Verifikasi identitas biometrik adalah sebuah sistem yang dapat diandalkan di berbagai tempat, termasuk untuk berbagai keperluan yang sifatnya membutuhkan jaminan keamanan. Mulai dari akses pengambilan uang di mesin ATM, verifikasi transaksi melalui smartphone, akses komputer pribadi, akses jaringan, akses membuka ruang penyimpanan, akses identitas kependudukan, akses asuransi, akses perpajakan dan layanan kesehatan, hingga keperluan partisipasi politik seperti untuk pengambilan suara, dan masih banyak lagi.
Sekilas, cara kerja sistem verifikasi identitas biometrik adalah simple, padahal dalam praktiknya ternyata cukup rumit dan melelahkan karena proses verifikasi dilakukan satu per satu.
Tapi kabar baiknya, berkat teknologi, proses verifikasi dapat dilakukan secara digital dan otomatis, sehingga proses verifikasi menjadi sangat singkat dan semakin cerdas, seperti layanan Biometric Authentication yang ditawarkan oleh Verihubs.
Biometric Authentication sendiri merupakan sebuah proses autentikasi identitas dengan mendasarkan pada karakter fisik atau perilaku manusia. Di mana karakter fisik yang digunakan antara lain adalah sidik jari, pemindaian wajah, geometri jari, geometri daun telinga, hingga pengenalan iris mata, dan pengenalan suara.
Ciri fisik ini dianggap otentik dan unik, sehingga akan sangat sulit untuk ditiru. Dengan metode tersebut, maka akses yang dimiliki benar-benar bisa hanya bisa didapatkan oleh user pemilik akun atau yang berhak atas akses tersebut. Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak penjelasan mengenai jenis-jenis hingga manfaat identitas biometrik di bawah ini.
Mengenal Jenis-Jenis Identitas Biometrik
Sistem verifikasi identitas biometrik adalah sesuatu yang terkait dengan karakteristik intrinsik manusia. Pengidentifikasian ini terbagi dalam dua kategori, yaitu pengidentifikasi fisik (physical identifiers) dan pengidentifikasi perilaku (behavioral identifiers).
1. Physical Identifiers
Sebagian besar pengidentifikasi fisik ini tidak dapat diubah dan tidak bergantung pada perangkat. Berikut ini adalah yang termasuk physical identifiers:
- Sidik jari. Pemindai sidik jari semakin banyak digunakan karena dipicu oleh penggunaan smartphone. Perangkat apa pun yang dapat disentuh, seperti layar ponsel, mouse komputer atau panel sentuh, hingga panel pintu, berpotensi menjadi pemindai sidik jari yang mudah dan nyaman. Pemindaian sidik jari ini adalah jenis autentikasi identitas biometrik yang paling umum digunakan.
- Pengenalan fisiologis. Pengenalan wajah merupakan jenis autentikasi yang paling setelah pemindaian sidik jari. Metode autentikasi berbasis gambar lainnya termasuk pengenalan geometri tangan, pemindaian iris atau retina, pengenalan urat telapak tangan, dan pengenalan telinga.
- Foto dan video. Apabila dilengkapi dengan kamera, maka suatu perangkat dapat dengan mudah digunakan untuk autentikasi. Pengenalan wajah dan pemindaian retina merupakan dua pendekatan yang paling umum digunakan.
- Suara. Asisten digital berbasis suara dan portal layanan berbasis telepon juga sudah menggunakan pengenal suara untuk mengidentifikasi pengguna dan mengautentikasi pelanggan.
- Tanda tangan. Pemindai tanda tangan digital juga sudah digunakan secara luas di kasir ritel dan di bank, dan hal ini merupakan pilihan yang baik untuk situasi di mana user dan pelanggan harus membubuhkan tanda tangan.
- DNA. Saat ini, pemindaian DNA digunakan terutama pada proses penegakan hukum untuk mengidentifikasi tersangka. Dalam praktiknya, pengurutan DNA ini biasanya terlalu lambat untuk digunakan secara luas. Namun seiring perkembangan teknologi, ada pemindai yang dapat melakukan pencocokan DNA dalam hitungan menit.
2. Behavioral Identifiers
Pengidentifikasi perilaku merupakan pendekatan yang lebih baru dan biasanya digunakan bersama dengan metode lain karena keandalan yang lebih rendah. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, pengidentifikasi perilaku ini dapat mengambil peran yang lebih besar.
Tidak seperti pengidentifikasi fisik yang terbatas pada seperangkat karakteristik manusia tertentu, satu-satunya batasan untuk pengidentifikasi perilaku ini adalah imajinasi manusia. Dan saat ini, pendekatan ini sering digunakan untuk membedakan antara manusia dan robot. Pengidentifikasi ini juga bisa membantu perusahaan menyaring spam atau mendeteksi upaya untuk pemaksaan login dan peretasan kata sandi.
Pendekatan Umum Behavioral Identifiers
Seiring berjalannya waktu, behavioral identifiers akan menjadi lebih baik dalam mengidentifikasi individu. Berikut ini adalah beberapa pendekatan umum behavioral identifiers yang perlu diketahui:
- Pola pengetikan (typing patterns). Setiap orang memiliki gaya pengetikan yang berbeda, seperti kecepatan dalam mengetik, lama waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu huruf ke huruf lainnya, dan tingkat benturan pada keyboard.
- Pola navigasi (navigation patterns). Gerakan mouse dan gerakan jari pada trackpad atau layar sentuh juga dianggap unik pada setiap individu, dan relatif mudah dideteksi dengan perangkat lunak, tidak diperlukan perangkat keras tambahan.
