Guna memastikan identitas pengguna atau pemilik akun, biasanya Anda perlu memasukkan kode verifikasi. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keamanan, dengan memastikan bahwa hanya pemilik sah yang dapat mengakses akun atau layanan tertentu.
Secara sekilas, banyak yang menganggap bahwa verification code ini sama dengan OTP. Meski sama-sama menjadi kode untuk menunjukkan keaslian pemilik, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang tidak boleh Anda samakan. Mari ketahui apa saja perbedaan tersebut dan bagaimana cara mengamankannya di sini!
Apa Itu Kode Verifikasi (Verification Code)?
Verification code adalah serangkaian angka atau huruf yang berguna sebagai mekanisme keamanan, untuk memastikan identitas pengguna atau pemilik akun. Tujuan utama dari kode verifikasi ini adalah untuk melindungi akses ke informasi atau layanan tertentu dari pihak yang tidak sah.
Kode tersebut biasanya diberikan melalui berbagai saluran. Misalnya, email, SMS, WhatsApp, atau aplikasi lainnya. Kemudian, pengguna harus memasukkan kode untuk membuktikan bahwa mereka memiliki hak akses yang sah.
Jadi, penggunaan kode ini sangat penting untuk melindungi akun pengguna dari akses yang tidak sah, atau potensi pencurian identitas. Pasalnya, proses ini akan menciptakan lapisan keamanan tambahan di atas metode autentikasi lainnya.
Perbedaan Kode Verifikasi dengan OTP
Verification code dan One-Time Password (OTP) sering kali digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan mendasar antara keduanya. Simak penjelasan tentang perbedaan antara keduanya berikut ini!
1. Pengertian Umum
Sebagaimana penjelasan di atas, verification code adalah sebuah sandi rahasia yang berguna untuk masuk ke sebuah akun. Di dalam penerapannya, kode ini bersifat statis atau dinamis. Kode statis maksudnya tetap sama setiap kali Anda menggunakannya, sedangkan kode dinamis akan berubah setiap periode waktu tertentu.
Nah, sementara OTP adalah subkategori dari kode verifikasi yang bersifat sekali pakai atau dinamis. Artinya, setiap kode hanya dapat Anda gunakan untuk satu sesi atau transaksi tertentu. Kemudian, setelah menggunakannya, kode tersebut tidak bisa Anda pakai lagi.
2. Masa Berlaku
Verification code dapat memiliki masa berlaku yang bervariasi, tergantung pada kebijakan layanan atau platform yang Anda gunakan. Sementara itu, OTP memiliki batas waktu penggunaan yang ketat.
Artinya, pengguna harus memasukkan OTP dalam jeda waktu tertentu, setelah menerima kode tersebut. Jika melewati batas waktu, OTP tersebut tidak akan valid.
Contoh Kode Verifikasi
Verification code dapat bervariasi, tergantung pada platform atau layanan yang Anda gunakan. Umumnya, kode ini terdiri atas 4 hingga 6 digit angka. Berikut ini adalah beberapa contoh verification code yang paling umum:
- SMS (pesan chat)
- E-commerce
- Transaksi perbankan
- Panggilan Telepon
- Aplikasi Media Sosial.
Cara Mengamankan Kode Verifikasi OTP
Apakah Anda pernah mendapatkan pesan yang berisi verification code untuk login ke aplikasi tertentu? Padahal, sebenarnya Anda tidak sedang login atau masuk ke aplikasi tersebut. Jika iya, maka Anda perlu mewaspadainya sebagai tindak penipuan. Maka dari itu, ketahui cara mengamankannya berikut!
1. Abaikan Pesan dari Pengirim yang Tidak Dikenal
Cara pertama adalah hindari merespons pesan dari pengirim yang tidak Anda kenal. Ingat, verification code umumnya dikirim oleh layanan atau platform yang Anda kenal.
Jadi, jika Anda menerima pesan berisi kode verifikasi ke nomor hp atau email dari sumber yang tidak Anda ketahui, maka sebaiknya abaikan dan hindari mengikuti instruksi di dalamnya. Ini merupakan langkah paling awal untuk mencegah terjadinya penipuan.
2. Abaikan Iming-Iming Hadiah
Anda juga perlu mewaspadai pesan yang menawarkan hadiah atau insentif, sebagai imbalan atas penggunaan verification code. Sebab, penipuan sering menggunakan taktik ini untuk mengecoh pengguna. Ingatlah bahwa layanan resmi jarang meminta pengguna memberikan verification code untuk tujuan hadiah atau promosi.
