Watchlist Screening Insurance AML: Bahaya Cuci Uang di Perusahaan Asuransi Jiwa
Compliance Head dan Legal Director di industri asuransi terus menghadapi risiko pencucian uang, terutama pada produk asuransi jiwa yang rawan disalahgunakan lewat premi besar, pembatalan polis, atau manfaat klaim. Infopro mencatat bahwa 62% perusahaan asuransi global mengalami fraud dalam 24 bulan terakhir.
Dengan tekanan regulasi yang makin ketat, peran mereka menjadi semakin krusial. Memahami tantangan AML secara lebih mendalam menjadi langkah penting untuk memperkuat pengendalian dan menjaga integritas perusahaan.
Tantangan AML pada Perusahaan Asuransi Jiwa di Indonesia
Dalam perjalanan menegakkan compliance AML, perusahaan asuransi jiwa menghadapi sejumlah tantangan yang sangat nyata dan spesifik:
1. Eksposur Produk Nilai Tunai Tinggi
Polis asuransi jiwa dengan nilai tunai (“cash value”), seperti unit-linked atau whole life, sangat menarik bagi pelaku kejahatan finansial.
Mereka dapat menggunakan premi besar dari sumber tidak jelas untuk menampung dana haram dan kemudian melakukan surrender (pencairan) atau klaim atas polis tersebut.
Menurut NumberAnalytics, struktur premi besar dan puluhan tahun memberi peluang bagi aliran dana ilegal untuk masuk dan keluar tanpa deteksi langsung.
2. Compliance Regulasi yang Kompleks dan Dinamis
Bisnis asuransi bersifat lintas batas, dan regulator AML pun semakin memperketat aturan. GFIA menyebut bahwa perusahaan asuransi harus menyesuaikan strategi AML sesuai standar FATF (Financial Action Task Force), IAIS (International Association of Insurance Supervisors), dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
3. Efektivitas Sistem Monitoring yang Terbatas
Temuan PwC menyebutkan bahwa hampir semua responden menggunakan teknologi untuk monitoring transaksi, tetapi backlog alert dan tingkat false positives tetap tinggi; adopsi AI dilihat sebagai solusi potensial namun terhambat kualitas data dan keterbatasan talenta. Masih diperlukan kombinasi perbaikan data, tuning model, dan uplift skill tim.
Pengaplikasian Watchlist Screening dalam Pencegahan AML
Untuk mengatasi tantangan AML tersebut, banyak perusahaan asuransi kini mengadopsi watchlist screening otomatis sebagai bagian inti dari program compliance mereka.
1. Pemeriksaan Otomatis untuk Onboarding dan Pemegang Polis Lama
Sistem watchlist screening modern bekerja secara otomatis untuk memeriksa identitas calon nasabah saat onboarding maupun pemegang polis lama.
Data mereka dicocokkan dengan daftar internasional seperti OFAC, PBB, Uni Eropa, daftar PEP (Politically Exposed Persons), serta daftar kriminal lokal.
Sebagai contoh, ada seorang calon pemegang polis yang masuk daftar sanksi terkait hal ilegal seperti pendanaan terlarang. Akan tetapi karena sistem masih menggunakan screening manual, seorang calon pemegang polis tersebut masih lolos proses verifikasi.
Solusi AML seperti AML Watcher memungkinkan perusahaan mengakses ratusan rezim sanksi global secara real-time, sehingga deteksi risiko dapat dilakukan lebih cepat dan akurat.
2. Rescreening Berkala Saat Daftar Sanksi atau PEP Diperbarui
Penerapan watchlist screening tidak berhenti di onboarding. Sistem ini memungkinkan rescreening otomatis setiap kali ada pembaruan daftar sanksi atau PEP internasional. Artinya, profil nasabah diperiksa ulang tanpa perlu intervensi manual.
Pendekatan ini memastikan perusahaan tetap patuh sepanjang siklus polis mulai dari pembelian polis, periode aktif, hingga klaim. [kasih contoh tentang pemegan polis masuk daftar teroris sehingga tidak perlu rescreening manual
Contohnya, ada seorang pemegang polis awalnya bersih tetapi kemudian masuk daftar teroris nasional. Sistem secara otomatis mendeteksi perubahan tersebut dan memicu alert, sehingga tim compliance bisa segera menindaklanjuti.
3. Pengurangan False Positives dengan Teknologi Pencocokan Mutakhir
Teknologi fuzzy-matching, transliterasi nama, hingga kecerdasan buatan (AI) membantu sistem melakukan pencocokan identitas lebih presisi, bahkan ketika terdapat variasi ejaan atau penggunaan alias.
Dengan menekan jumlah false positives, tim compliance dapat fokus pada kasus berisiko tinggi yang benar-benar perlu ditangani, bukan pada ratusan alert palsu yang menghabiskan waktu dan tenaga.
