3 Teknik Validasi Data yang Akurat, Kolaborasi dengan AI
Bagi pebisnis di bidang fintech atau industri lain yang berkaitan dengan data pelanggan, validasi sebuah data user adalah hal yang krusial. Berbagai teknik validasi data bisa digunakan dalam rangka memastikan kebenaran data tersebut.
Tentunya, teknik validasi yang berbeda akan menawarkan kelebihan dan tantangan yang berbeda pula. Pada akhirnya, pemilihan teknik validasi yang digunakan akan bergantung pada kebutuhan yang Anda miliki untuk bisnis yang dikelola, sebab hingga saat ini kesempurnaan teknik tersebut hanya dapat diperoleh ketika digunakan sesuai dengan peruntukannya, dan mampu memenuhi apa yang Anda cari.
Penjelasan mengenai beberapa jenis teknik validasi data dapat Anda peroleh di bawah ini, lengkap dengan ulasan, kelebihan, dan tantangan yang harus Anda hadapi saat menggunakannya.
Baca Juga: Demi Keamanan, Penerapan Verifikasi pada Fintech adalah Sebuah Keharusan!
1. Phone Number Verification
Teknik validasi paling dasar yang mungkin Anda butuhkan adalah phone number verification. Pada dasarnya, validasi ini akan mengandalkan kecocokan nomor telepon yang dimasukkan oleh user pada formulir yang tersedia, dengan nomor telepon yang digunakan pada perangkatnya.
Metode yang digunakan sendiri adalah WhatsApp Global OTP, SMS Global OTP, atau Flash Call, yang ditujukan pada nomor yang telah dimasukkan oleh user. Sistem akan mengirimkan pesan dan secara otomatis isi pesan dapat dimasukkan ke kolom yang disediakan, jika nomor pengguna disematkan pada perangkat yang digunakan saat ini.
Sistem akan memperoleh data valid atas nomor telepon yang dimasukkan pengguna ini, dan menilai pengguna adalah riil dan bukan scam, bot, atau upaya pemalsuan lain yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Kelebihan dari metode ini adalah kemudahan akses perangkat, sebab hanya diperlukan sinyal seluler saja. User tidak memerlukan sambungan internet aktif, hanya harus memastikan nomor yang digunakan dalam keadaan aktif dan tidak dalam masa tenggang.
Untuk kekurangannya sendiri metode validasi akan sulit dilakukan jika nomor yang dimasukkan tidak berada dalam perangkat yang digunakan oleh user. Diperlukan input secara manual, atau bahkan pengulangan input nomor telepon yang digunakan agar proses validasi berjalan lancar.
2. Identity Verification
Teknik validasi data yang kedua adalah identity verification, yang mengandalkan data dari kartu identitas milik user yang akan dicek kebenarannya pada database yang telah terhubung. Proses ini tidak memakan waktu lama, sebab optimasi fitur OCR sudah dapat digunakan.
User tinggal memegang kartu identitas di hadapan perangkat pemindai, seperti kamera pada smartphone atau perangkat sejenis, dan sistem dapat mengenali teks yang ada di dalam kartu identitas tersebut.
Dengan bantuan AI, teks akan diidentifikasi, disusun, dan dimasukkan ke bagian input, baru dicek kembali oleh user terkait kebenarannya. Jika semua data telah terkonfirmasi, maka data dapat dilanjutkan untuk divalidasi dan diverifikasi.
Keuntungan dari metode ini adalah user akan merasa dimudahkan sebab tinggal melakukan selfie bersama kartu identitas, atau memasukkan foto kartu identitas saja. Data dapat dicek kembali, sebelum di-submit ke dalam sistem.
Tantangan yang muncul kemudian adalah pada pencahayaan yang sulit diatur, posisi dan kemiringan kartu identitas, hingga hambatan teknis lain. Input data memerlukan jaringan internet aktif, agar data dapat dikirimkan ke sistem dan dicek. Tanpa adanya sambungan internet aktif maka metode ini akan sulit terlaksana.
3. Biometric Verification
Teknik validasi data selanjutnya adalah dengan biometric verification. Pada teknik ini, data yang dijadikan acuan untuk proses validasi adalah profil biometrik dari user, yang diperoleh melalui pemindaian citra yang dimasukkan oleh user.
Data yang dimasukkan, baik berupa foto atau video, kemudian akan diekstrak oleh sistem untuk diolah ukurannya. Mulai dari jarak antar mata, ukuran hidung, jarak telinga, kedalaman rongga mata, ukuran bibir, jenis suara, sidik jari, citra retina, dan sebagainya, semua akan diukur dan dijadikan rentetan kode unik yang merepresentasikan wajah user.
Data ini kemudian dicek pada database yang dimiliki untuk diketahui kecocokan antara data yang dimasukkan dengan data yang tersimpan dalam database. Data yang tersimpan dalam database sendiri dapat berasal dari input sebelumnya, foto dari kartu identitas, atau data lain yang legal.
Kelebihannya adalah teknik ini sangat tinggi tingkat keamanannya, sebab dapat pula mendeteksi upaya pemalsuan wajah menggunakan citra palsu atau teknologi deepfake dengan batuan liveness detection. Kemudian validasi mudah dilakukan, karena user hanya tinggal melakukan selfie sesuai arahan dari sistem.
Sedikit tantangan yang dimiliki adalah bahwa citra yang diambil harus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Pada user pemula dan sistem yang kurang solid, pengambilan data bisa saja terjadi berulang dan mengalami error terus menerus.
Baca Juga: Proses Validasi Data adalah Hal Penting dalam bisnis Fintech, Simak di Sini!
Ketiga teknik validasi data di atas dapat Anda gunakan sesuai dengan keperluan, tentu dengan biaya yang berbeda-beda. Tinggal disesuaikan saja kira-kira teknik mana yang paling sesuai dari segi nilai guna, tingkat akurasi, dan besaran biaya yang harus dikeluarkan.
Kini, Verihubs hadir dengan menawarkan produk yang menerapkan teknik validasi data solid. Ketiga teknik di atas terdapat pada setiap produk Verihubs, dan telah terbukti dengan sertifikat profesional. Jadi, segera hubungi layanan pelanggan kami sekarang dan maksimalkan fitur yang tersedia untuk bisnis yang Anda miliki!