Cegah Spoofing dengan Liveness Detection Fintech Onboarding
Ketergantungan pada selfie KYC konvensional, seperti KTP, KK, NPWP, dan dokumen pendukung lainnya tidak lagi aman. Saat ini, penjahat digital semakin canggih.
Mereka bisa menggunakan foto dari media sosial, memutar video rekaman, atau bahkan memanfaatkan teknologi deepfake untuk melewati proses verifikasi identitas.
Bagi seorang Head of Risk atau Compliance Lead di fintech, hal ini bukan sekadar hipotesis ini adalah ancaman nyata yang bisa merusak integritas proses onboarding dan membuka pintu besar untuk kerugian reputasi dan finansial.
Dan ancaman itu sudah di depan mata metode penipuan paling umum yang menargetkan proses verifikasi digital adalah spoofing. Namun, kabar baiknya hal ini bisa diatasi dengan Liveness Detection.
Apa itu Liveness Detection?
Liveness Detection adalah teknologi yang dikembangkan untuk memastikan bahwa wajah yang sedang diverifikasi benar-benar dimiliki oleh manusia hidup pada saat itu, bukan oleh sebuah gambar, video, atau masker palsu.
Berbeda dengan selfie biasa yang hanya memeriksa kemiripan wajah secara pasif, teknologi ini menambahkan lapisan keamanan ekstra yang langsung menilai kehadiran “kehidupan” secara real-time.
Dengan teknologi ini, fintech dapat melindungi proses onboarding mereka dari serangan spoofing. Ini sangat penting untuk mencegah fraud sejak awal dan mempertahankan keamanan sistem secara keseluruhan.
Dalam konteks regulasi dan kepatuhan, liveness detection juga menjadi bukti kuat bahwa proses KYC dilakukan secara menyeluruh.
Bram Head of AI Verihubs mengungkapkan, tanpa adanya teknologi liveness akan ada 2 potential outcome.
Pertama, bad actors yang melakukan ini bisa lolos proses onboarding digital. Kedua perusahaan harus mengeluarkan effort yang besar untuk mengecek semua user yang melakukan onboarding digital di aplikasi mereka.
Bagaimana Teknologi Liveness Detection Bekerja
Teknologi Liveness Detection pada dasarnya memanfaatkan kecerdasan buatan dan sensor kamera smartphone untuk menganalisis data secara real-time.
Sistem AI memproses informasi yang jauh lebih kompleks daripada sekadar gambar 2D selfie. Ia mendeteksi gerakan mikro wajah yang sangat halus, refleksi cahaya pada kulit, dan aspek tekstur 3D yang hanya dapat muncul dari manusia hidup.
Misalnya, saat proses onboarding, user tidak cukup hanya berfoto. Sistem akan mengamati gerakan mata, perubahan kontur wajah sesuai cahaya, bahkan pantulan kulit saat ia bergerak.
Semua analisis tersebut membantu sistem membedakan apakah yang dihadapi adalah objek hidup, bukan rekaman video atau gambar statis, atau masker cetak. Perbedaan ini vital untuk melindungi fintech dari serangan presentasi yang semakin canggih.
Teknologi ini bukan sekadar upgrade dari selfie biasa, tapi merupakan lapisan proteksi yang wajib dimiliki setiap sistem onboarding digital.
Liveness Detection dari Verihubs, misalnya, sudah teruji di Indonesia dengan beragam perangkat dan kondisi pencahayaan, memberikan tingkat akurasi tertinggi untuk deteksi kehidupan manusia secara real-time.
Hasil Nyata, Onboarding Lebih Aman dan Cepat
Bagi Head of Risk, Liveness Detection adalah filter pre-emptive yang berperan menghentikan fraud sejak titik masuk onboarding.
Teknologi ini mencegah fraudster membuka akun palsu atau mengakses layanan fintech Anda dengan cara yang curang. Dengan lapisan keamanan ini, risiko kerugian finansial dan dampak reputasi negatif dapat diminimalkan secara signifikan.
Teknologi ini memblokir serangan spoofing secara instan, meningkatkan kepercayaan stakeholders terhadap sistem keamanan perusahaan Anda. Hasilnya, proses onboarding fintech menjadi lebih terjaga dan aman dari ancaman yang terus berkembang.
Efisiensi dan UX yang Terjaga
Bagi Product Owner fintech, menjaga pengalaman pengguna tetap mulus adalah prioritas utama.
Solusi liveness detection modern yang diterapkan Verihubs bekerja secara pasif, artinya pengguna tidak perlu melakukan gerakan aneh atau merepotkan selama verifikasi.
Hal ini menjaga kenyamanan pengguna, sehingga conversion rate pada proses onboarding tetap tinggi.
Dengan teknologi ini, proses verifikasi menjadi cepat dan responsif, tanpa menurunkan standar keamanan. Pengalaman onboarding yang mudah dan aman ini membantu fintech mempertahankan customer satisfaction sekaligus mengurangi churn rate.
Memperkuat Compliance pada KYC/AML
Sebagai Compliance Lead, memastikan fintech memenuhi standar KYC dan AML adalah kewajiban Anda.
Liveness detection memberikan bukti due diligence yang kuat dengan memastikan identitas yang diverifikasi benar-benar terikat pada manusia yang valid, bukan hasil manipulasi teknologi.
Teknologi ini membantu fintech memenuhi persyaratan regulasi yang semakin ketat dan mengurangi risiko sanksi hukum akibat kelalaian dalam proses verifikasi pelanggan.
Dengan Liveness Detection dari Verihubs, fintech dapat menunjukkan komitmen terhadap standar compliance yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.
Presentation Attack Detection (PAD) Sebagai Standar Keamanan
Presentation Attack Detection (PAD) merupakan standar keamanan untuk melindungi sistem dari beragam jenis serangan presentasi.
Sertifikasi PAD menunjukkan bahwa teknologi liveness detection yang digunakan telah diuji secara ketat dan terbukti mampu melawan penggunaan cetakan wajah, masker, video palsu, dan berbagai modus penipuan lainnya.
Verihubs mengintegrasikan PAD sebagai bagian dari solusi liveness detectionnya, memastikan fintech mendapat perlindungan maksimal dari presentation attack.
Sertifikasi PAD ini menjadi jaminan tambahan untuk head of risk dan compliance lead bahwa sistem onboarding fintech Anda terpercaya.
Cegah Spoofing di Proses Onboarding Anda Bersama Verihubs
Verihubs menawarkan solusi Liveness Detection dengan tingkat akurasi tertinggi di Indonesia, sudah diuji di berbagai kondisi pencahayaan dan perangkat smartphone yang beragam.
Pelajari bagaimana Liveness Detection AI dari Verihubs membuat verifikasi fintech lebih aman dan efisien. Hubungi tim Product kami untuk konsultasi segera!