Tidak ada perusahaan yang dapat berkembang dan menonjol di persaingan tanpa diperkuat tenaga kerja yang kredibel dan kompeten di bidangnya. Lebih jauh, usaha yang keras dari setiap elemen bisnis juga wajib dimiliki agar bisnis dapat terus berkembang pesat. Tak heran, urusan seleksi karyawan menjadi urusan fundamental yang harus diperhatikan dengan baik, agar dapat memperkuat perusahaan dengan sumber daya manusia yang tangguh dan memiliki daya saing.
Namun apa sebenarnya arti dari seleksi karyawan ini? Apa tujuan besar dibalik proses yang dilakukan tersebut? Kualifikasi apa saja yang kira-kira harus diperhatikan?
Pembahasan mendalam pada ketiga pertanyaan tersebut secara lengkap akan disampaikan di poin-poin di bawah ini, dengan tambahan tips menyelenggarakan seleksi karyawan yang optimal.
Baca Juga: Wajib Tahu! 9 Keunggulan Sistem Biometrik dan Penggunaannya
Pertama, Pahami Dahulu Pengertiannya
Secara sederhana, seleksi karyawan serupa dengan rekrutmen. Seleksi ditujukan untuk mendapatkan tenaga kerja atau karyawan yang sesuai dengan kriteria yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat mengisi posisi yang dibutuhkan.
Seleksi dilakukan dengan berbagai tahapan, untuk akhirnya mendapatkan kandidat yang dirasa tepat mengisi sebuah jabatan, pekerjaan, formasi, atau posisi. Jelas, disebut seleksi karena dari sekian banyak kandidat yang mengajukan diri, hanya akan dipilih beberapa saja yang dinilai paling berkualitas.
Apa Tujuan Utamanya?
Tujuan dari seleksi, apapun konteksnya, adalah untuk mendapatkan pilihan terbaik dari sekian opsi yang tersedia. Hal serupa juga berlaku untuk seleksi karyawan, perusahaan berusaha mendapatkan pilihan terbaik untuk mengisi kekosongan jabatan atau posisi, dari pelamar yang mengajukan dirinya.
Lebih jauh, beberapa tujuan pelaksanaan seleksi karyawan menurut Irianto (2001), adalah sebagai berikut:
- Membantu organisasi membuat keputusan tentang individu yang memiliki karakteristik yang paling memadu dengan atau memenuhi persyaratan jabatan atau pekerjaan yang lowong
- Memastikan bahwa calon pekerja yang ditawarkan dan organisasi secara keseluruhan yang memungkinkan mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk bergabung dengan organisasi atau tidak
- Dari fakta yang tak terhindarkan adalah bahwa dalam proses seleksi terdapat penyempitan bidang calon pekerjaan yang dibutuhkan yang akhirnya mengarahkan pada penawaran pekerjaan pada satu orang atau sekelompok kerja calon pekerja
Cukup spesifik bukan tujuan dari proses ini?
Berbicara Mengenai Poin Kualifikasi yang Menjadi Bahan Pertimbangan
Jika berbicara mengenai seleksi, maka tidak akan lepas dari kualifikasi yang diharapkan atau dibutuhkan oleh perusahaan. Beberapa poin kualifikasi yang dapat menjadi acuan adalah sebagai berikut.
- Usia, faktor ini idealnya menjadi acuan dan pertimbangan besar sebab usia akan berpengaruh pada banyak hal. Kondisi fisik, kondisi mental, kemampuan kerja, tanggung jawab, pengalaman, dan pertimbangan produktivitas untuk perusahaan di masa yang akan datang.
- Keahlian, jelas, faktor kedua yakni keahlian, yang harus dimiliki dan sesuai dengan bidang kerja yang dibutuhkan perusahaan. Keahlian ini juga kemudian dapat menjadi lebih detail, dengan sertifikat atau kualifikasi berdasarkan standar tertentu.
- Latar belakang pendidikan, dari kualifikasi ini dapat dilihat juga bagaimana pola pendidikan yang pernah dialami oleh kandidat, dan apakah bidang yang dikuasainya saat ini memiliki dasar yang solid secara akademis. Pola pikir sangat dipengaruhi oleh hal ini.
- Jenis kelamin, hal ini juga wajib diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Bukan bermaksud membeda-bedakan, namun tidak sedikit pekerjaan yang secara spesifik lebih baik dilakukan oleh kaum laki-laki atau sebaliknya, oleh kaum perempuan saja.
- Potensi dan bakat, akan menjadi salah satu bentuk ‘investasi’ perusahaan pada karyawan yang direkrut, karena jika dikembangkan secara tepat, perusahaan dapat merasakan manfaatnya. Kinerja yang optimal dan pengembangan diri karyawan dapat terjadi dengan baik.
