Apa Itu Inklusi Keuangan & Peran Face Recognition?
Inklusi keuangan menjadi istilah yang sekarang ini banyak diperbincangkan oleh orang-orang di bidang ekonomi. Sederhananya, istilah ini merujuk pada kondisi ketika masyarakat di suatu negara dapat memahami dunia perbankan secara menyeluruh di segala lapisan.
Semakin berkembangnya teknologi sekarang ini, turut serta berpengaruh terhadap penerapan inklusi di bidang keuangan. Lantas, apa tujuan inklusi keuangan dan bagaimana cara mencapainya? Bagaimana menggabungkan penerapan keuangan inklusi dengan face recognition? Informasi lengkap akan dibahas di artikel ini!
Apa Itu Inklusi Keuangan?
Secara umum, inklusi keuangan adalah kondisi yang menunjukkan seluruh masyarakat memahami dunia perbankan secara menyeluruh, baik itu dari lembaga keuangan resmi, penyedia kredit offline dan online, ataupun penjamin simpanan.
Bukan hanya dari sisi lembaganya, tetapi juga kondisi masyarakat dalam memahami kaidah transaksi keuangan. Dengan begitu, harapannya seluruh masyarakat dapat terhindar dari transaksi penipuan.
Artinya, indikator inklusi keuangan berkaitan dengan kemampuan dan pengetahuan yang cukup di masyarakat terkait dengan dunia perbankan. Baik itu dari segi layanan lembaga maupun proses transaksinya.
Tujuan Penerapan Inklusi Keuangan
Setelah mengetahui apa itu inklusi keuangan, di bawah ini adalah berbagai tujuannya yang penting untuk Anda pahami.
- Meningkatkan perekonomian masyarakat di suatu negara.
- Mengurangi adanya ketimpangan ekonomi, dengan cara melakukan pemerataan akses masyarakat terhadap layanan serta produk finansial.
- Setiap lapisan masyarakat bisa mendapatkan akses produk, layanan, hingga lembaga keuangan. Di dalam hal ini, masyarakat perlu mendapatkan literasi keuangan yang baik.
- Membantu pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis dengan cara menyediakan layanan dan produk jasa keuangan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK).
- Meningkatkan serta mengembangkan kualitas produk dan layanan keuangan di suatu negara.
- Dapat menyediakan produk serta layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Cara Mencapai Inklusi Keuangan di Masyarakat
Di dalam penerapannya, tentu saja terdapat sejumlah cara yang bisa negara lakukan dalam mencapai inklusi keuangan di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa negara terapkan untuk mencapai hal tersebut.
1. Pemetaan Informasi Keuangan
Cara pertama yang bisa diimplementasikan adalah memetakan profil keuangan masyarakat. Contohnya, seperti inklusi masyarakat sebagai penggerak UMKM. Nantinya, pemerintah harus memetakan kondisi keuangan mereka.
Baru setelahnya mulai mengukur pengetahuan tentang sarana pembiayaan dan lain sebagainya terkait dengan kegiatan operasional UMKM tersebut.
2. Menyediakan Fasilitas dan Saluran Distribusi
Bukan hanya sekadar memetakan profil keuangan, pemerintah juga harus mengusahakan untuk menyediakan fasilitas intermediasi dan saluran distribusi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
Adapun maksud dari fasilitas intermediasi adalah sarana memberikan pendidikan literasi keuangan, baik itu berbentuk alat maupun manusia. Sementara saluran distribusi merupakan cabang-cabang penyedia bantuan pendanaan atau berbagai bentuk layanan keuangan lain.
3. Membuat Lembaga Inklusi Percontohan
Cara mencapai inklusi keuangan yang selanjutnya adalah membuat lembaga inklusi percontohan terkait dengan penerapan keuangan inklusif. Jadi, pemerintah bisa memilih satu lembaga binaan untuk menerapkan keuangan inklusi tersebut secara menyeluruh. Baru setelah itu, menjadikannya sebagai lembaga percontohan.
4. Meningkatkan Perlindungan Konsumen secara Menyeluruh
Demi mempercepat inklusivitas keuangan, maka pemerintah juga perlu meningkatkan perlindungan konsumen. Khususnya di bidang perbankan itu sendiri.
Proses peningkatan perlindungan ini secara langsung dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Dengan begitu, transaksi antar nasabah dengan lembaga perbankan akan jauh lebih baik.
5. Memberi Edukasi terkait Keuangan
Masih berkaitan dengan literasi keuangan, pemerintah juga perlu memberikan edukasi keuangan secara komprehensif dan berkelanjutan kepada masyarakat. Bahkan apabila memungkinkan, pemerintah bersama penggerakan keuangan inklusif bisa berkolaborasi dalam memberikan edukasi keuangan ke sekolah di pelosok.
6. Memanfaatkan Teknologi Keuangan
Sekarang ini, pemerintah Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berusaha meningkatkan pelayanan di bidang perbankan dengan memanfaatkan teknologi. Bahkan, demi membuat keuangan Indonesia menjadi lebih inklusif, pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkannya.
