Dalam penggunaan aplikasi mobile bidang keuangan dan perbankan, melakukan verifikasi identitas adalah hal utama untuk memastikan kebenaran data pelanggan. Banyak data bisa digunakan untuk melakukan verifikasi ini, mulai dari nomor HP, email, hingga pemindaian wajah atau data diri.
Yang terakhir disebutkan biasa dikenal dengan verifikasi biometrik. Verifikasi identitas dengan menggunakan metode biometrik sendiri mendasarkan penilaian pada identitas biologis, karakter fisik, atau perilaku unik yang dimiliki seseorang.
Terdengar rumit dan sulit dilakukan?
Justru sebaliknya, verifikasi ini ditujukan untuk memudahkan customer onboarding pada layanan aplikasi yang diberikan sehingga pelanggan bisa lekas menggunakan layanan yang tersedia.
Lalu apa yang harus diperhatikan untuk melakukan verifikasi identitas biometrik ini?
Baca Juga: Mengenal Teknologi Biometrik Authentication, Apa Kelebihannya dari Sistem yang Lalu?
1. Penggunaan Aksesoris di Bagian Wajah atau Kepala
Verifikasi biometrik umumnya mendasarkan penilaian pada bagian wajah, untuk mengenali, memindai, dan mendata ciri unik dari wajah pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan dengan proses yang cepat, jika bagian wajah atau kepala pelanggan tidak menggunakan aksesoris.
Pada beberapa layanan verifikasi biometrik yang canggih, sistem dapat memberikan pemberitahuan untuk melepas aksesoris ini jika pengambilan data sulit dilakukan. Dengan arahan yang mudah diikuti, data pelanggan bisa segera diambil untuk diverifikasi berdasarkan data dari database yang legal dan resmi.
2. Pastikan Melakukan Verifikasi Identitas Biometrik di Lokasi Terang
Lokasi yang cukup cahaya memungkinkan sistem melakukan pemindaian dengan cepat, akurat, dan efektif. Maka dari itu, saat melakukan input data ini, pelanggan diharapkan bisa mencari lokasi dengan cahaya yang cukup terang, sehingga profil wajah terlihat dengan jelas.
Sebenarnya sistem masih dapat mengenali profil wajah ketika berada di tempat yang sedikit redup pencahayaannya. Namun hal ini akan mengurangi akurasi pengambilan data, sehingga kualitas verifikasinya bisa menurun
3. Perhatikan Risikonya
Verifikasi identitas adalah langkah yang perlu dilakukan dalam proses onboarding atau pendaftaran. Penggunaan metode biometrik ini, dapat mempersingkat prosesnya, tanpa mengurangi akurasi yang diberikan dari proses tersebut.
Namun demikian wajib dipahami bahwa metode ini memiliki risiko tersendiri. Karena basis data yang digunakan sebagai verifikasi adalah profil wajah, maka ketika wajah mengalami perubahan masif pelanggan harus melakukan update dengan proses yang tidak mudah.
Pengaturan database verifikasi biometrik harus dilakukan secepatnya sehingga sistem mengetahui perubahan yang terjadi. Serangkaian prosedur yang cukup rumit harus dijalani untuk melakukan pembaruan data ini.
4. Kombinasikan dengan Metode Verifikasi Lain
Mempertimbangkan poin ketiga di atas, maka rasanya tidak berlebihan jika pelanggan juga disarankan menggunakan metode verifikasi lain yang lebih mudah sebagai langkah antisipasi pada hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Penggunaan metode verifikasi seperti dengan kode PIN, atau pemindaian KTP, atau dengan password, bisa menjadi alternatif yang berguna manakala perubahan profil wajah yang masif terjadi. Setidaknya, pelanggan tetap dapat menggunakan layanan yang disediakan sambil melakukan update pada data biometriknya.
5. Pastikan Layanan Verifikasi Identitas Biometrik Terdaftar
Mengapa hal ini juga wajib menjadi perhatian untuk penyedia layanan digital? Sebab dengan menggunakan layanan verifikasi yang terdaftar, layanan yang Anda sediakan turut melakukan partisipasi aktif dalam proteksi data pelanggan.
Data identitas adalah data yang sensitif dan bersifat pribadi, sehingga layanan yang bersifat legal pasti terdaftar pada lembaga legal terkait sesuai regulasi yang diterapkan. Selain itu, dengan legalitas tersebut layanan verifikasi dapat memiliki akses pada basis data milik pemerintah, yang sudah jelas validitasnya.
Layanan verifikasi terdaftar memastikan onboarding pelanggan dapat dilakukan dengan cepat, efektif, dan akurat, namun tetap dalam koridor proteksi yang ketat pada kerahasiaan data yang dimasukkan dan diverifikasi.
6. Fitur Liveness Detection akan Menjadi Pelengkap yang Baik
Idealnya, pemindaian profil wajah yang dilakukan dengan metode verifikasi biometrik akan dapat mengidentifikasi wajah pelanggan secara pasif. Namun dengan penggunaan fitur liveness detection, verifikasi dapat dilakukan lebih baik karena pelanggan juga diminta untuk menunjukkan berbagai ekspresi yang diminta oleh sistem.
Hal ini ditujukan untuk memastikan bahwa wajah yang berada di depan perangkat pemindai merupakan wajah asli dari pelanggan. Risiko upaya pembobolan akun selalu ada, bahkan oleh oknum yang dengan sengaja membuat topeng atau wajah menyerupai wajah yang menjadi acuan utama.
Dengan memberikan arahan untuk tersenyum, berkedip, mengangguk, dan lain sebagainya, sistem dapat benar-benar memastikan profil yang dipindai serupa dengan apa yang tercatat di database.
Baca Juga: 4 Langkah Membuat Produk yang End User Friendly
Mengingat keberadaan verifikasi identitas adalah hal yang mendasar pada onboarding pelanggan dalam menggunakan aplikasi layanan keuangan dan perbankan digital, maka proses tersebut harus dipercayakan pada layanan verifikasi yang handal, solid, dan resmi.
Verihubs, Jawaban atas Kebutuhan Layanan Verifikasi Terbaik untuk Bisnis Anda
Untuk menunjang kebutuhan verifikasi pada layanan yang Anda sediakan, Verihubs hadir dengan Biometric Verification-nya. Modul ini dapat membantu sistem mengenali identitas wajah pengguna dengan menggunakan teknologi artificial intelligence, sehingga prosesnya cepat, akurat, dan tetap aman. Verihubs memahami bahwa input identitas adalah hal yang penting dalam memberikan data lengkap dari pelanggan Anda, maka dari itu, produk Verihubs benar-benar dapat memudahkan ekstraksi data, tanpa menyulitkan pelanggan yang akan menggunakan layanan Anda. Segera hubungi layanan pelanggan kami sekarang, dan dapatkan informasi lengkapnya!
