Sebagian bisnis di era modern sekarang ini banyak mengadaptasi teknologi AI dalam proses yang dijalankannya. Memanfaatkan apa yang tersedia, perusahaan mendapatkan sejumlah peningkatan performa yang signifikan. Namun demikian secara mendasar tidak sedikit yang masih sangat bias dengan cara kerja algoritma AI secara praktis.
Penerapan teknologi AI memang sudah merambah ke berbagai jenis sektor kehidupan, termasuk di dalamnya adalah sektor bisnis. Salah satu penggunaan dan optimasinya dilakukan pada urusan verifikasi data user yang dimiliki, sehingga menghasilkan proses cepat dan akurat terkait urusan tersebut.
Baca Juga: Sistem Identity Access Management 101, Simak di Sini!
Tapi Bagaimana Sebenarnya Cara Kerja Algoritma AI?
Meski melibatkan teknologi tingkat lanjut yang canggih, namun cara kerja dari algoritma AI sendiri sebenarnya dapat dipahami secara mendasar. Sistem dengan AI mampu beroperasi dengan mengkombinasikan beberapa data set besar, dan diolah dengan algoritma tertentu yang telah diprogram untuk menemukan pola pada data yang diverifikasi.
Setiap kali AI mendapatkan tugas untuk memproses seperangkat data, maka AI akan mengolahnya dan mengukur performa yang diberikan pada proses tersebut. Seiring berjalannya waktu, sistem AI kemudian dapat ‘balajar’ pada bentuk pengolahan dan data baru, yang kemudian disebut dengan istilah machine learning.
Pada dasarnya, algoritma AI menjadi pendorong utama agar AI dapat beroperasi menirukan cara kerja otak seorang manusia. Terus mengolah informasi, belajar dan menemukan cara baru, serta dapat menyesuaikan diri dengan tugas yang diberikan, di sini peran algoritma terbesar yang kemudian akan dimaksimalkan dengan berbagai sistem dan komponen kompleks di dalamnya.
Untuk dapat memahami cara kerja algoritma AI secara lebih mendalam, ada baiknya Anda juga memahami tentang sub bagian dari teknologi yang menyusun AI ini.
1. Neural Network
neural network adalah beberapa unit kecil yang saling berhubungan untuk memberikan mesin AI kemampuan ‘belajar’. Jika dianalogikan sistem kerja otak manusia, maka neural network ini adalah bagian sistem saraf yang dimiliki seseorang.
2. Machine Learning
Kemampuan ‘belajar’ yang diperoleh dari neural network kemudian dioptimalkan guna mendapatkan pengetahuan atau kemampuan baru. Hal ini dilakukan sebelum AI diprogram guna mempelajari kemampuan baru tersebut.
3. Deep Learning
Meningkat dari tahap machine learning ke deep learning, bagian ini akan memanfaatkan tenaga komputer untuk dapat mempelajari pola yang terdapat dalam data. Pengenalan gambar dan kemampuan berbicara, adalah hasil nyata dari proses deep learning dengan algoritma AI.
4. Cognitive Computing
Terakhir adalah unit cognitive computing, yang memungkinkan AI memiliki sistem kognisi mirip dengan manusia. Fungsi utamanya adalah untuk memproses perintah manusia lewat interpretasi terhadap ucapan dan gambar.
Penerapannya pada Sistem Verifikasi
Secara mendasar, sistem verifikasi dilaksanakan dengan melakukan perbandingan data yang dimasukkan oleh user dengan data yang telah dimiliki atau tersimpan di dalam database. Dalam verifikasi identitas, data yang dibandingkan adalah data tulisan yang ada di kartu identitas serta data gambar wajah yang dimuat dalam berkas tersebut.
Dengan kemampuan algoritma AI, proses ini akan berjalan dengan efektif dan efisien. Tanpa membutuhkan banyak waktu AI dapat ‘membaca’ dan ‘mengenali’, serta melakukan pencocokan data masukan dengan data yang telah dimiliki pada sistem database.
Dengan empat unit yang dijelaskan sebelumnya, kemampuan AI dalam mencerna data yang dimasukkan akan semakin baik dari waktu ke waktu. AI dapat menemukan kecocokan profil wajah, kecocokan informasi identitas, dan berbagai hal lain dalam hitungan detik sehingga user juga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk proses ini.
6 Tantangan yang Dihadapi dalam Penggunaan AI
Setidaknya terdapat enam poin yang menjadi tantangan dalam penggunaan algoritma AI di dalam sistem verifikasi.
- Pertama, keamanan data. AI akan dapat bekerja dengan menggunakan data-data yang terkait dengan user-nya. Data ini berupa data penting, seperti NIK, atau profil wajah, atau sejenisnya. Ketika tidak memiliki proteksi yang maksimal, data ini dapat jatuh ke tangan yang salah dan dimanfaatkan.
- Kedua, sumber daya manusia. AI, bagaimanapun juga, akan memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan kemampuan manusia dalam mengenali sebuah objek. Kemampuan kognitifnya jelas tinggi, namun masih perlu beberapa tahun lagi untuk benar-benar menyamai atau mengungguli manusia dalam urusan ini.
- Ketiga, teknis computing. Yang dimaksud adalah sumber daya teknis yang diperlukan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan AI dalam pengembangannya. Jumlah inti dari prosesor dan GPU yang diperlukan terus naik, guna menghasilkan output kerja yang optimal.
- Keempat, risiko terjadinya bias. Bias di sini mengacu pada proses pengumpulan dan pemanfaatan data yang mengesampingkan nilai etis dan keadilan, sehingga pemanfaatannya justru dilakukan dengan praktek penyelewengan data.
- Kelima, menurunnya tingkat privasi. Kemampuan algoritma AI dalam mengenali wajah seseorang pada suatu titik di masa depan akan menyamai manusia, atau bahkan lebih canggih. Jelas, hal ini dapat menurunkan tingkat privasi yang dimiliki setiap orang, karena kapanpun dan dimanapun mereka dapat dikenali dan diketahui lokasinya.
- Keenam, soal transparansi. Transparansi yang dimiliki sebuah sistem akan berpengaruh langsung pada trust yang diberikan publik pada perusahaan. Namun, data yang terkumpul dan digunakan oleh AI sifatnya sensitif dan rahasia, sehingga tidak bisa dibuka secara publik. Di waktu yang sama, pemanfaatan data ini idealnya wajib diketahui pemilik data.
Baca Juga: Penerapan Teknologi Face ID dalam Industri dan Kehidupan
Penggunaan algoritma AI yang canggih memang menuai banyak pro dan kontra. Namun selama optimasinya dilakukan sesuai dengan kaidah etis dan hukum yang berlaku, seharusnya manfaat dari teknologi ini lebih besar daripada masalah yang didatangkannya.
Verihubs kemudian mencoba mengoptimalkan teknologi dan algoritma AI dalam setiap produk verifikasi yang dimilikinya. Dengan dukungan sistem yang solid dan dipercaya banyak pihak, Verihubs siap membantu urusan verifikasi di perusahaan dan layanan Anda dalam berbagai keperluan. Anda bisa menghubungi layanan pelanggannya sekarang juga, dan mendapatkan informasi lengkap mengenai setiap produknya. Mulai gunakan produk dari Verihubs, dan maksimalkan proses verifikasi bisnis Anda!