Disadari atau tidak, teknologi biometrik menjadi sesuatu yang sebagian besar orang gunakan setiap harinya. Mulai dari pengenalan wajah di media sosial hingga teknologi sidik jari yang menjaga keamanan informasi rahasia di perangkat seluler. Teknologi biometrik saat ini memang telah menjadi semakin serbaguna dalam penerapannya, ada yang disebut active biometric dan passive biometric verification.
Kira-kira, apa perbedaan active dan passive biometric verification?
Pada dasarnya, kedua jenis biometric verification ini mampu memberikan verifikasi identitas dengan akurasi tinggi dan bekerja dengan cara yang berbeda untuk mencegah dan mendeteksi penipuan.
Seperti halnya banyak metode verifikasi identitas, pilihannya adalah tergantung pada keseimbangan selera risiko dan orientasi pelanggan. Jadi, Anda harus berhati-hati untuk menghindari pendekatan terhadap keaktifan yang menguntungkan satu pihak dengan mengorbankan yang lain, dan berusahalah untuk mencapai keseimbangan di antara keduanya.
Supaya tidak semakin bingung, mari simak ulasan mengenai perbedaan active biometric verification dan passive biometric verification yang telah dirangkum di bawah ini.
Perbedaan Active Biometric dan Passive Biometric Verification
Active biometric atau biometrik aktif sangat bergantung pada komponen fisiologis yaitu sidik jari, geometri tangan, dan pemindaian retina. Selain itu, teknologi ini juga membutuhkan semacam partisipasi user atau pengguna, mulai dari sengaja meletakkan jari di tempat yang tepat di perangkat, hingga menahan kamera di posisi yang tepat untuk pemindaian retina.
Sementara itu, passive biometric verification atau biometrik pasif mengukur sesuatu yang secara intrinsik merupakan bagian dari individu tanpa memerlukan tindakan apa pun dari pihak user atau pengguna. Biometrik perilaku adalah salah satu bentuk biometrik pasif yang mempertimbangkan cara pengguna mengetik, ritme penggunaan keyboard, hingga gestur yang digunakan saat menggulir di ponsel. Passive biometric verification ini dilakukan secara insting.
Karena sifat intrinsik dari biometrik pasif, maka teknologi yang satu ini telah menjadi variabel fundamental dalam keamanan identitas. Dengan penerapan AI dan pembelajaran mesin, biometrik pasif menjadi sangat penting saat mengembangkan kebijakan keamanan karena tidak dapat dibuat.
Biometrik pasif memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk mendeteksi jejak serangan presentasi seperti tekstur kulit, tepian, dan kedalaman yang membedakan wajah orang hidup dari wajah palsu atau mati. Selain itu, pemeriksaan pasif secara efektif mampu menunjukkan topeng, deepfake, dan perangkat lunak yang meniru senyuman, kedipan mata, dan ekspresi wajah lainnya. Karena kekuatan spoof mereka, maka biometrik pasif dapat mempersulit tetapi tidak sepenuhnya mustahil bagi penipu untuk melewatinya.
Baca juga: 4 Tahapan dalam Proses Verifikasi Biometrik User
Active atau Passive Biometric Verification, Tentukan Pilihan Anda!
Lingkungan bisnis di era sekarang ini telah membuat pemeriksaan dan jaminan identitas jarak jauh menjadi suatu keharusan. Di sinilah pemeriksaan liveness diperlukan, di mana biasanya pemeriksaan keaktifan menggunakan perangkat lunak AI atau ML untuk meningkatkan efisiensi dalam memverifikasi identitas user atau pengguna secara digital.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa ada dua pilihan untuk teknologi verifikasi biometrik, yaitu aktif dan pasif. Jika dibandingkan dengan biometrik aktif, biometrik pasif hanya memakan sedikit waktu pengguna, dan keseluruhan prosesnya jauh lebih lancar karena pengguna tidak perlu melakukan banyak tindakan di depan kamera. Jadi, mana yang paling menarik bagi Anda?
Baca juga: Wajib Tahu! 9 Keunggulan Sistem Biometrik dan Penggunaannya
Pengembangan teknologi dan sistem biometrik saat ini memang sedang naik daun. Jika Anda penasaran dan mulai melirik teknologi canggih yang satu ini, mari kenalan dengan sistem biometrik dari Verihubs!
Aplikasi berbasis teknologi yang dimiliki oleh Verihubs sangat fleksibel dan mudah disesuaikan, sehingga mampu mengakomodir berbagai keperluan Anda. Biometric Verification yang tersedia sebagai salah satu produk unggulan dari Verihubs akan membantu Anda untuk memindai wajah dan mendeteksi ekspresi dari wajah user.
Biometric Verification Verihubs terdiri dari Face Recognition dan Liveness Detection, di mana keduanya sama-sama bisa diandalkan, namun masing-masing tentu memiliki kelebihannya.
Kelebihan Face Recognition
- Deteksi teknologi AI sangat akurat, bisa membedakan antara seseorang dengan atau tanpa kacamata, masker, hingga jilbab.
- Gambar putar otomatis, bisa mendeteksi dan memutar gambarnya langsung ke posisi yang benar.
- Hanya dalam hitungan satu detik, di mana teknologi ini bisa mencocokkan data real-time dengan data yang sudah terekam di dalam database.
- Proses touchless yang dinilai jauh lebih aman dan akurat.
- Dapat dihubungkan dengan sumber data yang paling terpercaya, misalnya database pemerintahan untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan.
Keunggulan Liveness Detection
- Peran Liveness Detection digunakan dalam pengenalan wajah yang mampu membedakan antara foto langsung (user asli) dengan representasi palsu seperti dari cetakan 2D, cetakan 3D, atau gambar digital.
- Adanya fitur Liveness aktif dan pasif, sehingga dapat mencegah aktivitas log-in secara ilegal dengan mendeteksi objek hidup dan mati.
- Dilengkapi fitur pengamatan gambar secara detail yang menganalisa tekstur kulit, pencahayaan dan distorsi. Sehingga dinilai sangat aman dari gangguan hacker yang menggunakan foto cetak, foto digital, video rekaman hingga topeng wajah.
- Proses touchless yang lebih aman dan akurat, sebab proses verifikasi dilakukan secara digital dan tidak perlu langsung tatap muka.
Untuk keterangan lebih lanjut, langsung saja hubungi kontak layanan pelanggan Verihubs sekarang juga!