5 Strategi Anti Fraud dengan Sistem Biometric Verification
Fraud telah menjadi isu yang semakin meluas di era digital seperti sekarang ini. Menjadi korban kejahatan seperti penipuan keuangan atau pencurian identitas tentu saja akan sangat merugikan. Maka dari itu, setiap bisnis atau perusahaan memerlukan strategi anti fraud untuk mengurangi risiko penipuan. Lantas, bagaimana caranya?
Saat ini, semakin banyak organisasi bisnis atau perusahaan yang beralih ke solusi biometric verification. Teknologi biometric verification ini menggunakan karakteristik fisiologis atau perilaku yang unik untuk memverifikasi identitas seseorang, memberikan bentuk otentikasi yang lebih aman jika dibandingkan dengan metode tradisional seperti kata sandi atau otentikasi berbasis pengetahuan.
Keamanan biometrik memang telah menjadi pertahanan vital terhadap gelombang penipuan atau fraud yang terus meningkat. Lantas, bagaimana strategi anti fraud yang paling efektif untuk diterapkan pada bisnis atau perusahaan?
Strategi Anti Fraud dengan Teknologi Biometrik
Berikut ini adalah lima strategi anti fraud dengan teknologi biometrik yang bisa Anda lakukan untuk memerangi penipuan:
1. Atasi Tautan Terlemah dalam Keamanan (Kata Sandi)
Tidak seperti kata sandi, biometrik bergantung pada diri seseorang alias bukan sesuatu yang seseorang ketahui. Tanpa apa pun untuk dibagikan ataupun diingat, biometrik adalah pertahanan yang terbaik dalam melawan serangan yang bertujuan mengelabui pengguna agar membocorkan kredensial mereka. Selain itu, sistem biometrik juga akan membersihkan kata sandi yang buruk seperti penggunaan kembali kredensial di seluruh akun dan memilih kata sandi yang mudah.
2. Perkuat Otentikasi Tanpa Meningkatkan Friksi bagi User
Multi Factor Authentication (MFA) adalah penggunaan dua atau lebih faktor independen untuk membuktikan identitas. Banyak orang sekarang mengatakan bahwa mereka menggunakan MFA untuk keamanan kerja dan pribadi. Tapi sayangnya, tidak semua MFA sama efektifnya karena beberapa pendekatan masih mengandalkan metode yang lemah seperti password atau one-time password berbasis SMS.
Selain itu, MFA juga dapat mengakibatkan gesekan yang membuat pengguna frustasi dan mencegah adopsi yang lebih luas. Lain halnya sistem biometrik yang menawarkan keamanan tinggi tanpa berdampak negatif pada pengalaman user. Solusi MFA yang menggunakan biometrik akan menawarkan solusi yang lebih mudah dan lebih cepat daripada solusi berbasis kata sandi faktor tunggal. Misalnya, menggabungkan perangkat seluler user sebagai token dengan biometrik tingkat perusahaan memberikan otentikasi yang kuat tanpa menambahkan langkah tambahan ke dalam proses.
Baca juga: Mengenal Jenis dan Kelebihan Teknologi Biometrik Masa Kini
3. Tutup Celah dalam Proses Verifikasi Ulang
Ada banyak alasan mengapa user perlu memerlukan verifikasi ulang, seperti memiliki perangkat seluler baru atau terkunci dari akunnya. Saat ini, solusinya melibatkan proses yang justru rentan terhadap penipuan, termasuk tautan pengaturan ulang kata sandi, kata sandi satu kali, dan otentikasi berbasis pengetahuan.
Para pelaku fraud yang mengakses perangkat seluler, nomor telepon, atau akun email dapat mencegat tautan setel ulang kata sandi. Taktik penipuan umum lainnya di antaranya adalah peretas yang mengklaim bahwa mereka lupa kata sandi dan memiliki perangkat baru. Dalam skenario ini, agen pusat kontak mungkin akan mengandalkan metode autentikasi berbasis pengetahuan yang mudah dielakkan, yang mengarah ke pengambilalihan akun.
Sistem biometrik akan memudahkan verifikasi ulang dan melawan penipuan. Pertama, biometrik tidak bisa dilupakan dan tidak perlu diatur ulang, dan yang kedua biometrik tidak terikat pada perangkat tertentu dan tetap menjadi faktor otentikasi yang andal bahkan saat ponsel hilang, dicuri, atau diganti.
4 Mendeteksi Penipuan Identitas Selama Digital Onboarding
Proses pendaftaran akun baru secara online seringkali memerlukan validasi bahwa seseorang adalah orang yang mereka klaim, terutama di industri keuangan seperti perbankan. Biometrik wajah akan memperkuat pencegahan penipuan selama digital onboarding dengan mencocokkan selfie pengguna dengan foto mereka pada tanda pengenal yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Ditambah lagi dengan pelapisan liveness detection wajah, ini akan mencegah serangan spoofing dengan memastikan selfie adalah orang yang hidup dan bukan foto dari gambar cetak, gambar digital, video, atau seseorang yang memakai topeng.
5. Pastikan Kehadiran Pengguna Resmi dengan Biometric Liveness Detection
Kata sandi tidak bisa diandalkan untuk membuktikan keberadaan pengguna resmi. Tapi, biometrik termasuk suara dan wajah, adalah faktor otentikasi yang unik dalam hal ini karena memastikan bahwa orang yang mencoba mendapatkan akses adalah orang yang paling sesuai. Pada saat yang sama, keaktifan juga akan memvalidasi pengguna benar-benar hadir.
Baca juga: Wajib Tahu! 9 Keunggulan Sistem Biometrik dan Penggunaannya
Saatnya Memerangi Fraud dengan Biometric Verification!
Verifikasi identitas dengan sistem biometrik menjadi alat penting sebagai strategi anti fraud, sekaligus sangat disukai oleh pelanggan untuk kenyamanan dan ketenangan pikiran. Saat penjahat dunia maya berkembang, maka pengembang teknologi meningkatkan keamanan dan daya tahan solusi biometrik untuk menahan serangan spoofing dengan liveness detection.
Verihubs siap menjadi partner Anda dalam urusan ini. Teknologi verifikasi yang dimiliki Verihubs benar-benar fleksibel dan mudah disesuaikan, sehingga dapat mengakomodir berbagai keperluan bisnis Anda. Biometric Verification yang tersedia sebagai salah satu produk unggulan dari Verihubs bisa membantu Anda memindai wajah dan mendeteksi ekspresi dari wajah user.
Biometric Verification dari Verihubs terdiri dari Face Recognition dan Liveness Detection yang masing-masing memiliki keunggulannya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana sistem biometrik dapat melindungi bisnis atau perusahaan Anda dari fraud, silakan klik di sini!