Kenali Teknik Identity Theft dan Cegah dengan 12 Cara Ini!
Apa yang dimaksud dengan identity theft? Identity theft atau pencurian identitas merupakan tindak kejahatan untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang dengan tujuan untuk melakukan penipuan. Para pelaku identity theft akan menggunakan informasi tersebut di antaranya adalah untuk mengajukan kredit, mengajukan pajak, hingga mendapatkan layanan medis.
Hal ini tentu saja akan merusak status kredit korban, hingga bisa menghabiskan waktu dan uang korban untuk memulihkan nama baiknya. Pencurian identitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menyaring tempat sampah di ATM untuk mencari rekening bank dan laporan kartu kredit, hingga menggunakan metode berteknologi tinggi yang melibatkan pengaksesan database perusahaan untuk mencuri daftar informasi pelanggan. Begitu pencuri identitas mendapatkan informasi yang mereka cari, maka mereka akan merusak peringkat kredit seseorang dan kedudukan informasi pribadi lainnya.
Saat ini, pencuri identitas semakin yang banyak menggunakan teknologi komputer untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang untuk penipuan identitas. Untuk menemukan informasi tersebut, mereka biasanya akan mencari hard drive komputer yang dicuri atau dibuang, meretas komputer atau jaringan komputer, mengakses catatan publik berbasis komputer, menggunakan malware pengumpul informasi untuk menginfeksi komputer, menelusuri situs jejaring sosial, atau bisa juga menggunakan email/pesan teks yang menipu.
Apa Sebetulnya yang Menjadi Tujuan Identity Theft?
Para pelaku kejahatan dapat mencuri identitas pribadi seseorang dan menggunakannya untuk beberapa hal di antaranya adalah untuk membuka akun bank atau rekening baru, mendapatkan kartu kredit dan pinjaman, memesan barang‐barang dengan mengatasnamakan korban, hingga mendapatkan dokumen‐dokumen resmi seperti paspor dan SIM, dengan mengatasnamakan korban.
Pada intinya, tujuan utama dari pencurian identitas adalah untuk mendapatkan keuntungan secara finansial. Pada banyak kasus, pencurian identitas berujung pada penipuan dengan mengatasnamakan korban atau pihak yang bersangkutan.
Baca juga: Mengenali Ciri-Ciri dan Jenis Penipuan Online, Anda Bisa Cek di Sini!
Ciri-Ciri Pencurian Identitas yang Perlu Diperhatikan
Berikut ini adalah ciri atau tanda‐tanda peringatan pencurian identitas yang patut diwaspadai:
- Terjadi penarikan dari rekening bank yang tidak pernah dilakukan.
- Tidak menerima tagihan atau surat apapun yang rutin diterima sebelumnya.
- Menerima telepon dari debt collector yang menagih utang, padahal tidak pernah mengajukan utang pada pihak yang bersangkutan.
- Menerima tagihan medis untuk berbagai pelayanan yang tidak pernah diterima.
- Perusahaan atau bank tempat biasanya melakukan transaksi dan bekerja sama mengirimkan notifikasi bahwa informasi pribadi telah diakses dalam pencurian data.
Mengenal Teknik Pencurian Identitas
Selain mengetahui tujuan hingga ciri-ciri identity theft, teknik pencurian identitas juga perlu dipahami. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:
- Pencurian Identitas secara online. Pencurian identitas secara online terdiri dari Email Theft, Browsing File Temporary, Keylogging, Fake Job Offers, dan Social Media Fraud.
- Pencurian Identitas secara offline. Pencurian identitas secara offline terdiri dari Shoulder Surfing Modus yang terjadi ketika penjahat mengintip dari balik bahu seseorang saat sedang memberikan informasi sensitif pada layar komputer, layer handphone, atau mesin ATM. Dumpster Diving Modus, yang dilakukan oleh penjahat yang membongkar isi tempat sampah untuk mencari bukti‐bukti transaksi yang penting seperti struk kartu kredit, yang di dalamnya mungkin mengandung informasi personal yang sangat berharga dan bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Baca juga: 5 Cara Menghapus Jejak Digital Agar Tidak Disalahgunakan untuk Penipuan
Cara Mencegah Pencurian Identitas
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam melindungi identitas penting, di antaranya adalah mengecek statement kartu kredit dan rekening bank dan teliti satu per satu transaksi yang terjadi lalu lihat apakah ada transaksi yang tidak dikenali. Selain itu, mengetahui kapan jatuh tempo pembayaran tagihan juga wajib dilakukan. Jika tidak menerima tagihan seperti biasa, maka sebaiknya segera cari tahu apa yang terjadi.
Jangan lupa selalu membaca lampiran dari asuransi kesehatan, lalu pastikan klaim yang diajukan sesuai dengan pelayanan yang sudah didapatkan. Kemudian, pastikan selalu merobek semua dokumen yang berisi informasi personal dan finansial.
Adapun cara untuk mencegah atau menghindari pencurian dan penipuan identitas adalah sebagai berikut:
- Jika menerima email mencurigakan atau panggilan telepon dari bank atau perusahaan yang meminta detail identitas, jangan pernah menunjukkan password secara penuh, detail login atau nomor akun.
- Pihak bank tidak akan menanyakan PIN, nomor akun, atau password, jadi jangan sampai membagikan semua informasi ini secara mendetail kepada siapa pun.
- Buat password yang kuat untuk penggunaan online dan jangan menggunakan password yang sama untuk semua situs.
- Lindungi perangkat yang memiliki koneksi internet dengan software keamanan yang terbaru dan pastikan memasang aplikasi resmi.
- Jangan meninggalkan struk atau tagihan sembarangan dan mudah dilihat oleh banyak orang.
- Jangan membuang segala sesuatu yang berisi nama, alamat, atau detail finansial lainnya tanpa merobeknya terlebih dahulu.
- Selalu hati-hati dalam memberikan informasi pribadi kepada siapa pun.
- Jangan pernah memberikan informasi penting dan sensitif terkait dengan PIN, password, hingga nomor KTP.
- Ketika sedang bertransaksi di mesin ATM atau EDC, pastikan untuk melindungi PIN yang dimasukkan.
- Jika menunggu statement bank atau kartu kredit namun tidak kunjung datang, segera hubungi instansi terkait.
- Sebaiknya jangan menerima undangan pertemanan dari orang yang tidak dikenal di situs media sosial.
- Hati-hati dalam menggunakan jaringan WiFi, dan jangan menggunakan jaringan publik untuk mengakses situs atau aplikasi sensitif seperti mobile banking.
Perkuat Keamanan Digital Bisnis Anda!
Sebagai pelaku bisnis, Anda juga perlu memastikan bahwa keamanan digital bisnis Anda sudah terjamin. Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkan layanan verifikasi dari Verihubs yang akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna atau pelanggan. Beberapa fitur yang bisa diimplementasikan pada bisnis Anda adalah Phone Number Verification, Identity Verification, Biometric Verification, Business Verification, hingga Employee Verification.
Dengan fitur Identity Verification, proses verifikasi identitas pada saat pembuatan akun dapat dilakukan dengan lebih baik. Data di dalam akun akan lebih terjamin keamanannya, karena pengguna akan diminta untuk melakukan konfirmasi dan foto sehingga dapat dipastikan akses dilakukan oleh pengguna yang sah. Silakan hubungi layanan pelanggan Verihubs untuk penjelasan berbagai layanan dan fitur Verihubs secara lebih detail.