Analisis pada AI uses cases diperlukan, sehingga bisnis dapat mengadopsinya dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal. Tidak sedikit contoh yang sebenarnya dapat dilihat pada konteks verifikasi identitas saja, yang menjadi salah satu sektor yang menerima dampak besar kehadiran AI ini.
Beberapa penerapan AI dalam konteks verifikasi identitas nyatanya tetap menimbulkan pro dan kontra. Namun demikian untuk dapat terus melaju di era yang serba cepat, keterlibatan AI dalam bisnis seperti tidak dapat dipisahkan, dalam kondisi kekinian dan yang akan datang.
Beberapa tren dan penerapan AI dalam proses verifikasi identitas, dapat Anda cermati di sini!
Baca Juga: 6 Use Case Teknologi AI Image Processing dalam Industri
1. Proses Panjang Demi Verifikasi Akurat
Proses verifikasi akurat tanpa melibatkan AI akan menambah panjang langkah atau alur yang diperlukan pelanggan dalam onboarding. Satu hal yang harus disadari, hal ini akan berdampak pada menurunnya tingkat konversi, karena tak sedikit pelanggan yang mungkin merasa membuang banyak waktunya.
Namun apakah benar demikian?
Namun demikian, tren yang berkembang saat ini adalah semakin cepatnya proses verifikasi identitas user dengan perangkat dan metode lebih solid. Dukungan AI berperan besar karena dapat membantu proses verifikasi dan perbandingan data dalam waktu yang relatif singkat.
Hal ini dapat Anda temui pada berbagai layanan online yang sekarang ada, dan mensyaratkan verifikasi identitas menggunakan KTP untuk fitur lengkapnya. Produk seperti OCR for ID Card menjadi relevan dalam konteks ini.
2. Liveness Checks, Sebuah Keharusan
Belakangan tren penggunaan metode liveness check menjadi hal yang umum dilakukan, sebab metode ini memungkinkan sistem mendapat input data pelanggan berupa citra wajah secara langsung dan benar-benar menyajikan data yang diperlukan.
Liveness checks ini akan memastikan bahwa user asli berada di depan perangkat pemindai, dan melakukan apa yang diinstruksikan oleh sistem. Dengan demikian, sistem dapat memperoleh jenis data yang diperlukan dan mengekstrak data-data ini, untuk dicocokkan dengan data yang ada di database.
Hal ini dapat digunakan melalui beberapa produk, seperti misalnya Liveness Detection yang membantu memastikan user adalah manusia riil, dan bukan citra atau tiruan.
3. Peningkatan Upaya Scam
Tren yang berkembang selanjutnya terkait dengan AI dalam proses verifikasi identitas adalah adanya upaya scam yang terus meningkat. Seperti telah diprediksi, seiring perkembangan teknologi AI akan meningkat pula percobaan kecurangan yang dilakukan oleh user tidak bertanggung jawab.
Namun demikian hal ini dapat dengan mudah ditangani ketika bisnis Anda menggunakan sistem verifikasi yang benar-benar solid. Misalnya saja, dengan Biometric Verification, yang hanya dapat dilakukan menggunakan ciri biometrik dari user asli saja, kemudian Phone Number Verification, dengan menghubungi nomor telepon user untuk menyampaikan OTP yang diperlukan, dan lain sebagainya.
4. AI Use Cases Keempat, Fraud dari Unggahan
Cukup banyak tren berkembang yang membuat user media sosial mengambil gambar dengan kamera yang dimilikinya dengan secara menyeluruh, 360 derajat. Meski terkesan seru, namun tren ini justru membuka risiko scam dan fraud dengan memanfaatkan citra yang diunggah tersebut.
Secara langsung, publik akan mendapatkan konten berupa foto wajah seseorang secara lengkap dari berbagai sisi yang berbeda. Dengan satu atau dua trik saja, citra ini dapat dijadikan sebagai alat membobol akun yang dimiliki pelanggan.
Tren ini muncul dan segera disikapi dengan pengembangan sistem yang lebih baik, yang mengharuskan user memasukkan foto atau video asli secara aktual saat akan melakukan verifikasi identitas.
5. Tren Validasi Data Tunggal
Sumber validasi data tentu adalah data yang dimasukkan secara legal oleh user ke dalam sistem, dengan persetujuan yang telah diberikan. Data ini idealnya dimiliki oleh pihak pemerintah, sebagai data dasar ketika bisnis atau organisasi memerlukan verifikasi lebih jauh.
Namun demikian akses pada data-data ini sangat terbatas, sehingga perusahaan dan berbagai organisasi juga berupaya untuk dapat membuat database solid menggunakan dukungan dari user secara langsung.
Beberapa penyedia produk verifikasi memiliki akses legal pada data yang dimiliki pemerintah, maka dari itu, Anda wajib memilih penyedia produk verifikasi seperti ini untuk bisnis yang Anda miliki.
6. Kombinasi Data Verifikasi
Verifikasi awalnya dilakukan dengan menggunakan password atau PIN. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan ciri biometrik terus didorong, dan pada konteks kekinian kombinasinya benar-benar dapat mengoptimalkan proses dan hasil yang diperoleh.
Seperti yang Anda pahami, data biometrik yang digunakan juga semakin beragam. Mulai dari biometrik wajah, biometrik sidik jari, hingga pada pengenalan karakter suara. Beberapa produk, seperti misalnya face recognition telah menggunakan kombinasi ciri profil wajah untuk dapat melakukan verifikasi dengan sempurna.
Baca Juga: Pentingnya Penerapan AI Data Extraction dalam Bisnis
Beberapa AI uses cases di atas semoga dapat menjadi gambaran untuk tren AI yang akan terus berkembang dalam beberapa waktu belakangan ini. Tentunya, beberapa produk yang disebutkan di atas, seperti Face Recognition dan Liveness Detection merupakan produk yang disediakan oleh Verihubs untuk perusahaan Anda, dalam rangka menyelenggarakan proses verifikasi identitas yang jauh lebih baik dan efektif. Maka dari itu, segera hubungi layanan pelanggannya sekarang, dan dapatkan informasi lengkap terkait setiap produk tersebut!