Akun digital yang dimiliki seseorang jelas menyimpan data yang sifatnya berharga. Proses akses yang terlindung sudah menjadi hal ideal, sebab tanpa perlindungan ini akun akan mudah dibobol dan disalahgunakan, sehingga menimbulkan kerugian pada pihak pemilik akun. Proses identity proofing kemudian menjadi metode yang digunakan sebagai kunci dari verifikasi user ini.
Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan identity proofing?
Terkait pembahasan pengertian, pentingnya identity proofing dalam bisnis, cara kerja, hingga macam-macam metode dan jenisnya, dapat Anda cermati di artikel berikut ini. Simak selengkapnya!
Baca Juga: 3 Fungsi Utama Verifikasi Dokumen dan Cara Kerjanya
Memahami Apa Itu Identity Proofing
Identity proofing dapat dipahami sebagai proses verifikasi dan validasi identitas dari seorang user, dengan tujuan untuk memastikan identitas yang diklaim user tersebut dengan identitas yang sebenarnya cocok. Hal ini dilakukan sebagai langkah proteksi pada keamanan akses sebuah akun. Ketika ditemukan kecocokan antara identitas user yang dimasukkan dengan identitas user pemilik akun yang didaftarkan, maka akses dapat diberikan.
Mengacu pada laporan yang dirilis Global Identity and Fraud pada 2022 lalu, sedikitnya 78% konsumen Indonesia menyatakan bahwa faktor keamanan adalah elemen penting yang harus diprioritaskan pada aktivitas digital.
Rendahnya tingkat keamanan dan banyaknya kasus pemalsuan identitas dipicu dari kurangnya mekanisme yang kompeten untuk melakukan identity proofing. Ini juga menjadi alasan mengapa menggunakan metode pembuktian identitas yang solid diperlukan pada layanan digital, untuk mengurangi tingkat kejahatan digital yang mungkin terjadi.
Mengapa Penerapannya Penting?
Sumber: freepik.com
Ada beberapa alasan mengapa teknologi ini penting untuk diterapkan dalam sebuah bisnis. Beberapa alasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1. Memberikan Proteksi dari Ancaman Keamanan
Seiring peningkatan teknologi digital dan informasi yang dinikmati masyarakat, tanpa disadari ancaman pada keamanan digital juga terus meningkat. Verifikasi dan login menggunakan username dan password belakangan semakin ditinggalkan, sebab dinilai mudah dibobol oleh pihak tidak bertanggungjawab.
Dengan penerapan identity proofing ini maka proteksi yang diberikan dapat semakin baik. Dengan asumsi bahwa kartu identitas, atau ciri unik yang dimiliki user selalu berada dalam kekuasaannya, dan tidak dapat diduplikasi tanpa sepengetahuan user.
2. Masuk dalam Langkah Fraud Management
Penerapan sistem ini juga masuk dalam langkah fraud management yang dilakukan perusahaan, baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal, pembuktian identitas dapat dilakukan sebagai kunci atas akses data penting atau fasilitas tertentu yang hanya dapat digunakan secara terbatas saja. Staf yang tidak berkepentingan tidak akan dapat diverifikasi, sebab level aksesnya belum mencapai data atau teknologi yang dikhususkan tersebut. Hal ini dapat mengurangi risiko kebocoran data dari oknum yang tidak bertanggungjawab di dalam perusahaan.
Secara eksternal, proses ini juga dapat membantu pelanggan dalam melindungi akunnya sebab tanpa kredensial yang benar, akun tidak akan dapat diakses. Hal ini juga dapat memberikan rasa aman pada pelanggan karena akun yang dimilikinya cenderung aman dari serangan cyber.
3. Memenuhi Regulasi yang Berlaku
Regulasi umum yang berlaku belakangan ini salah satunya adalah dapat melakukan verifikasi dan autentikasi user menggunakan data yang valid. Mulai dari data identitas, data biometrik, hingga metode lain yang masuk dalam regulasi tersebut.
Hal ini masuk dalam peraturan guna melawan aktivitas pencucian uang, dan menjadi salah satu proses penting dalam konsep know your customer.
4. Mencegah Kerugian Besar
Bocornya data pelanggan atau perusahaan tidak hanya akan menjadi hal yang sangat merugikan secara citra, namun juga secara materi. Gugatan atas kebocoran data bisa saja datang dari pelanggan yang merasa perlindungan yang diberikan tidak maksimal.
Di sisi lain ketika kebocoran terjadi pada data perusahaan, maka rahasia perusahaan bisa terbongkar. Kredibilitas perusahaan tercemar, dan data bisa disalahgunakan kompetitor untuk memenangkan persaingan bisnis.
Cara Kerjanya adalah Sebagai Berikut
Sedikitnya terdapat tiga tahapan cara kerja dari identity proofing ini.
- Pertama adalah resolution, yakni proses dimana sistem mencoba mengumpulkan data dan bukti mengenai identitas milik user yang bersangkutan.
- Kedua disebut dengan validation, yakni pemeriksaan keaslian, validitas, dan akurasi dari bukti dan data yang telah disediakan atau berhasil didapatkan sehubungan dengan kredensial identitas milik seseorang.
- Terakhir adalah verifikasi, yakni menghubungkan dan membandingkan antara bukti yang didapatkan dengan user secara langsung atau sebagai seorang manusia.
Tiga Metode Paling Populer dalam Identity Proofing
Sumber: freepik.com
Terakhir mengenai tiga metode untuk membuktikan identitas ini. Pertama dikenal dengan knowledge-based authentication atau KBA, kemudian identity document verification, dan biometric verification.
- KBA: adalah metode yang dilakukan dengan cara menanyakan user tentang satu informasi tertentu yang hanya diketahui user. Hal ini diterapkan dalam bentuk ‘pertanyaan keamanan’ yang awam ditemukan di berbagai layanan.
- Identity document verification: dilakukan dengan validasi keaslian identitas user. Hal ini biasa dilakukan dengan meminta user memasukkan nomor dan jenis identitas, atau swafoto bersama dengan kartu identitas.
- Biometric verification: dilakukan dengan pengecekan menggunakan profil biometrik dari seorang user, antara data yang telah dimiliki sistem dan data yang diminta ke user saat proses dilakukan.
Baca Juga: 5 Cara Membangun Corporate Identity untuk Kerjasama B2B
Proses identity proofing sendiri menjadi aktivitas utama dalam verifikasi identitas milik user. Dengan demikian, diharapkan proteksi yang diberikan ke akun yang dimiliki user tetap akan terjaga, sehingga hanya user legal dan sah saja yang dapat mengakses data tersebut.
Untuk dapat menerapkan proses ini dengan akurat, Anda memerlukan layanan dan produk yang handal, seperti yang disediakan oleh Verihubs.
Identity Verification untuk Bisnis Anda
Dengan produk Identity Verification, Verihubs akan menjadi partner yang handal dalam urusan verifikasi identitas dan identity proofing ini. Produknya sendiri terbagi menjadi dua, yakni OCR for ID Check, dan ID Check. Keduanya dapat membantu Anda melakukan verifikasi identitas dari pelanggan, dan mendukung onboarding yang lebih efektif. Hubungi layanan pelanggan kami sekarang, dan dapatkan informasi lengkapnya!