tahapan pengamanannya :
- Sistem fraud detection langsung mengeluarkan digital credit scoring. Sistemnya akan menganalisis data dari calon nasabah, kemudian mereka akan langsung mengeceknya dengan detail.
- Sistem ini akan langsung mengecek alamat email sekaligus IP Address dari perangkat nasabah, dengan tujuan demi mengecek apakah ada program layaknya malware atau Trojan yang berbahaya.
- Nomor telepon sekaligus perangkat nasabah juga akan langsung diperiksa, dengan tujuan demi memastikan tidak ada program berbahaya (malware).
- Status nasabah juga akan dicek dari data-data resmi pemerintah, dengan tujuan demi memastikan yang mendaftar memang orang yang bersangkutan, ia bukan pelaku kriminal atau penipu, hingga memastikannya bukan robot.
Selain di GBG, Fraud Detection System juga diterapkan di Gojek, di mana menurut klaim perusahaan ojek online ini, tingkat akurasinya bahkan sudah mencapai 98 persen. Tujuan dari memberlakukan sistem ini adalah untuk mencegah kecurangan seperti pesanan fiktif atau GPS palsu. Bahkan, Gojek sampai melakukan kerja sama dengan unit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Selain itu, sistem ini juga memakai algoritma kecerdasan buatan yang paling mutakhir.
Fraud Detection System juga diaplikasikan untuk membantu melindungi merchant dari upaya kecurangan, sekaligus meningkatkan keamanan transaksi pembayaran di platform merchant.
Baca juga: 4 Manfaat Pencegahan Fraud dengan Fraud Account Database
Pastikan Anda Memilih Sistem Berbasis Teknologi yang Paling Andal!
Potensi fraud memang akan tetap ada di dalam sebuah bisnis atau perusahaan, di mana kasus fraud terjadi tentunya karena adanya celah atau potensi penipuan dalam suatu organisasi.
Namun Anda tidak perlu khawatir berlebihan, sebab Verihubs hadir menawarkan program khusus yang akan membantu Anda dalam upaya untuk menghindari penipuan. Anda dapat meningkatkan sistem deteksi dan mencegah terjadinya penipuan pada sistem Anda, dengan mengandalkan ID Check Verihubs. Verihubs terintegrasi dengan database pemerintah Indonesia yang terpercaya, sehingga proses verifikasi user akan menjadi lebih aman dan akurat.
Jika Anda penasaran, apa saja keunggulan dan bagaimana cara kerja fitur ini, silakan langsung mengunjungi website Verihubs dan jadwalkan Demo, sekarang!