Adapun salah satu contoh nyata inklusi keuangan yang telah pemerintah Indonesia terapkan di bidang teknologi adalah penciptaan sistem QRIS. Sekarang ini, sistem transaksi tersebut bisa Anda gunakan di berbagai tempat.
7. Menciptakan Gerakan Keuangan Inklusif dengan Sistem Terpadu
Cara terakhir dalam mencapai inklusi keuangan adalah menciptakan gerakan keuangan inklusif secara terpadu. Tujuannya sudah pasti untuk mengkampanyekan program tersebut secara besar-besaran kepada masyarakat.
Salah satu contoh inklusi keuangan dalam bentuk aksi nyata yang berhasil diterapkan adalah program “Yuk Nabung Buat Saham” yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari gerakan keuangan tersebut adalah untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berinvestasi ke pasar modal.
Baca Juga: 6 Manfaat dan Penggunaan Teknologi Face Recognition
Cara Menggabungkan Penerapan Inklusi Keuangan dengan Face Recognition
Bicara soal teknologi di bidang keuangan, tentu tidak terlepas dari adanya penerapan inklusi keuangan dengan pengenalan wajah yang sekarang ini sudah semakin masif. Sederhananya, teknologi pengenalan wajah ini merupakan salah satu dari banyak jenis inklusi biometrik.
Jadi, nantinya algoritma yang terpasang di sistem akan menangkap bentuk wajah pengguna. Baru setelahnya, akan melalui proses analisa lewat pengukuran dan pemetaan karakteristik untuk memverifikasi identitas.
Menariknya, struktur wajah melalui teknologi ini bukan sesuatu yang mudah ditiru. Artinya, dari segi keamanan, teknologi face recognition ini sudah terjamin keamanannya.
Pada dasarnya, inklusi biometrik merupakan proses identifikasi dan verifikasi individu menggunakan karakteristik fisik atau perilaku unik untuk klaim akses digital. Cara ini dapat membantu pengguna dalam menghindari berbagai tindak kejahatan siber, seperti pembobolan identitas, pemalsuan, hingga pencurian.
Di dalam proses tersebut, nantinya akan dilakukan perbandingan rekaman data pemilik ketika pertama kali melakukan registrasi, dengan pada saat klaim akses ulang. Hal ini berlaku baik untuk perangkat pintar, aplikasi, website, maupun jaringan digital lainnya.
Lalu, bagaimana cara kerja inklusi biometrik? Berikut penjabaran selengkapnya yang perlu Anda simak.
- Perekaman informasi wajah, di mana sistem akan menyimpan data sebagai pembanding ketika pengajuan klaim ulang.
- Proses pendeteksian berlangsung saat Anda berusaha masuk ke akun, perangkat, atau media berbasis digital lain, yang sudah terhubung dengan sistem keamanan biometrik.
- Proses analisis yang mencakup ekstraksi, pengukuran, serta pemetaan identitas pelaku klaim ulang. Nantinya, algoritma akan mencoba menemukan karakter atau pola unik sebagai bahan pencocokan dengan data pribadi yang telah tersimpan.
- Terakhir adalah proses pencocokan. Jadi, ketika algoritma menemukan kesesuaian antara pengguna yang melakukan klaim dengan data yang tersimpan sebelumnya, maka otomatis Anda akan mendapat akses.
Baca Juga: Biometrik Inklusif: Memperkuat Keamanan Industri Keuangan
Sudah Paham tentang Penerapan Inklusi Keuangan dengan Face Recognition?
Berdasarkan penjelasan singkat mengenai inklusi keuangan di atas, kini terlihat jelas bahwa edukasi dan pemahaman mengenai keuangan, khususnya di bidang perbankan, bagi masyarakat adalah hal yang penting. Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan agar setiap lapisan masyarakat bisa mendapat akses yang sama.
Meskipun penggunaan teknologi penerapan wajah menjadi salah satu cara dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan di bidang pelayanan perbankan, tetapi Anda tidak bisa sembarangan menggunakan layanan inklusi biometrik.
Apalagi kini ada banyak penyedia jasa yang tersedia dan kredibilitasnya masih diragukan. Tentunya Anda tidak akan rela jika data pribadi yang tersimpan dalam database vendor justru malah disalahgunakan.
Adapun untuk mengatasi masalah tersebut, Anda bisa menggunakan layanan inklusi biometrik dari Verihubs yang sudah terjamin dan kredibel di bidangnya. Biometric Verification merupakan layanan untuk mengenali identitas wajah pengguna dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) dari Verihubs.Dengan menggunakan layanan ini, Anda akan mendapatkan fitur pengenalan wajah, pengenalan langsung, watchlist screening, hingga pemeriksaan gaji, OCR for ID Card, dan WhatsApp Global OTP. Jadi, percayakan kebutuhan otentikasi digital pada Verihubs. Dijamin Anda tidak perlu khawatir dengan adanya risiko kebocoran data!