Manfaat Watchlist Screening ke Reputasi dan Regulasi
Implementasi Watchlist Screening otomatis tidak hanya mengamankan operasional dari risiko AML, tetapi juga memberikan manfaat besar pada reputasi dan regulasi perusahaan asuransi.
1. Audit-Ready Documentation
Sistem screening modern menciptakan jejak audit komprehensif: setiap profil yang dicek, hasil pencocokan, keputusan (escalate atau clear), serta timestamp dan identitas operator disimpan secara otomatis.
Hal ini sangat berguna saat regulator atau auditor meminta bukti bahwa perusahaan benar-benar melakukan pemeriksaan kepatuhan dengan benar.
Dengan dokumentasi yang siap diaudit, Legal Director dapat dengan percaya diri membuktikan bahwa proses compliance AML dilakukan secara sistematis dan transparan ini memperkuat integritas program compliance perusahaan.
2. Peningkatan Efisiensi Compliance
Dengan otomasi proses screening dan rescreening, tim Compliance Head bisa menghemat waktu dan sumber daya signifikan.
Alih-alih melakukan pemeriksaan manual yang memakan jam kerja dan menimbulkan banyak alarm palsu, mereka bisa mengandalkan sistem yang lebih akurat dan efisien.
Menurut survei KPMG, banyak perusahaan asuransi menyebut efisiensi operasional sebagai motivasi utama untuk investasi dalam prosedur AML & sanksi.
Efisiensi ini juga memungkinkan tim compliance fokus pada analisis risiko yang lebih strategis, bukan hanya tugas rutin.
3. Reputasi Korporat dan Kepercayaan Pasar
Bagi Legal Director dan Compliance Head, reputasi adalah salah satu aset tak ternilai. Perusahaan yang secara proaktif melakukan screening sanksi dan PEP menunjukkan komitmen tinggi terhadap integritas dan transparansi. Ini dapat menjadi nilai jual di mata investor, reasuradur, mitra bisnis, dan bahkan regulator.
GFIA sendiri menekankan bahwa meskipun risiko asuransi bisa tergolong rendah dibanding sektor perbankan, industri asuransi tetap berkomitmen pada standar AML/CTF tertinggi.
Ketika nasabah dan pemangku kepentingan mengetahui bahwa perusahaan memiliki sistem screening canggih, kepercayaan mereka meningkat dan reputasi perusahaan semakin kokoh di pasar global.
Solusi Watchlist Screening dari Verihubs
Untuk compliance dan legal leadership di asuransi, solusi Verihubs menawarkan sistem screening otomatis dengan fitur lengkap dan keamanan tinggi yang sangat relevan dalam konteks AML.
1. Bersertifikat ISO 27001
Verihubs memiliki sertifikasi ISO 27001, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
Hal ini memastikan bahwa data sensitif nasabah, termasuk identitas dan hasil screening, dilindungi dengan keamanan yang sangat tinggi esensial untuk proses AML yang kredibel dan dapat dipercaya.
2. Terintegrasi Database Global Terpercaya
Platform Verihubs mencakup database global yang sangat luas: identitas pelaku kejahatan, individu yang masuk daftar sanksi, calon teroris, tokoh politik (PEP), dan lain-lain.
Dengan cakupan ini, perusahaan asuransi dapat melakukan screening menyeluruh terhadap calon nasabah atau pemegang polis dari berbagai negara, mengurangi risiko AML lintas batas.
3. Cek Ulang Kapan Saja, Tanpa Biaya Tambahan
Salah satu keunggulan platform ini adalah kemampuan untuk melakukan rescreening secara real-time tanpa biaya tambahan.
Artinya, setiap kali ada pembaruan daftar sanksi atau PEP, sistem bisa langsung melakukan pengecekan ulang terhadap portofolio nasabah yang disimpan tanpa beban biaya operasional besar.
4. Integrasi Mudah dan Cepat ke Sistem yang Ada
Verihubs dirancang agar mudah diintegrasikan ke sistem IT perusahaan asuransi yang sudah berjalan.
API-nya memungkinkan integrasi cepat tanpa perlu proyek IT yang besar atau mahal. Ini sangat penting untuk Compliance Head dan Legal Director yang menginginkan solusi efektif tanpa gangguan besar pada proses operasional yang sudah ada.
Beralih ke Verihubs Sekarang!
Dalam kasus penggunaan teknologi screening serupa di perusahaan fintech/layanan keuangan, Socure melaporkan pengurangan false positives sebesar 99,76% pada alert PEP.
Dengan Verihubs, Anda dapat membangun program AML yang valid, akurat, tangguh, auditable, dan kompetitif. Ini bukan hanya investasi untuk compliance ini investasi reputasi jangka panjang perusahaan.
Tingkatkan keamanan dan efisiensi klaim perusahaan asuransi jiwa Anda bersama Verihubs. Hubungi Verihubs untuk demo Watchlist Screening sekarang juga!