Penggunaan Human Verification & e-KYC dalam Industri Bisnis

human verification

Konsep know your consumer merupakan konsep yang kini diterapkan di hampir setiap jenis bisnis yang melibatkan penggunaan akun pribadi. Nantinya, konsep ini akan didukung dengan human verification, sehingga perlindungan atas akses akun yang dimiliki bisa benar-benar baik.

Know your customer, atau KYC, kemudian memiliki bentuk digital yang disebut dengan electronic know your customer. Konsep ini merupakan platform yang membantu menyediakan jasa identifikasi dan verifikasi pada user layanan Anda, dan menggunakan acuan data milik pemerintah (dalam hal ini Dukcapil) yang diakses secara legal oleh perusahaan penyedia produk verifikasi.

Lalu bagaimana penerapan human verification melalui e-KYC secara umum di berbagai jenis bisnis? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: Fitur Pengenalan Wajah dengan Akurasi Tinggi, Verihubs Jawabannya!

Penerapan Human Verification dalam e-KYC

human verification
Sumber: freepik.com

Karena e-KYC diterapkan guna memastikan akses yang diminta berasal dari user yang sah, maka verifikasi manusia atau user wajib dilakukan. Tidak hanya dilakukan dengan memasukkan password atau kode tertentu saja, namun dengan menggunakan basis data biometrik secara praktis.

Data biometrik sendiri mencakup  setiap data yang bersifat unik, yang dimiliki oleh user. Mulai dari sidik jari, karakter dan profil wajah, kemudian cairan tubuh, DNA, retina mata, suara, gestur, dan lain sebagainya.

Penggunaan verifikasi manusia pada e-KYC ini dapat membantu meningkatkan proteksi pada akses yang diminta, dan melakukan verifikasi pasti bahwa pihak yang meminta akses adalah user yang legal dan berhak atas akses akun tersebut.

Lalu Bagaimana Penerapannya dalam Konteks Bisnis?

Sebenarnya secara nyata penerapan kombinasi ini dilakukan dalam banyak segmen bisnis. Perbankan, asuransi, fintech, e-commerce, industri kesehatan, perusahaan, dan lain sebagainya. Beberapa contohnya bisa Anda lihat dalam poin berikut ini.

1. Industri Perbankan

human verification
Sumber: freepik.com

Jenis industri ini secara langsung menangani uang tunai, kredit, dan berbagai transaksi keuangan lain. Teknologi e-KYC dalam industri perbankan di Indonesia sendiri telah diwajibkan oleh Bank Indonesia, selaku bank pusat di negara ini.

Bank umum diwajibkan untuk bertatap muka dengan calon nasabah untuk melakukan verifikasi data. Terbaru, proses ini dapat dijalankan menggunakan e-KYC dengan dukungan human verification. Integrasinya dalam sistem memungkinkan verifikasi biometrik dilakukan dengan cepat dan akurat, sehingga memudahkan pihak perbankan dan user secara langsung.

2. Industri Asuransi

human verification
Sumber: freepik.com

Industri yang bergerak pada pengendalian risiko ini juga melakukan identifikasi pelanggan untuk mengenali risiko yang mereka ambil sebelum memberikan layanan. Proses ini awalnya dilakukan dengan kunjungan atau pertemuan langsung, guna melakukan penilaian dari pihak asuransi pada user atau pelanggan.

Namun dengan penerapan sistem modern, verifikasi yang dilakukan dapat berjalan lancar dengan menggunakan data foto atau data biometrik. Data yang diperoleh pihak asuransi kemudian dapat dicek ulang menggunakan basis data milik pemerintah, jika perusahaan asuransi telah menggunakan produk verifikasi digital yang legal.

3. Industri Fintech

human verification
Sumber: freepik.com

Konsep e-KYC juga penting dalam operasional bisnis fintech. Inovasi jasa keuangan yang disediakan wajib disertai dengan pengenalan pada calon user yang dimilikinya, sehingga penilaian risiko dapat dilakukan dengan cermat dan berbagai proses keuangan bisa berjalan dengan landasan identitas yang jelas.

Penerapan human verification ini juga dapat digunakan dalam melakukan otorisasi pada transaksi yang diminta, sehingga dapat dipastikan bahwa transaksi diminta oleh user pemilik akun dan bersifat legal, sebab telah diverifikasi menggunakan data-data biometrik yang diminta oleh sistem.

4. Industri e-Commerce

human verification
Sumber: freepik.com

Dalam industri e-Commerce ini, penerapan dari human verification dilakukan dalam rangka mengenali pengguna yang melakukan transaksi. Hal ini dilakukan dari sisi penjual atau pembeli, sehingga dapat diketahui dengan akurat siapa yang melakukan aktivitas di sana.

Meski pada penggunaan casual data seperti foto wajah atau foto KTP misalnya, tidak diperlukan, namun ketika penjual atau pembeli ingin menggunakan berbagai fitur premium yang ditawarkan, dua data di atas wajib diberikan untuk melakukan verifikasi.

5. Industri Kesehatan

human verification
Sumber: freepik.com

Mungkin segmen industri ini menjadi segmen yang paling jelas dalam menerapkan e-KYC dan human verification, pasta terjadinya ledakan pandemi beberapa tahun yang lalu. Secara cepat adaptasi dan penerapan dua konsep tersebut dilakukan, dan dapat segera mendukung upaya penanggulangan demi kepentingan bersama.

Mulai dari pendaftaran PeduliLindungi, akses masuk pada beberapa pusat keramaian pasca pandemi, verifikasi status kesehatan, akses pada berbagai fasilitas kesehatan, hingga industri turunan yang lebih dekat dengan user seperti aplikasi layanan kesehatan, menggunakan fitur ini dalam mengenali user-nya.

6. Pengelolaan Perusahaan

human verification
Sumber: freepik.com

Dalam pengelolaan perusahaan sendiri, electronic know your customer digunakan di banyak hal. Mulai dari proses presensi, pencatatan data karyawan, akses masuk ke beberapa fasilitas dan titik yang dimiliki perusahaan, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, penerapan hal ini ditujukan untuk memudahkan user, dalam hal ini karyawan, dalam melakukan aktivitasnya.

Baca Juga: Memahami Riwayat Transaksi dalam Proses e-KYC Pengguna Fintech

Artikel Terbaru Kami

insurtech adalah

Memahami Insurtech: Inovasi Digital dalam Asuransi

cara membuat chatbot ai mudah

Terlengkap! Bagaimana Cara Membuat Chatbot AI Mudah?

peranan kecerdasan buatan dalam pendidikan

10 Manfaat & Peranan Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan