Waspada! 5 Modus Penipuan Terbaru Salah Satunya dari WA!
Seiring perkembangan dunia digital, modus penipuan pun semakin canggih dan meresahkan. Salah satu modus penipuan terbaru adalah melalui aplikasi WhatsApp (WA).
Sebagai salah satu platform komunikasi terkemuka, penipu online sering memanfaatkan WA untuk menjalankan aksinya. Agar dapat membantu Anda mengantisipasi terjadinya penipuan online di WA, mari simak apa saja jenis penipuan tersebut dan cara menghindarinya di sini!
5 Modus Penipuan Terbaru melalui WA
Banyaknya scammer yang belakangan ini kerap bermunculan, tentunya semakin meresahkan masyarakat. Guna mengantisipasinya, mari ketahui beberapa modus penipuan yang perlu Anda waspadai berikut ini!
1. Modus Penipuan Passobis
Passobis merupakan salah satu modus penipuan terbaru, yang mengincar para pencari peluang bisnis dan pekerjaan. Biasanya, para penipu akan mengatasnamakan perusahaan palsu, yang menawarkan pekerjaan atau bisnis, dengan iming-iming keuntungan besar.
Modus penipuan ini beroperasi dengan meminta calon korban untuk mentransfer sejumlah uang, sebagai modal awal atau biaya administrasi. Namun, setelah pembayaran dilakukan, korban tidak pernah mendapatkan pekerjaan atau keuntungan yang dijanjikan.
2. File Undangan Nikah
Undangan online tentunya menjadi hal yang sangat umum di era digital seperti sekarang, sebab lebih praktis ketimbang mencetak undangan fisik. Biasanya, calon pengantin akan mengirimkan link undangan pernikahan melalui platform tertentu, seperti WA.
Sayangnya, hal ini juga turut dimanfaatkan oleh para scammer WA untuk melakukan modus penipuan terbaru. Di dalam praktiknya, para penipu ini akan mengirimkan file undangan nikah palsu melalui WhatsApp kepada calon korban.
File tersebut biasanya berisi link berbahaya yang mengarah ke situs berbahaya atau malware. Ketika korban mengunduh atau membuka file tersebut, perangkat mereka bisa terinfeksi oleh virus atau malware, yang dapat merusak data atau mencuri informasi pribadi.
3. Penipuan Kurir
Modus penipuan terbaru selanjutnya melibatkan penyamaran sebagai perusahaan pengiriman atau kurir. Biasanya, saat kita berbelanja melalui e-commerce atau marketplace, akan ada kurir yang mengirimkan paket kita. Tak jarang, kurir tersebut akan mengirimkan pesan yang berisi pemberitahuan terkait jadwal pengiriman paket.
Nah, saat menjalankan modus penipuan ini, penipu akan memberitahu bahwa mereka memiliki paket yang harus segera dikirimkan, tapi meminta pembayaran biaya pengiriman. Umumnya, penipu tersebut akan menawarkan berbagai alasan untuk meminta pembayaran, seperti biaya administrasi, asuransi, atau pajak.
Mereka meminta korban untuk mentransfer uang atau memberikan informasi kartu kredit sebagai pembayaran, namun paket yang dijanjikan tidak pernah sampai.
4. Surat Pajak dari DJP Kementerian Keuangan
Modus penipuan terbaru yang tak kalah mengkhawatirkan adalah kiriman pesan atau surat palsu yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Biasanya, para penipu online akan menuduh korban memiliki tunggakan pajak yang harus segera diselesaikan, serta mengancam dengan sanksi hukum jika tidak segera membayar.
Selanjutnya, penipu akan meminta korban untuk mengirim sejumlah uang atau membocorkan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit atau data identitas lainnya. Tak jarang, para pelaku akan menggunakan teknik intimidasi atau ancaman, agar korban segera membayar
5. Surat Tilang Palsu
Adanya e-tilang rupanya juga dimanfaatkan oleh para penipu sebagai modus penipuan terbaru. Penipu akan melibatkan pengiriman pesan atau surat palsu, yang mengaku berasal dari kepolisian atau instansi terkait, yang menuduh korban melakukan pelanggaran lalu lintas.
Agar semakin meyakinkan, tak jarang surat tilang palsu ini akan mencantumkan nomor polisi, alamat kantor polisi, serta detail pelanggaran yang dilakukan oleh korban.
Biasanya, surat tilang palsu ini mencantumkan instruksi kepada korban untuk segera mentransfer sejumlah uang sebagai pembayaran denda. Namun, pada kenyataannya, surat tilang tersebut tidak memiliki keabsahan hukum dan hanya merupakan modus penipuan belaka.
