Seiring makin canggihnya teknologi, tuntutan pada proteksi dan keamanan data setiap pengguna juga terus meningkat. Salah satu metode yang populer digunakan kemudian adalah verifikasi menggunakan hasil dari analisa wajah user, sehingga sifatnya unik dan sangat sulit dipalsukan.
Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan analisa wajah sendiri? Apakah hal ini terkait dengan face recognition, face detection, atau face identification yang belakangan banyak digunakan oleh bisnis di Indonesia?
Untuk memahami apa yang dimaksud dari analisa wajah, cara kerjanya, hingga ke fungsi dari deteksi dan analisa wajah dalam keperluannya untuk otentikasi, Anda dapat menyimaknya di penjelasan berikut.
Baca Juga: 4 Tahapan dalam Proses Verifikasi Biometrik User
Pertama, Memahami Apa Itu Analisa Wajah
Proses analisa wajah berkaitan erat dengan ketiga teknologi terkait deteksi dan pengenalan wajah yang disebutkan sebelumnya. Proses ini berjalan dengan melakukan ekstraksi pada data citra yang berhasil ditangkap mesin pemindai atau citra yang dimasukkan ke dalam sistem, dari bentuk gambar atau visual ke bentuk yang dikenali oleh sistem.
Bentuk ini dapat berupa deret angka dan kode yang unik, yang merepresentasikan karakter dan profil wajah user itu sendiri. Ini mengapa, hasil analisa yang muncul dipastikan selalu berbeda, bahkan pada user yang kebetulan memiliki saudara kembar sekalipun.
Data yang dianalisa kemudian diubah ke bentuk deret angka dan kode unik, untuk disimpan di database. Nantinya, data ini digunakan kembali pada proses otentikasi dan verifikasi, saat user mengajukan transaksi yang membutuhkan kedua hal tersebut.
Kedua, Mengenai Cara Kerja Tahapan Ini
Secara umum analisa akan terjadi pada proses ketiga dalam pengenalan wajah atau face recognition. Agar lebih jelas, berikut penjelasan keempat tahapan face recognition yang digunakan pada berbagai sistem yang ada saat ini.
1. Tahap Deteksi
Tahapan ini menjadi tahap pertama, dimana sistem melakukan deteksi dan identifikasi pada bentuk atau objek wajah yang dimasukkan oleh user. Sistem atau komputer akan memeriksa sebuah citra yang dimasukkan, dan pada sistem yang canggih, dapat ‘membaca’ bentuk wajah dari bagian depan atau samping.
2. Tahap Penglihatan Komputer
Di tahap kedua ini, penglihatan komputer akan melakukan proses identifikasi orang, tempat, benda, dan objek yang ada pada citra tersebut. Tahap ini memungkinkan sistem untuk mengenali dan memisahkan citra dari setiap objek, sehingga analisa wajah dapat dilakukan dengan optimal di tahap berikutnya.
3. Tahap Analisa
Setelah diperoleh citra wajah milik user, sistem akan melakukan analisa wajah tersebut untuk memetakan, membaca, dan mengkodekan geometri dan profil dari wajah user. Proses ini sangat krusial, karena data penting yang akan dimiliki user dan dicek ke database berasal dari tahap ketiga ini.
Analisis wajah yang dilakukan dapat mencakup beberapa variabel, mulai dari jarak antar mata, jarak antara dahi dengan dagu, jarak hidung dengan mulut, kedalaman rongga mata, bentuk tulang pipi, kontur bibir, bentuk telinga, dan bentuk dagu. Data ini kemudian diubah menjadi kode, dan dapat dikenali oleh sistem.
4. Tahap Akhir, Pengenalan
Dari kode yang sudah disusun dan diekstrak sebelumnya, sistem kemudian dapat ‘mengenali’ identitas user yang memasukkan citra tersebut. Proses pencocokan akan terjadi dengan cepat, dan otentikasi atau verifikasi berjalan lancar jika ditemukan kecocokan pada database.
Penerapannya untuk Keperluan Otentikasi
Pada praktek penggunaannya, analisa wajah dan deteksi wajah berperan besar dalam proses otentikasi. Di banyak sekali sektor industri, otentikasi menjadi salah satu hal penting untuk memastikan identitas user, sehingga sistem dapat mengenali dan mengeksekusi perintah yang dimasukkan user.
- Mendeteksi penipuan, pada konteks ini ketika user melakukan pendaftaran, user diminta memasukkan foto wajahnya. Wajah ini kemudian dijadikan data dasar di database untuk user tersebut, sehingga ketika terjadi aktivitas mencurigakan di dalam akun, sistem dapat segera mendeteksi dan memberikan notifikasi pada user resmi.
- Proteksi keamanan cyber, penggunaan kode PIN atau password memang menjadi hal mendasar untuk melindungi akun. Namun dengan menggunakan pengenalan dan hasil analisa wajah, proteksi yang diberikan semakin baik karena data wajah seseorang tidak dapat dipalsukan.
- Otentikasi di area bandara, dalam hal identifikasi penumpang, penggunaan ciri biometrik sudah menjadi hal awam yang diterapkan. Dengan menganalisa profil wajah seseorang, sistem dapat dengan cepat mengenali dan memverifikasi identitas penumpang.
- Industri fintech, jelas pada konteks ini hasil dari analisa wajah user diperlukan untuk memastikan pengguna adalah orang yang riil dan bukan akun palsu. Otentikasi dilakukan sebagai proses validasi akun, sehingga sistem menjadi lebih aman dan user juga dapat beraktivitas lebih nyaman.
Baca Juga: Menggunakan Fitur WA Auto Respon, Ini Cara Membuatnya!
Cukup banyak bukan aplikasi dari teknologi ini di dunia nyata? Jelas, ketika bisnis Anda akan menerapkan penggunaan teknologi ini, Anda akan selalu menemukan Verihubs sebagai partner verifikasi paling handal saat ini.
Verifikasi dan Otentikasi Akurat dengan Verihubs
Biometric Verification dari Verihubs mampu membantu bisnis Anda untuk melakukan analisa wajah dari user dengan cepat dan akurat, sehingga verifikasi dan otentikasi yang diperlukan menjadi semakin efektif. Dengan demikian, bisnis Anda akan semakin optimal operasionalnya, dan user juga akan lebih nyaman dalam menggunakan layanan tersebut. Segera hubungi layanan pelanggan kami, dan dapatkan detail tentang produk Verihubs sekarang juga!
