Dalam dunia yang serba digital sekarang ini, potensi terjadinya fraud semakin besar seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan dalam berbagai proses bisnis kemudian diikuti dengan peningkatan risiko identity fraud yang bisa mengancam semua orang.
Mungkin tak banyak dari Anda yang sudah memahami konsep identity fraud ini, dan telah menerapkan langkah tepat mencegahnya. Oleh sebab itu, akan dibahas secara lengkap dan detail terkait pengertian, dampak, dan contoh kasus yang terjadi dan menyebabkan potensi kerugian besar.
Tanpa banyak pengantar lagi, mari masuk pada bahasannya.
Baca Juga: 5 Tips Memilih ID Checking Service untuk Bisnis Anda
Memahami Apa Itu Identity Fraud
Secara sederhana, identity fraud dapat dipahami sebagai sebuah aktivitas penggunaan data identitas curian untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Hal ini bisa digunakan untuk melakukan tindak kejahatan, penipuan, dan pengerukan aset yang dimiliki orang lain, dengan cara-cara yang melanggar hukum.
jenis fraud ini sendiri juga akan lekat dengan bahasan identity theft, yang berarti perilaku mencuri data diri dan identitas milik seseorang untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. Di era modern seperti sekarang ini, kejahatan tersebut semakin rawan, mengingat banyak data akun berharga yang menggantungkan keamanannya pada verifikasi data diri yang dimiliki user.
Apa Risiko yang Muncul saat Hal Ini Menimpa User?
Mengingat banyak layanan yang mengandalkan verifikasi aksesnya dengan identitas dari user, maka kehilangan data diri ini bisa berarti sangat fatal. Banyak sekali kerugian yang bisa muncul akibat kebocoran data atau pencurian data pribadi ini.
1. Membuka Akun Bank
Pembukaan akun bank bisa dengan mudah dilakukan dengan menggunakan data diri yang memadai. Pelaku kejahatan kemudian dapat menggunakan data diri untuk membuka akun baru yang dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas melanggar hukum, tanpa perlu takut menanggung risikonya.
Hal ini disebabkan karena akun tersebut diatasnamakan user yang identitasnya dicuri tadi, sehingga semua risiko hukum akan secara langsung ditanggung oleh user tersebut.
2. Mendapatkan Kartu Kredit, Pinjaman, dan Sejenisnya
Apa syarat yang harus diberikan saat akan mengajukan kartu kredit atau pinjaman di era kekinian ini?
Ya, data diri dari seorang user yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan validitas berkasnya. Ketika terjadi pencurian identitas, identity fraud dalam bentuk ini bisa dengan mudah disusun oleh pelaku guna mendapatkan keuntungan untuknya sendiri tanpa harus melaksanakan kewajiban pelunasan.
Apa akibatnya untuk user? Jelas berupa tagihan atas pinjaman dan penggunaan kartu kredit yang sama sekali tidak dilakukannya.
3. Pemesanan Atas Nama User
Hal lain yang juga bisa dilakukan dengan menggunakan identitas curian adalah pemesanan barang, produk, atau jasa, atas nama user yang datanya telah diperoleh pelaku. Pemesanan ini bisa dilakukan dengan berbagai metode, yang pada akhirnya akan merugikan user sebagai pemilik sah dari identitas yang digunakan dalam proses pemesanan.
4. Pengambilalihan Akun
Paling jelas identity fraud dapat berujung pada pengambilalihan akun yang dimiliki oleh user. Mulai dari akun perbankan, dompet digital, uang digital, akun asuransi, akun kartu kredit, dan berbagai macam akun lainnya.
Verifikasi akan dilakukan dengan acuan data diri user, yang notabene sudah dipegang oleh pelaku kejahatan ini. Kerugian materiil yang besar bisa diderita oleh user ketika hal ini terjadi.
5. Penyalahgunaan Dokumen Legal
Klaim atas dokumen legal yang dimiliki user dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur yang sesuai hukum, selama syarat yang diberikan hanya data diri dari user yang sudah dicuri ini. Paspor, surat izin mengemudi, KTP, dan berbagai dokumen legal lain dapat dengan mudah disalahgunakan untuk kepentingan sepihak dari pelaku.
Contoh Identity Fraud yang Mungkin Terjadi
Jika berbicara mengenai contohnya sendiri, Anda dapat mengetahuinya melalui banyak sumber. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pencurian identitas nama dan alamat dari keterangan di paket yang Anda pesan
- Pencurian identitas dari penggunaan jaringan internet yang tidak aman
- Misleading dari tautan yang telah diatur oleh pelaku untuk mengelabui user-nya
- Unggahan gambar atau video di media sosial yang mengandung data diri user
- Pencurian identitas dengan foto bersama KTP atau kartu identitas lain
Dan lain sebagainya.
Pada dasarnya identity fraud dapat dilakukan oleh pelakunya dengan memanfaatkan kelengahan dari user, atas kerahasiaan data diri yang dimiliki. Ini kenapa, penting untuk melakukan berbagai langkah pencegahan dari sisi user, dan metode pengamanan akun yang tepat dari penyedia jasa yang digunakan oleh user.
Baca Juga: Cek Keaslian Identitas Pelanggan, Teknologi Identity Check Solusinya
Penggunaan identity verification menjadi faktor mendasar untuk setiap layanan dalam rangka mengamankan akses pada akun yang dimiliki oleh user-nya. Dengan metode ini, proteksi pada akun dapat ditingkatkan, karena diperlukan identitas asli untuk melakukan akses. Pada produk verifikasi yang handal, hal ini juga didukung dengan fitur pemindaian biometrik pada foto di kartu identitas user, sehingga data yang dijadikan alat verifikasi semakin kompleks dan sulit dipalsukan.
Verihubs, Menyediakan Produk Handal untuk Menghindari Identity Fraud
Dengan Identity Verification yang dimilikinya, Verihubs menyediakan layanan verifikasi yang solid, handal, dan akurat, untuk melindungi akses dari akun yang dimiliki user. Proses verifikasi yang dilakukan demikian kuat sehingga sulit untuk ditembus. Bahkan dengan kombinasi produk Biometric Verification akan memverifikasi wajah real time dengan wajah yang tersimpan pada database. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi layanan pelanggan kami sekarang. Dapatkan informasi lengkapnya, dan maksimalkan semua fitur produk verifikasi yang ditawarkan Verihubs sekarang juga!