Memiliki karyawan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan tentu jadi objektif utama dari setiap staf HR dalam proses rekrutmen. Proses rekrutmen adalah serangkaian langkah yang dilakukan, dan disusun secara strategis, untuk memperoleh sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Meski demikian, satu faktor yang tidak boleh dilewatkan adalah dari sisi keamanan calon karyawan atau karyawan yang baru direkrut ini. Perusahaan, secara cermat, wajib memeriksa latar belakang calon karyawan, sehingga dipastikan tidak memiliki riwayat buruk terkait kinerja atau hal yang terkait dengan pelanggaran hukum.
Tapi mari simak terlebih dahulu serangkaian proses rekrutmen yang idealnya dilakukan, baru kemudian membahas faktor keamanan karyawan di bagian berikutnya.
Baca Juga: 10 Alasan Mengapa Bisnis Anda Perlu Chatbot WhatsApp
Proses Rekrutmen
Pada dasarnya, proses rekrutmen adalah serangkaian langkah dan proses yang dilakukan perusahaan untuk mencari dan mengikat calon karyawan untuk posisi tertentu. Posisi yang dibuka ini akan memiliki spesifikasi keterampilan spesifik, sehingga pencarian tenaga kerja di posisi ini harus dilakukan sesuai kebutuhan.
Perusahaan secara aktif akan membuka lowongan pekerjaan, dan mencari orang-orang yang dirasa memenuhi standar untuk direkrut. Prosesnya sendiri akan berjalan dalam beberapa tahap, mulai dari administrasi berkas hingga pada wawancara akhir dan negosiasi gaji.
Kenali 7 Tahapan Idealnya di Sini
Dalam melakukan proses rekrutmen, perusahan jelas wajib memahami benar sumber daya manusia seperti apa yang diperlukan. Semua proses ini akan dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan perusahaan, dan berujung pada negosiasi dan terakhir onboarding karyawan baru.
1. Lakukan Identifikasi Kebutuhan
Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai, Anda perlu melakukan identifikasi pada kebutuhan perusahaan. Divisi apa yang membutuhkan tenaga baru? Apa bidang kerja dan tanggung jawab yang perlu diisi? Dan apa pula kira-kira kualifikasi yang dibutuhkan dari seorang karyawan baru ini? Semua harus terjawab karena akan menjadi modal untuk membuat rekrutmen kerja.
2. Deskripsi Pekerjaan
Membuat deskripsi pekerjaan yang baik, berdasarkan identifikasi yang dilakukan di awal, menjadi tahap kedua. Deskripsi pekerjaan secara harfiah akan menjelaskan tugas dari tenaga kerja yang akan dicari, dan mengkomunikasikan kebutuhan perusahaan pada pasar tenaga kerja secara spesifik dan detail.
3. Recruitment Plan
Susun strategi dan timeline rekrutmen yang akan dilakukan. Anda wajib membuat penugasan pada staf HR atau divisi terkait, untuk turut serta dalam proses rekrutmen ini sehingga dapat menghasilkan output terbaik dari rangkaian yang dilakukan. Peninjauan resume, kemudian jadwal wawancara, jadwal tes, dan kapan tenggat waktu untuk memutuskan siapa calon karyawan yang akan direkrut.
4. Mari Mulai Pencarian!
Setelah tahap persiapan dilakukan, kini Anda sudah bisa memulai proses rekrutmen. Lowongan yang tersedia bisa dilempar ke pasar tenaga kerja menggunakan berbagai platform kekinian, yang membantu Anda mendapatkan kandidat yang tepat.
Setidaknya ketika mengunggah lowongan kerja, pastikan Anda mencantumkan poin penting, seperti persyaratan pekerjaan, kriteria yang dicari perusahaan, lokasi kerja, kompensasi atau gaji dan tunjangan, masa kerja, status kepegawaian, hingga informasi cara mendaftar.
5. Daftar Kandidat Teratas
Setelah proses keempat dilakukan, Anda akan mendapatkan input sejumlah kandidat yang berminat. Di sini seleksi administrasi dilakukan, dengan mencermati resume yang diberikan. Buat, misalnya, 10 kandidat terbaik dari berkas yang masuk, dan segera hubungi mereka.
Ingat, kandidat yang Anda anggap berkualitas juga mungkin saja sedang didekati oleh perusahaan lain. Timing yang sempurna bisa membantu Anda mendapatkan kandidat tersebut di tim Anda.
6. Tahap Wawancara atau Tes
Tahap keenam dapat diisi dengan tahap wawancara atau tes, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya posisi yang dibuka membutuhkan bukti skill yang solid, maka tes dapat dilakukan. Namun jika dirasa wawancara bisa memberikan hasil yang diharapkan, maka Anda bisa langsung ke tahap wawancara.
7. Negosiasi Gaji dan Onboarding
Setelah tahapan selesai Anda akan memperoleh kandidat terbaik yang dirasa paling sesuai. Sampai di tahap negosiasi gaji dan kesepakatan kerja, proses ini akan berlanjut pada onboarding karyawan baru di posisi yang telah disepakati sebelumnya.
Periksa Riwayat Karyawan secara Detail
Tidak sedikit posisi strategi yang dibuka, dan secara langsung berkaitan dengan data milik perusahaan. Maka dari itu, Anda wajib memastikan bahwa karyawan memiliki riwayat yang baik, baik dari segi pekerjaan atau dari segi keamanan.
Prinsip know your employee akan menjadi penting. Pada dasarnya, hal ini mengupayakan pemeriksaan dan verifikasi pada identitas calon karyawan. Nantinya berbekal identitas ini, Anda dapat memeriksa riwayat karyawan dan catatan kriminal yang dimilikinya. Idealnya, karyawan yang lebih diutamakan adalah karyawan dengan catatan kriminal bersih atau tidak ada sama sekali.
Hal ini bisa diperkuat dengan pengecekan di database milik lembaga resmi yang mencatat semuanya. Dengan demikian, rekrutmen akan berjalan aman serta karyawan yang direkrut lebih terjaga. Jelas, semua kerahasiaan perusahaan juga wajib dilindungi dan tercantum dalam kontrak kerja, sebagai langkah antisipasi.
Baca Juga: Face Identification 101: Konsep, Cara Kerja, dan Bedanya dengan Face Verification
Verihubs, Menyediakan Layanan Terbaik untuk Verifikasi Anda
Pada produk terbaru dari Verihubs, Employee Verification yang berada dalam tahap pengembangan, Anda akan mendapatkan kapabilitas untuk memeriksa berbagai hal seputar karyawan secara profesional. Dengan demikian proses rekrutmen yang Anda lakukan adalah proses rekrutmen yang modern, profesional, dan hasilnya optimal. Tingkatkan kualitas rekrutmen Anda dengan Verihubs, dan maksimalkan semua fiturnya! Hubungi layanan pelanggan kami sekarang untuk informasi lebih lanjut.