Baca Juga: Watchlist Screening: Solusi Identifikasi Pelanggan Anda!
Cara Menghindari Penipuan Melalui WA
Menurut data Kominfo, kasus scammer online menjadi masalah tertinggi pada kategori kejahatan siber, dengan persentase 32,5%. Agar dapat melindungi diri dari berbagai modus penipuan terbaru, berikut adalah beberapa cara yang perlu Anda lakukan sebagai upaya pencegahan.
1. Jangan Berikan Informasi Pribadi
Pertama, pastikan Anda tidak memberikan informasi pribadi dan rahasia kepada orang yang tidak dikenal. Contohnya adalah informasi terkait rekening, username dan password, atau nomor identitas.
Pasalnya, informasi-informasi seperti ini bisa dimanfaatkan oleh penipu online untuk hal yang merugikan. Contohnya adalah untuk melakukan pinjaman online (pinjol), atau bahkan meretas rekening Anda.
2. Waspadai Tawaran yang Terlalu Menggiurkan
Selalu waspada apabila Anda mendapatkan tawaran atau iming-iming yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, sebab kemungkinan besar itu adalah modus penipuan terbaru. Contohnya adalah pekerjaan dengan gaji besar tanpa syarat yang jelas, atau barang dengan harga sangat murah.
3. Hati-Hati dalam Mengunduh atau Membuka File
Selanjutnya, jangan sembarang mengunduh atau membuka file yang dikirimkan kepada Anda! Terlebih, jika file tersebut memiliki format .apk. Bisa jadi, file tersebut berasal dari scammer WA yang sedang melancarkan modus penipuan.
Umumnya, file-file yang berisi link atau lampiran, dapat mengandung malware maupun virus, yang dapat merusak perangkat Anda atau mencuri informasi pribadi.
4. Waspadai Teknik Intimidasi atau Ancaman
Jika Anda menerima pesan atau surat yang mengancam dengan sanksi hukum atau tindakan tegas lainnya, jangan terburu-buru untuk merespons. Bisa jadi, pesan atau surat tersebut adalah modus penipuan terbaru.
Oleh sebab itu, sebelum mengambil langkah selanjutnya, pastikan untuk memverifikasi keabsahan surat atau pesan tersebut dengan instansi yang bersangkutan.
Baca Juga: 5 Cara Cepat Cek Identitas Lewat No Rekening Bank
5. Verifikasi Identitas Pengirim
Sebelum melakukan transaksi atau memberikan informasi pribadi, pastikan untuk selalu memverifikasi identitas pihak yang mengirimkan pesan kepada Anda. Upaya ini sangat penting untuk mencegah modus penipuan terbaru melalui WA.
Penggunaan aplikasi seperti Income Check dari Verihubs bisa menjadi salah satu opsi terbaik bagi Anda. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda bisa mengecek nama perusahaan, alamat email, NIK (Nomor Induk Kependudukan), tanggal lahir, hingga kondisi keuangan dari pengirim pesan.
Dengan demikian, Anda bisa lebih percaya diri dalam memvalidasi pesan yang diterima melalui WhatsApp, sehingga dapat mengurangi risiko penipuan online di WA.
Sudah Tahu Apa Saja Modus Penipuan Terbaru melalui WA?
Modus penipuan seperti passobis, file undangan nikah palsu, penipuan kurir, surat pajak palsu, hingga surat tilang palsu dapat mengancam masyarakat. Guna mencegah risiko ini, penting untuk selalu waspada dan melakukan berbagai upaya antisipasi.
Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan verifikasi informasi. Aplikasi Income Check dari Verihubs dapat menjadi upaya pencegahan yang efektif dalam menghindari modus penipuan terbaru.Melalui integrasi AI dan sumber data kredibel dari instansi pemerintah, Income Check dapat memverifikasi keabsahan informasi. Selain itu, dengan skema pembayaran yang efisien dan tim yang responsif, Income Check adalah solusi cerdas yang siap membantu melindungi Anda dari ancaman penipuan online.
Source:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240226075848-37-517472/penipuan-whatsapp-dan-email-makin-banyak-kenali-modus-terbaru-2024
https://indonesiabaik.id/videografis/modus-penipuan-online-terbaru
https://www.rri.co.id/hukum/666789/passobis-modus-penipuan-terbaru-di-dunia-digital
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240303042622-192-1069748/deret-penipuan-whatsapp-dan-telegram-terbaru-2024-modus-pemilu-dana
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240121060429-37-507526/penipuan-whatsapp-makin-banyak-ini-modus-terbaru-2024