Perkembangan kecerdasan buatan kini telah merambah setiap sisi kehidupan, di setiap belahan dunia. Pada konteks industri dan bisnis, AI atau artificial intelligence tidak lagi menjadi suatu yang mewah, namun sebuah kondisi ideal.
Salah satu segmen industri yang belakangan mengalami perkembangan pesat adalah industri fintech. Tidak hanya karena arus kas yang terus meningkat berkat kegiatan bisnis yang semakin besar, namun keberadaan fintech juga benar-benar telah memudahkan banyak golongan masyarakat dalam kehidupannya.
Industri fintech ini kemudian juga menerapkan kecerdasan buatan di dalam layanan atau proses yang disediakannya. Pembahasan singkat akan dapat Anda baca pada setiap poin di bawah ini.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Kerja Kode Verifikasi berupa OTP, Simak Selengkapnya!
1. Membantu Penilaian Credit Score pada Pinjaman
Penerapan kecerdasan buatan yang mulai diminati adalah pada penilaian credit score untuk pengajuan pinjaman. Pada segmen bisnis besar, credit score telah terbentuk sedemikian rupa seiring berkembangnya bisnis, dan ini hal yang cenderung mudah dilakukan. Namun bagaimana dengan industri UMKM?
Di sini kemudian AI berperan dengan menggunakan berbagai algoritma dan data yang dapat diperoleh. Fakta bahwa industri UMKM di negeri ini memegang peranan besar untuk ekonomi nasional tidak boleh dikesampingkan, sehingga diperlukan dukungan finansial yang mumpuni.
AI dapat membantu sebuah perusahaan atau lembaga keuangan dalam melakukan penilaian credit score pelaku UMKM, yang umumnya tidak memiliki aset terlalu besar. Dengan demikian, pinjaman dapat diberikan sesuai dengan risiko yang telah dianalisa, dan membantu UMKM berkembang.
2. Memperoleh Consumer Insight dari Proses Bisnis
Consumer insight menjadi salah satu informasi yang nilainya begitu tinggi dalam setiap bisnis. Di jenis industri ini, hal tersebut dapat digunakan untuk menunjang peningkatan kualitas layanan, penyesuaian interface aplikasi, hingga pada strategi pemasaran yang efektif.
Keberadaan AI dalam dunia bisnis dapat membantu industri fintech di bidang pemasaran dan pengembangan. AI dapat menganalisa data yang telah terkumpul dari berbagai kanal input, kemudian memberikan hasil observasi pada data-data tersebut.
Dengan pengamatan yang baik, data yang disajikan AI dapat membantu Anda, pelaku industri fintech untuk dapat mengembangkan produk dan menghubungi pelanggan melalui kanal yang paling efektif dan efisien.
3. Verifikasi Data Pelanggan Layanan Fintech
Penerapan AI selanjutnya terletak pada verifikasi data dari user yang Anda miliki dalam bisnis Anda. Verifikasi merupakan proses penting untuk memastikan bahwa user yang meminta akses merupakan user yang sah dan berhak atas akun yang dimilikinya.
Proses memastikan kebenaran data ini dapat berjalan cepat dengan bantuan kecerdasan buatan, sebab sistem kemudian dapat melakukan identifikasi dan analisa data user dan data di database dengan cepat. Selama proses input data dilakukan dengan benar, verifikasi akan berjalan cepat dan akurat.
Contohnya adalah verifikasi identitas dengan menggunakan fitur biometrik, baik sidik jari, pengenalan wajah, atau deteksi kehidupan. Metode ini sangat efektif untuk melindungi akses pada akun, sehingga data user senantiasa aman.
4. Memberikan Respon Otomatis pada Input dari User
Implementasi berikutnya yang dapat dilakukan adalah ketika ingin berkomunikasi dengna user Anda. Banyak aplikasi dan website saat ini, telah disematkan fitur serupa chatbot, yang dapat memberikan respon cepat atas pertanyaan atau masukan yang diberikan user.
Keberadaan fitur seperti ini akan sangat memudahkan untuk mengatasi masalah-masalah prosedural, sebab Anda tak lagi perlu menyelesaikannya secara manual. Dengan sistem yang dibuat, AI akan mampu mengidentifikasi masalah, dan mengarahkannya pada solusi yang diperlukan.
Efisiensi komunikasi dengan user akan memberikan pengalaman yang lebih baik, sehingga user nyaman dan menjadi pelanggan tetap untuk layanan yang Anda sediakan.
5. Deteksi Pola untuk Mencegah Penipuan
Pada layanan yang menyediakan transaksi ekonomi seperti fintech, AI juga dapat ‘mengenali’ pola belanja dan aktivitas yang dilakukan user melalui layanan yang Anda sediakan. Terdengar sederhana, namun hal ini dapat digunakan untuk banyak hal berguna.
Salah satunya adalah untuk mendeteksi adanya indikasi pembajakan akun melalui pola belanja yang tidak wajar. Ketika AI mendeteksi hal ini sistem dapat memberikan notifikasi pada user secara langsung. Notifikasi ini dapat bersifat sebagai konfirmasi, atau sebagai peringatan, bahwa terdapat aktivitas tidak wajar pada akun yang dimiliki.
Jika skenario yang terjadi adalah pembajakan atau penipuan, maka akun dapat dengan segera dibekukan atau akses yang dimiliki ditutup sementara. Hal ini semata untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan user yang Anda miliki.
Baca Juga: Mengenal Metode Verifikasi Identitas Biometrik, Proteksi Maksimal pada Akses User
Pada kenyataannya, penerapan kecerdasan buatan dalam industri fintech tidak terbatas pada poin-poin yang disebutkan di atas saja. Seiring berjalannya waktu, penerapannya akan semakin canggih, dan memudahkan user atau bisnis dalam pengelolaan produk yang dimiliki. Verihubs, dalam hal ini turut menerapkan teknologi AI pada produk yang dimilikinya.
Sistem Verifikasi Canggih Berbasis AI dari Verihubs
Verihubs sendiri merupakan salah satu produk verifikasi berbasis AI yang dapat membantu bisnis Anda dalam memberikan proteksi pada akses akun yang dimiliki user. Pada produk Biometric Verification misalnya, sistem Verihubs menggunakan AI untuk membantu pencocokan dan analisa data yang dimasukkan user untuk masuk ke dalam akun yang dimilikinya. Dengan demikian, proses verifikasi dapat berjalan lebih cepat, akurat, dan efisien. Segera hubungi layanan pelanggan kami, dan dapatkan informasi lengkap mengenai implementasi dan penerapannya pada bisnis Anda!