- Karakter, memiliki karakter yang secara spesifik diperlukan untuk mengisi beberapa jabatan. Misalnya, Anda tengah mencari manajer atau ketua suatu divisi, jelas dibutuhkan karakter pemimpin yang kuat.
- Pengalaman kerja, selain berkaitan dengan pendidikannya, pengalaman kerja juga akan berpengaruh untuk melihat sejauh mana kinerja yang diberikan kandidat untuk pekerjaannya terdahulu. Dengan melihat pengalaman kerja, tim seleksi dapat memperkirakan kapasitas kerja yang dimiliki.
- Kemampuan kerja sama, dibutuhkan orang yang mampu bekerja sama di dalam tim agar divisi yang akan dimasuki oleh karyawan baru ini segera menunjukkan performa optimal. Tanpa kemampuan kerja sama, maka gerak tim akan terhambat.
- Sifat pribadi, kandidat yang jujur, disiplin, dan memiliki inisiatif atau kreativitas tinggi juga dapat menjadi kualifikasi utama dalam seleksi karyawan. Sekali lagi, tergantung, posisi apa yang dibutuhkan dan pribadi seperti apa yang Anda perlukan untuk mengisi pekerjaan yang kosong ini.
- Mungkin saja akan terdapat banyak kualifikasi lain yang lebih spesifik, yang disesuaikan dengan perusahaan dan iklim kerja yang Anda miliki. Namun secara umum, beberapa poin di atas sudah cukup mewakili semuanya.
Sekilas 4 Tips Menyelenggarakan Seleksi Karyawan yang Baik
Idealnya proses seleksi karyawan dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Prosedur seperti identifikasi kebutuhan divisi yang memerlukan tenaga baru, spesifikasi kandidat yang akan dicari, serta range gaji yang ditawarkan, menjadi hal mendasar untuk disusun pertama kali.
Untuk mendapatkan kandidat dengan kualitas yang baik, tentu Anda perlu strategi yang tepat.
1. Tawarkan Jenjang Karir
Jika posisi yang dicari memang memiliki jenjang karir yang dapat ditawarkan, masukkan hal in dalam lowongan kerja yang disebar. Atau jika tidak memungkinkan, Anda dapat menawarkan mutasi ke divisi lain untuk mengembangkan bakat dan skill yang dilihat saat karyawan sudah bekerja.
2. Buat Iklim Kerja yang Produktif
Tidak hanya penuh semangat, iklim kerja yang menghargai hak karyawan juga wajib diciptakan. Kesadaran pada peningkatan kualitas diri pada karyawan kekinian terus meningkat. Jadi, buat program dan tawarkan program pengembangan diri, serta hormati hak karyawan mulai dari yang paling sederhana, hak privasi dan hak cuti.
3. Jelas, Gaji yang Bersaing
Tidak ada karyawan yang ingin mendapatkan gaji rendah untuk pekerjaannya. Maka dari itu, lakukan riset mengenai gaji di posisi tersebut dan tawarkan gaji yang bersaing. Bila perlu, cantumkan komisi pada setiap pencapaian yang dicatatkan, sehingga secara langsung memberikan pernyataan bahwa perusahaan menjadi pihak yang mengapresiasi pencapaian karyawan.
4. Gunakan Sistem Seleksi yang Modern dan Akurat
Perencanaan yang sempurna menjadi syarat mutlak dari proses seleksi yang optimal. Namun jangan lupa untuk mengeksekusi setiap langkah yang direncanakan dengan cermat dan teliti, sehingga semua berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.
Baca Juga: Penggunaan Akun Whatsapp Bisnis, Solusi Tepat untuk Promosi
Pendataan kandidat diperlukan untuk berbagai keperluan dalam proses seleksi ini, termasuk untuk urusan absensi, penyusunan database, dan pengecekan riwayat serta latar belakangnya. Untuk urusan yang belakangan disebutkan ini, Anda dapat mengandalkan Verihubs.
Verihubs, Membantu Proses Verifikasi Identitas Kandidat Anda
Dengan produk Employee Verification, Anda dapat dengan mudah melakukan verifikasi identitas dari kandidat yang akan dipilih. Dalam proses seleksi karyawan hal ini penting untuk memastikan semua data yang dicantumkan dalam resume adalah benar, sehingga Anda tidak tertipu. Nah untuk mendapatkan keterangan lengkap terkait produk ini, Anda dapat menghubungi layanan pelanggan kami sekarang juga. Gunakan Verihubs untuk urusan verifikasi, dan maksimalkan setiap proses bisnis yang Anda jalankan!