3. Jangan Klik Link atau Tautan di dalam Pesan
Pastikan untuk mengabaikan atau tidak mengklik tautan yang ada di dalam pesan yang mencurigakan atau tidak diharapkan! Pasalnya, tindak penipuan sering kali melibatkan link palsu yang dapat mengarahkan Anda ke situs web yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi atau kode verifikasi nomor hp.
4. Ganti Password
Selalu pertimbangkan untuk mengganti password secara berkala. Meskipun verification code biasanya digunakan sebagai lapisan keamanan tambahan, tetapi password yang kuat juga sangat penting.
Jadi, pastikan password Anda sulit ditebak dan hindari menggunakan kombinasi yang mudah diprediksi orang lain. Misalnya, penggunaan kombinasi tanggal lahir.
5. Jangan Berikan Kode kepada Orang Lain
Verification code adalah kunci untuk mengakses informasi atau layanan tertentu. Jadi, pastikan untuk tidak membagikan berapa angka kode verifikasi tersebut kepada orang lain, bahkan jika mereka mengaku sebagai pihak resmi.
Alasannya, karena pihak yang sah tidak akan meminta Anda memberikan kode verifikasi kepada orang lain.
6. Gunakan Autentikasi Dua Faktor
Autentikasi dua faktor adalah metode keamanan yang melibatkan penggunaan dua faktor atau lebih, untuk memverifikasi identitas seseorang, sebelum memberikan akses tertentu. Di dalam konteks pengamanan verification code, autentikasi dua arah dapat Anda implementasikan dengan menggunakan kombinasi pengaman.
Misalnya, selain kata sandi, gunakan verification code sebagai faktor autentikasi kedua. Kode ini dapat dikirim melalui SMS, email, atau aplikasi lainnya, dan harus segera dimasukkan setelah pengguna berhasil mendapatkan kode tersebut.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Kerja Kode Verifikasi berupa OTP, Simak Selengkapnya!
7. Meningkatkan Keamanan dengan Teknologi Biometrik Liveness Detection Verihubs
Cara mengamankan kode verifikasi untuk menghindari penipuan juga bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan teknologi. Salah satunya adalah teknologi biometrik, seperti liveness detection dari Verihubs, yang dapat menambahkan keamanan ekstra.
Caranya, Anda bisa menambahkan autentikasi tambahan melalui pemeriksaan biometrik. Misalnya, menggunakan pengenalan wajah (face recognition). Kemudian, teknologi liveness detection akan memastikan bahwa tidak ada orang lain yang bisa mengakses akun Anda atau melakukan penipuan.
Penerapan teknologi ini biasanya sangat cocok untuk aplikasi perbankan dan absensi. Pasalnya, teknologi liveness detection dari Verihubs telah bersertifikat NIST untuk kategori FATE PAD. Selain itu, teknologi ini merupakan AI yang mengadopsi deep learning.
Maka, liveness detection sangat efektif untuk meningkatkan akurasi, guna menjamin keamanan bisnis Anda dari penipuan identitas. Jadi, melalui teknologi ini, Anda dapat mendeteksi spoofing dan tindak penipuan lainnya lebih awal.
Baca Juga: Ini 7 Cara Mudah Cek NIK KTP Secara Online, Apakah Sudah Terdaftar?
Sudah Tahu Apa Saja Cara Mengamankan Kode Verifikasi?
Pada kesimpulannya, verification code menjadi bagian penting dalam meningkatkan keamanan informasi akun Anda. Dengan menerapkan praktik keamanan yang tepat, seperti mengganti password hingga menggunakan autentikasi tambahan, maka Anda dapat terhindar dari ancaman keamanan.
Jika Anda tengah mencari solusi keamanan yang canggih dan dapat diandalkan, pertimbangkan penggunaan liveness detection dari Verihubs. Sebagai sebuah autentikasi dan verifikasi yang sangat aman, Verihubs telah memperoleh sertifikasi NIST, yang memberikan tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi penipuan.
Dengan keunggulan ini, Verihubs mampu memberikan perlindungan yang lebih tinggi terhadap berbagai ancaman keamanan bagi bisnis Anda. Termasuk mengurangi risiko terjadinya penipuan melalui kode verifikasi.