Dalam konsep besar keamanan siber, autentikasi adalah kunci dari seluruh proses pengamanan yang dilakukan. Evolusi dari autentikasi kemudian terus terjadi sehingga semakin canggih. Hal ni tidak hanya membawa keuntungan, namun di saat yang bersamaan juga membawa tantangan sebab pengembangan teknologi untuk melakukan tindak kejahatan juga terus terjadi. Ini mengapa, pengembangan integrated AI dilakukan dalam proses autentikasi.
Integrated AI sendiri diterapkan untuk senantiasa memperkuat sistem pengamanan dan autentikasi. Proses yang awalnya dapat diselesaikan dengan kombinasi username dan password saja, kini telah ditambahkan berbagai metode lain sehingga data yang digunakan semakin kompleks, dan sulit untuk ditiru, dilacak, atau diduplikasi.
Baca Juga: Strategi Anti Fraud yang Diterapkan di Industri Perbankan
Autentikasi sebagai Gerbang Pertama Pengamanan Data
Sumber: freepik.com
Setiap pebisnis tentu paham bahwa autentikasi merupakan gerbang pertama dan terpenting dalam perlindungan data yang dimiliki. Namun, autentikasi konvensional yang digunakan memiliki risiko yang sangat besar, terlebih di era kekinian dimana kecerdasan buatan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Beberapa faktor yang menjadikan proses autentikasi konvensional menjadi berisiko tinggi antara lain adalah penggunaan password berulang, kemudian penggunaan password yang mudah ditebak, atau menyimpan password pada tempat yang cenderung berbahaya.
Sebagai respon atas hal ini, perusahaan yang berfokus di bidang autentikasi kemudian menambahkan banyak faktor autentikasi, yang disebut dengan multi-factor authentication atau MFA, yang turut memasukkan variabel lain dalam prosesnya.
Variabel ini beragam, mulai dari penambahan sidik jari, data wajah, data biometrik, lokasi akses diajukan, perangkat yang digunakan, OTP yang dikirimkan pada perangkat smartphone, hingga pada jenis perangkat yang digunakan ketika akan melakukan akses.
Ketika salah satu atau beberapa variabel tidak sesuai dengan data yang dimiliki sistem, maka user sebagai pemilik sah akan mendapatkan notifikasi atas adanya indikasi pembobolan akun yang mereka miliki, dan dapat melakukan langkah pengamanan dengan cepat.
Deteksi dini dan identifikasi atas indikasi fraud ini idealnya berlaku secara real-time, cepat, dan akurat, sehingga dapat menjalankan fungsi antisipasi dan peringatan pada user-nya. Di titik ini kemudian teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence hadir.
Integrated AI, Solusi Efektivitas dan Efisiensi Perlindungan Akun
Sumber: freepik.com
Untuk dapat berjalan secara real-time, proses ini wajib didukung dengan adanya kecerdasan buatan. Teknolog AI yang ada, dapat menganalisis data yang dimasukkan dan variabel proteksi akun yang disebutkan sebelumnya dalam waktu singkat, sehingga user dapat memperoleh informasi manakala terjadi indikasi atau dugaan pembobolan.
Integrated AI dapat mengenali pola umum pada setiap akun yang ada, sehingga terdapat data jelas mengenai penggunaan dan akses akun secara ideal. Terkait perangkat yang digunakan, waktu permintaan dan penggunaan akses, serta lokasi akses diajukan, semua dapat terdata secara jelas.
Ketika terjadi permintaan akses yang di luar dari kebiasaan user, maka sistem dapat mengenali hal ini. Integrated AI akan terintegrasi dengan sistem peringatan dini pada user, sehingga saat terdapat aktivitas mencurigakan pada akun atau permintaan akun, dapat segera menjadi peringatan. Seiring berjalannya waktu, AI juga akan dapat mengidentifikasi faktor atau variabel apa yang paling mengindikasikan terjadinya fraud.
Faktor Utama yang Menjadi Penilaian oleh Sistem Berbasis AI
Sumber: freepik.com
Secara ideal, sistem yang diperkuat dengan integrated AI dalam rangka autentikasi akan mengacu pada beberapa faktor utama. Faktor-faktor ini akan dinilai dan dianalisis, untuk menentukan indikasi apakah terjadi upaya pembobolan atau fraud pada akun yang digunakan.
Beberapa faktor yang akan dinilai secara umum adalah sebagai berikut:
- Reputasi jaringan, apakah jaringan privat, jaringan umum, atau jaringan yang memiliki perlindungan jelas dan dapat diidentifikasi oleh sistem
- Lokasi geografis dari user, ketika sistem mendeteksi adanya permintaan akses dari lokasi yang tidak wajar, maka sistem akan menandai hal ini sebagai indikasi pembobolan akun
- Data terkait perangkat yang digunakan, informasi brand perangkat, jenis perangkat, bahkan nomor seri perangkat dapat menjadi variabel yang digunakan
- Waktu melakukan login, jika waktu melakukan login tidak serupa dengan data ideal yang dimiliki sistem, maka sistem akan mendeteksi hal ini sebagai sebuah upaya fraud sehingga akan diberikan notifikasi pada user
Dari empat variabel ini, integrated AI akan memberikan penilaian sesuai dengan grade yang telah ditetapkan. Jika nilai yang didapatkan melebihi standar kewajaran, maka notifikasi akan langsung diberikan pada user untuk melakukan langkah pencegahan dan antisipasi.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu B2B Fraud, Jenis, dan Cara Menghentikannya
Penggunaan produk autentikasi dengan integrated AI memang menjadi hal yang ideal, terlebih jika layanan dan produk yang Anda sediakan berkenaan dengan data yang dimiliki pelanggan. Untuk itulah kemudian Verihubs hadir di Indonesia, dan menyajikan ragam jenis produk autentikasi berbasis AI. Dengan produk yang dimiliki Verihubs, Anda dapat melakukan proses autentikasi dengan cepat, akurat, dan efisien. Lebih lanjut, produk-produk dari Verihubs dapat digunakan dalam berbagai konteks berbeda sehingga sangat fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan yang Anda milik. Segera hubungi layanan pelanggan kami untuk informasi lebih lanjut terkait produk Verihubs, dan segera bergabung bersama Verihubs untuk autentikasi yang lebih akurat!