Sertifikat elektronik adalah sebuah file yang tersimpan secara elektronik atau digital menggunakan kriptografi sebagai pengamanan. Di sini akan dibahas secara jelas tentang pengertian, jenis, keuntungan, dan fungsinya bagi para pengusaha.
Apa Itu Sertifikat Elektronik?
Pengertian sertifikat digital dapat Anda temukan pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 04 Tahun 2020 mengenai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, dan Sertifikat Elektronik.
Dalam dunia perpajakan, dokumen atau surat ini digunakan sebagai identitas wajib pajak yang dikeluarkan oleh DJP.
Sedangkan secara umum, certificate berbasis elektronik dikenal sebagai sertifikat digital yang biasa digunakan untuk membuktikan keaslian perangkat. Selain itu, dokumen tersebut juga bisa Anda gunakan untuk membuktikan keaslian pengguna yang memiliki akses dalam sebuah layanan.
Berdasarkan Pasal 51 PP PSTE 71 Tahun 2019, penyelenggara sistem elektronik wajib memiliki sertifikat elektronik. Selain itu, pengguna sistem elektronik juga bisa menggunakan dokumen tersebut dalam transaksi elektronik.
Dengan adanya surat elektronik ini, identitas serta transaksi elektronik yang Anda lakukan akan mendapatkan perlindungan hukum yang kuat. Secara keseluruhan, dokumen elektronik tersebut bisa memberikan perlindungan data diri pengguna.
Dokumen ini juga sudah dilengkapi oleh kriptografi. Jadi, nantinya akan melekat secara unik ke identitas yang sudah terverifikasi. Jika dokumen yang sudah Anda tandatangani mengalami perubahan, secara otomatis dokumen ini akan menunjukkan perubahan yang terjadi.
Baca Juga: Apa Itu Artificial Intelligence (AI) & Contohnya Pada Bisnis
Jenis-Jenis Sertifikat Elektronik
Sertifikat berbasis elektronik terbagi menjadi 3 jenis, yaitu TLS/SSL, penandatanganan kode atau code signing certificate, dan sertifikat elektronik pajak. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis certificate berbasis elektronik yang bisa Anda simak:
1. Sertifikat TLS/SSL
Jenis sertifikat pertama ini berkaitan dengan server, seperti server website, email, dan aplikasi. Tujuannya untuk memastikan komunikasi dengan client terenkripsi dan bersifat pribadi.
Jadi, sertifikat TLS atau SSL ini nantinya akan menyediakan otentikasi server untuk mengirim serta menerima pesan yang terenkripsi kepada client. Tanda dari sertifikat TLS atau SSL, yaitu https yang muncul di awal URL atau link.
Sertifikat TLS atau SSL terbagi menjadi tiga bentuk. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda. Bentuk-bentuk dari TLS atau SSL tersebut, antara lain Domain Validated, Organization Validated, dan Extended Validation.
2. Sertifikat Penandatanganan Kode
Jenis kedua ada Code Signing Certificate atau Sertifikat Penandatanganan Kode untuk informasi keaslian file maupun perangkat lunak yang terunduh melalui internet. Nantinya, pengembang maupun penerbit menandatangani perangkat lunak sebagai konfirmasi keaslian pengguna yang sudah mengunduhnya.
3. Sertifikat Elektronik Pajak
Jenis terakhir ini diatur dalam Peraturan DJP Nomor 04 Tahun 2020. Berdasarkan uraian pasal 1 dalam peraturan tersebut, sertifikat berbasis elektronik pajak akan memuat Tanda Tangan berbasis elektronik serta identitas hukum pihak yang terlibat.
Sederhananya, certificate jenis ketiga ini merupakan wadah yang berisi tanda tangan serta identitas PKP. Fungsinya adalah sebagai autentikasi penggunaan pelayanan perpajakan berbasis elektronik.
PKP adalah Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak atau Barang Kena Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan non PKP adalah pengusaha yang belum ditetapkan sebagai PKP, karena tidak memenuhi peraturan perundang-undangan.
Masa berlaku sertifikat elektronik pajak ini kurang lebih 2 tahun. Perhitungan masa berlaku mulai dari tanggal pembuatan certificate oleh DJP.
4 Keuntungan Sertifikat Berbasis Elektronik
Keberadaan sertifikat digital tentu memberikan banyak keuntungan di era serba digital seperti saat ini, antara lain:
1. Menjamin Validitas Informasi
Enkripsi dalam dokumen yang sudah bersertifikat elektronik akan menjamin semua Validitas informasi. Jadi, semua perubahan pada dokumen yang sudah Anda tandatangani akan diketahui.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Cek NIK KTP Secara Online, Apakah Sudah Terdaftar?
2. Verifikasi Identitas
Keuntungan kedua, yakni sebagai verifikasi identitas di era digital. Ini merupakan tugas dari penyelenggara sertifikasi elektronik terhadap identitas calon pemilik certificate digital.
Proses verifikasi dilakukan melalui KTP, email, dan nomor telepon. Tak hanya itu, proses verifikasi juga bisa menggunakan facial recognition untuk memastikan identitas benar-benar valid.
3. Memberikan Kekuatan Hukum
Ketiga, tentu saja bisa memberikan kekuatan hukum. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 dan Undang-Undang ITE Tahun 2008, tanda tangan di dokumen yang sudah bersertifikat elektronik memiliki kekuatan hukum setara dengan tanda tangan non elektronik.
4. Mempercepat Transaksi Perbankan
Bagi Anda pengusaha perbankan, sertifikat digital akan menghemat pengeluaran, karena tidak perlu membuka kantor cabang untuk melakukan verifikasi nasabah. Jadi, proses verifikasi nasabah hanya dilakukan satu kali, sehingga tidak akan memakan waktu yang lama.
Yuk, Tingkatkan Validitas Informasi di Sertifikat Elektronik!
Dari penjelasan sebelumnya dapat, disimpulkan bahwa fungsi utama dari sertifikat digital adalah sebagai penunjuk autentikasi pengguna layanan berbasis elektronik, khususnya pelayanan pajak.
Sebelum pemberian sertifikat kepada wajib pajak maupun konsumen bisnis digital Anda, tentunya Anda perlu cermat dalam menginput dan menganalisa data yang mereka berikan. Agar, info yang tercantum pada sertifikat tepat.
Demi mempermudah proses input dan analisa keaslian dokumen identitas, Anda bisa menggunakan produk Identity Verification dari Verihubs. Karena produk ini mengandalkan teknologi e-KYC yang bisa memverifikasi keaslian dokumen seperti KTP, sebab sudah terhubung dengan database pada lembaga resmi.Kemudian, dilengkapi pula dengan teknologi OCR yang mampu mengekstrak informasi dari foto KTP atau dokumen lainnya ke dalam sistem maupun form aplikasi bisnis Anda. Sehingga, dapat meminimalisir kesalahan input data. Menariknya lagi, teknologi OCR ini mampu mendeteksi gambar yang kurang jelas maupun blur.