Modus Deepfake dalam Asuransi Kendaraan: Pengaruh dan Cara Mengatasinya

Sebagai pengambil keputusan Claims Manager Kendaraan dan Risk Analyst Asuransi bertanggung jawab atas keamanan proses klaim dan kelayakan risikonya, Anda harus siap menghadapi risiko identitas digital dan manipulasi bukti visual yang semakin canggih. Secara global, kasus penipuan deepfake terus meningkat pesat. 

Menurut eSecurity Planet, dalam kuartal pertama tahun 2025, kerugian akibat penipuan yang melibatkan deepfake tercatat melebihi US$ 200 juta.

Kasus Manipulasi Foto dan Video Kerusakan Kendaraan

Salah satu modus paling jamak adalah manipulasi foto kendaraan yang diklaim rusak. Para penipu mengedit gambar asli untuk menambahkan kerusakan palsu, misalnya retakan bumper, penyok, atau goresan, dan menyertakannya sebagai bukti klaim. 

Dalam laporan dari Allianz dan Zurich UK, kasus di mana aplikasi digunakan untuk mendistorsi foto, video, dan dokumen meningkat 300% antara periode 2021–2022 dan 2022–2023.

Sebagai contoh dikutip dari Zurich UK dalam satu kasus, sebuah perusahaan asuransi menerima faktur perbaikan dan laporan teknis yang sepenuhnya palsu, ditambah dengan rekaman video wajah korban klaim yang mungkin telah dimanipulasi

Dampak Manipulasi pada Industri Asuransi Kendaraan

Manipulasi bukti melalui deepfake membawa dampak serius bagi asuransi kendaraan. Berikut tiga dampak utama:

1. Kerugian Finansial dan Peningkatan Penipuan (Fraud)

Pertama, risiko keuangan meningkat drastis. Dengan kemampuan untuk membuat klaim palsu yang meyakinkan, fraudsters bisa mencairkan dana besar tanpa harus melakukan kecelakaan nyata. 

Misalnya, Allianz melaporkan bahwa peningkatan teknik manipulasi digital telah menjadi bagian dari skema penipuan besar.

Bagi Claims Manager, ini berarti beban investigasi menjadi lebih berat, dan potensi kerugian jika sistem deteksi tidak memadai sangat besar.

2. Beban Operasional dan Reputasi

Kedua, beban operasional meningkat. Risk Analyst harus memperhitungkan biaya tambahan untuk audit klaim yang dicurigai, dan proses verifikasi manual menjadi lebih intensif. 

Secara reputasi, perusahaan asuransi yang terus-menerus mengalami klaim manipulatif akan kehilangan kepercayaan dari pemegang polis. 

Dalam artikel oleh Zurich, Scott Clayton (Zurich’s Head of Fraud) menyebut bahwa sekarang penipuan bisa dibuat sepenuhnya dari belakang komputer tanpa kecelakaan fisik sama sekali.

3. Kenaikan Premi bagi Nasabah

Ketiga, akibat akumulasi fraud semacam ini, premi asuransi dapat meningkat. Kombinasi klaim manipulatif dan risiko fraud mendorong kenaikan biaya asuransi kendaraan.

Untuk Risk Analyst, ini harus dihitung sebagai risiko struktural. Sistem klaim yang rentan manipulasi dapat memicu eskalasi biaya underwriting dan pricing, serta menggerus profitabilitas jangka panjang.

Pentingnya Pengaplikasian Deepfake Detection untuk Cegah Manipulasi

Adapun beberapa keuntungan dari pengaplikasian Deepfake Detection untuk cegah manipulasi antara lain:

1. Mengurangi Kerugian Finansial melalui Deteksi Klaim Palsu

Sistem deteksi deepfake mampu mengenali manipulasi gambar atau video yang disajikan sebagai bukti klaim. Dengan mengidentifikasi konten yang dipalsukan, perusahaan asuransi dapat mencegah pembayaran klaim yang seharusnya tidak valid atau berlebihan.

Insurnest melaporkan bahwa penggunaan AI untuk mendeteksi video klaim palsu bisa mengurangi pembayaran fraud sebesar 20–40% dalam jangka 12–18 bulan. Hal ini sekaligus memperbaiki rasio kerugian (“loss ratio”) sebesar 2–5%.

2. Efisiensi Operasional dan Pengurangan Beban Manual

Tanpa teknologi deteksi otomatis, tim klaim sering harus melakukan review manual terhadap setiap video atau gambar klaim, yang menyita banyak waktu dan sumber daya. 

Dengan sistem AI, beban ini bisa dikurangi secara signifikan Insurnest menyatakan bahwa deteksi AI mengurangi kebutuhan review manual video hingga 30–60%, tanpa mengorbankan keamanan.

3. Memperkuat Kepercayaan dan Kepatuhan Regulator

Dengan penggunaan Deepfake Detection, perusahaan asuransi dapat menunjukkan komitmen yang nyata terhadap keamanan dan integritas proses klaim. Hal ini penting dalam menjaga reputasi perusahaan, terutama di mata nasabah dan regulator.

Di ranah asuransi, penggunaan sistem deteksi yang transparan dan akurat dapat memperkuat kedudukan perusahaan dalam audit, mengurangi paparan risiko regulasi, dan membangun kepercayaan nasabah bahwa klaim diproses dengan metode yang canggih dan aman.

4. Adaptabilitas terhadap Evolusi Teknik Penipuan

Teknologi deepfake terus berkembang fraudster bisa menggunakan video, audio, face-swap, hingga voice cloning untuk menipu. Deepfake detection berbasis AI bisa terus diperbarui agar menyesuaikan dengan pola baru manipulasi.

Dalam laporan Insurance Times, misalnya, disebutkan bahwa insiden penipuan dengan deepfake meningkat 2.137% selama tiga tahun terakhir.

Kenaikan ini menunjukkan bahwa metode klasik (manual review, pemeriksaan konvensional) tidak lagi cukup. Sistem deteksi AI yang terus dilatih ulang dan dioptimalkan akan lebih siap menghadapi teknik serangan generatif baru.

Memperkuat Analitik Risiko dan Keputusan Underwriting

Selain deteksi klaim curang, data dari sistem Deepfake Detection bisa diintegrasikan ke model analitik risiko. 

Dengan data manipulasi pada klaim sebelumnya, Risk Analyst mempelajari pola fraud baru, memperbarui model prediktif, dan mengatur underwriting policy agar premi lebih akurat.

Integrasi Deepfake Detection Verihubs ke Sistem Klaim Asuransi Kendaraan

Mengingat urgensi dan risiko manipulasi, integrasi solusi Deepfake Detection dari Verihubs bisa menjadi langkah strategis:

• Deteksi Deepfake Video atau Gambar 

Verihubs mampu menganalisis video dan gambar yang dikirim saat klaim, mendeteksi manipulasi wajah atau objek dengan kecanggihan AI.

• Akurasi Analisa Mencapai 95%

Dengan tingkat akurasi yang tinggi, sebagian besar upaya simulasi atau penyamaran dapat diidentifikasi sebelum klaim disetujui.

• Dipercaya Ratusan Perusahaan Global: 

Verihubs mengklaim telah melayani ratusan perusahaan dalam mencegah penipuan identitas.

Saatnya meminimalisir fraud klaim asuransi kendaraan dengan Deepfake Detection dari Verihubs. Hubungi kami untuk request demo sekarang!