- Gerakan fisik (physical movements). Cara berjalan seseorang adalah unik pada setiap individu dan juga bisa digunakan untuk mengotentikasi karyawan di gedung, atau sebagai lapisan autentikasi sekunder untuk lokasi yang sangat sensitif.
- Pola keterlibatan (engagement patterns). Semua orang berinteraksi dengan teknologi dengan cara yang berbeda. Bagaimana Anda membuka dan menggunakan aplikasi, seberapa rendah Anda membiarkan baterai habis, lokasi dan waktu paling mungkin menggunakan perangkat, cara menavigasi situs website, atau seberapa sering Anda mengakses akun media sosial merupakan karakteristik perilaku yang berpotensi unik. Pola perilaku ini juga dapat digunakan untuk membedakan orang dari bot, setidaknya sampai bot menjadi lebih baik dalam meniru manusia.
Metode-metode behavioral identifiers ini bisa dikombinasikan dengan metode autentikasi lainnya, atau jika teknologinya sudah cukup mumpuni, sebagai metode keamanan mandiri.
Baca juga: Mengenal Teknologi Biometrik Authentication, Apa Kelebihannya dari Sistem yang Lalu?
Apa Saja Manfaat Identitas Biometrik bagi Bisnis?
Berikut ini adalah manfaat penggunaan verifikasi identitas berbasis biometrik yang bisa meyakinkan Anda sebagai pebisnis, untuk tidak lagi menggunakan verifikasi identitas secara konvensional. Mari langsung simak ulasannya di bawah ini.
1. Proses Verifikasi yang Singkat dan Akurat
Berkat adanya teknologi, proses verifikasi identitas biometrik skala masif dapat dilakukan dalam waktu singkat dan akurat. Itulah mengapa, sistem ini kini sangat diandalkan oleh pemerintahan, perbankan, institusi finansial, serta berbagai aktivitas yang membutuhkan keamanan tingkat tinggi.
Verifikasi identitas biometrik adalah sistem yang mampu mengenali seseorang dengan tepat, akurat, dan konsisten, sehingga kesalahan dalam mengenali seseorang hanya karena memiliki kemiripan ataupun pemalsuan dapat dihindari
2. Proses Verifikasi Lebih Efisien dan Praktis
Proses verifikasi yang terjadi secara masif akan membuat sistem verifikasi identitas biometrik ini sangat efisien. Efisiensi biaya akan terjadi karena tidak lagi membutuhkan proses yang panjang dan melibatkan banyak pihak. Ditambah lagi, verifikasi ini juga lebih mudah dan praktis, karena seseorang tidak perlu untuk membawa alat verifikasi seperti kartu, atau perangkat lainnya.
Hanya perlu menunjukkan data biometrik yang melekat pada tubuh saja, maka verifikasi identitas dapat dilakukan.
3. Mudah Digunakan dan Terpercaya
Dengan sistem verifikasi identitas biometrik, segala permasalahan mengenai kesulitan akses akibat tidak memahami teknologi dapat diminimalisir jika. Sebab, data yang diberikan untuk verifikasi mudah untuk ditunjukkan tanpa intervensi ataupun petunjuk pihak lain seperti pelatihan khusus.
Lebih dari itu, verifikasi identitas biometrik adalah teknologi yang dapat mencatat segala aktivitas dengan lebih tepat karena dilakukan oleh sistem komputer. Itu artinya, setiap akses masuk dan keluar akan dengan mudah diketahui. Tentunya, hal ini juga akan meningkatkan aspek akuntabilitas sistem keamanan sehingga dapat dipercaya dan juga diandalkan.
4. Keamanan Data Akses Terjamin
Seperti yang telah diketahui, bahwa kata sandi atau nomor identifikasi pribadi (PIN) adalah sistem verifikasi identitas yang sangat mudah terlupakan, sehingga seseorang mungkin perlu menuliskannya di suatu tempat. Padahal, menuliskannya justru akan meningkatkan risiko pencurian akses. Lain halnya dengan menggunakan sistem verifikasi identitas biometrik, di mana data akses tidak akan hilang atau dipalsukan karena melekat pada diri seseorang.
Permasalahan verifikasi identitas yang menggunakan perangkat berikutnya adalah adanya risiko kerusakan seperti kartu hilang, patah, terbakar atau lainnya. Sedangkan teknologi biometrik tidak mudah rusak karena data yang digunakan sangat beragam seperti retina, sidik jari, getaran suara, dan lainya.
Baca juga: Sistem Biometrik adalah Upaya Verifikasi Digital yang Aman, Ini 4 Keunggulannya
Hal terpenting dari sistem verifikasi identitas biometrik adalah sistem ini hanya dapat diakses oleh satu orang saja. Setiap data verifikasi sifatnya sangat pribadi dan tidak bisa dipalsukan oleh orang lain, sehingga itu artinya, sistem verifikasi biometrik bersifat unik.
Unggul, Pilih Metode Biometric Verification Verihubs Saja!
Verihubs hadir menawarkan dua fitur untuk Biometric Verification, yaitu Face Recognition yang diperkuat dengan teknolog AI sehingga dapat mengenali indentitas asli melalui perbandingan wajah antara selfie dan foto KTP atau suatu database dengan cepat. Dan yang kedua adalah Liveness Detection, di mana ini memungkinkan sistem mendeteksi objek di depan kamera secara akurat dan memastikan objek tersebut merupakan identitas asli yang hidup dan bukan representasi foto atau topeng.
Dengan sistem Biometric Verification dari Verihubs, maka data user akan lebih terjamin keamanannya, berkat perlindungan kuat yang diberikan. Silakan gunakan produk Verihubs sekarang dengan menghubungi layanan pelanggan kami untuk mendapatkan perlindungan ekstra terhadap data user bisnis Anda!