Mengenal High Risk Customer untuk Bisnis dan 4 Golongannya
User yang menggunakan layanan Anda tentu akan sangat beragam. Mulai dari user reguler yang melakukan transaksinya dari waktu ke waktu untuk urusan sehari-hari, hingga jenis high risk customer. High risk customer adalah jenis nasabah yang memiliki karakter tertentu, sehingga membutuhkan treatment yang khusus pula.
Tapi bagaimana penjelasan mengenai nasabah ini? Apa ciri-cirinya, dan apa dampak keberadaan nasabah tersebut dalam bisnis?
Setiap pertanyaan tersebut akan dijawab secara lengkap pada penjelasan di bawah ini.
Baca Juga: Penting! Penerapan KYC Identity Verification bagi Perusahaan
Mengenal Apa Itu High Risk Customer
Sebenarnya definisi terkait high risk customer sendiri tertera dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Lembaga Keuangan Non Bank.
Dalam Pasal 1 aturan tersebut dijelaskan bahwa jenis pelanggan ini adalah pelanggan atau nasabah yang berdasarkan latar belakang identitas dan riwayatnya dianggap memiliki risiko tinggi melakukan kegiatan terkait dengan tindak pidana pencucian uang dan/atau Pendanaan Kegiatan Terorisme.
Jelas, jenis nasabah atau user ini wajib diwaspadai ketika menggunakan layanan yang Anda sediakan, sebab, seperti namanya, memiliki risiko yang tinggi pada tindak pidana yang dimaksud di atas tadi. Ini kenapa pengenalan pelanggan penting dilakukan dengan metode KYC atau e-KYC yang cermat dan akurat.
Bagaimana Cara Mengenalinya?
High risk customer memiliki karakter dan ciri yang cukup jelas sehingga mudah diidentifikasi. Namun demikian ciri ini sering kali disamarkan demi transaksi yang aman untuk pihak nasabah tersebut. Beberapa ciri yang dapat dikenali antara lain adalah sebagai berikut.
- Memiliki jenis pekerjaan atau jabatan yang tergolong risiko tinggi
- Merupakan pihak yang politically exposed person atau para penyelenggara negara
- Berasal dari kewarganegaraan negara high risk
- Memiliki usaha atau bisnis yang tergolong berisiko tinggi
Ketika seorang pelanggan dideteksi memiliki ciri-ciri tersebut, maka penyelenggara layanan wajib meningkatkan kewaspadaan dan memberikan treatment yang tepat. Tidak hanya untuk menjamin hak user sebagai konsumen terpenuhi dengan baik, namun juga untuk menjaga agar sistem dapat segera mendeteksi bilamana terjadi indikasi tindakan kriminal yang melanggar regulasi berlaku.
Selain nasabah atau pelanggan berisiko tinggi, Anda juga wajib mengenali sedikitnya empat produk dengan risiko tinggi dalam bidang keuangan. Keempatnya adalah sebagai berikut:
- Transfer dana
- Jual beli valuta asing
- Private banking
- Safe deposit box
Jika bisnis Anda menyediakan layanan seperti ini, artinya Anda wajib memiliki sistem kerja yang solid dan benar-benar dijalankan dengan disiplin, guna mengurangi risiko terjadinya pelanggaran dalam bentuk apapun yang dapat merugikan pihak manapun.
Perlakuan untuk Nasabah Berisiko Tinggi
Hal pertama yang harus dilakukan jelas adalah identifikasi dan verifikasi pada nasabah-nasabah yang tergolong jenis risiko tinggi ini. Tidak hanya menggunakan metode e-KYC, namun jika diperlukan Anda dapat menggunakan metode tatap muka atau face to face untuk memberikan penilaian lebih akurat.
Beberapa dampak yang muncul dan harus dihadapi oleh layanan saat teridentifikasi pelanggan dengan profil demikian antara lain:
- Setiap high risk customer akan dibuat dalam daftar tersendiri, yang memuat profil lengkap setiap nasabah atau user-nya.
- Penerapan sistem manajemen risiko pada transaksi yang dilakukan oleh nasabah ini.
- Monitoring dan pemutakhiran data yang rutin atas akun milik nasabah berisiko tinggi
Tindakan identifikasi dan verifikasi menjadi kunci awal untuk menyikapi adanya user dengan karakter seperti ini. Dengan identifikasi dan verifikasi yang jelas, maka data pelanggan dapat dipastikan, sehingga perlakuan yang diberikan akan tepat sesuai dengan risiko yang dimiliki.
Jika diperlukan, keberadaan user seperti ini juga dapat dilaporkan pada pihak terkait atau yang berkepentingan, seperti misalnya PPATK sebagai langkah preventif dari layanan yang Anda sediakan untuk user.
4 Contoh Golongan High Risk Customer untuk Bisnis
Beberapa contoh high risk customer sebenarnya telah diungkapkan dalam poin kedua tadi. Namun secara nyata, contohnya adalah dapat Anda simak dalam poin singkat di bawah ini.
- Jenis pekerjaan atau jabatan high risk, seperti misalnya Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI atau POLRI, notaris, atau pengacara, dan sejenisnya
- Merupakan politically exposed person, seperti kepala negara, menteri, anggota MPR, hakim, pejabat setingkat Dirjen atau eselon I dan Direktur atau eselon II pada instansi pemerintah
- Berasal dari kewarganegaraan negara risiko tinggi, seperti negara tax heaven, negara sumber kegiatan terorisme, negara penghasil narkoba, negara dengan tingkat korupsi tinggi, dan sejenisnya
- Memiliki usaha atau bisnis yang tergolong berisiko tinggi, seperti partai politik, money changer, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan di bidang kehutanan, jasa pengiriman uang, dan sejenisnya
Beberapa contoh high risk customer di atas dapat menjadi catatan untuk Anda sebagai penyedia layanan keuangan atau perusahaan sejenis, untuk dapat melakukan deteksi awal dan proses verifikasi data pelanggan yang lebih akurat.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Identity Verification Platform Tepat
Pada akhirnya, high risk customer harus mendapatkan proses identifikasi dan verifikasi yang akurat, agar datanya tidak salah dicatat di dalam sistem. Verihubs, sebagai salah satu penyedia layanan verifikasi, juga menyediakan produk verifikasi identitas seperti OCR for ID Card dan Verifikasi Identitas yang dapat digunakan dalam proses e-KYC. Ditunjang dengan metode face to face yang dapat Anda terapkan pada golongan pelanggan atau user berisiko tinggi, solidnya sistem Verihubs akan menghasilkan output verifikasi yang berkualitas. Hubungi layanan pelanggan kami, dan dapatkan informasi lengkap mengenai produknya!