Kecerdasan buatan (AI) telah merambah ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan memberikan dampak positif yang signifikan. Jadi, keberadaan AI tidak hanya menciptakan kemudahan, tetapi juga meningkatkan efisiensi berbagai tugas manusia.
Maka dari itu, melalui pemanfaatan AI yang bijaksana, kita dapat memahami bagaimana inovasi ini telah mengubah dan memperkaya cara manusia berinteraksi dengan teknologi. Nah, agar memperdalam pemahaman Anda, mari telaah lebih lanjut tentang implementasi dan contoh AI melalui artikel berikut!
Apa Itu Kecerdasan Buatan (AI)?
AI atau Artificial Intelligence adalah simulasi kecerdasan manusia yang diproses oleh mesin. Sederhananya, AI merupakan kemampuan komputer atau mesin untuk meniru dan melakukan tugas-tugas yang umumnya memerlukan kecerdasan manusia.
Tujuan utama dari AI adalah menciptakan sistem yang dapat memproses informasi, belajar dari pengalaman, dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sekarang ini, implementasi kecerdasan buatan telah mencakup berbagai bidang, termasuk pengenalan wajah, penerjemahan bahasa, hingga pengelolaan keuangan.
Oleh sebab itu, perkembangan AI dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan berbagai aspek kehidupan sehari-hari, baik secara individual maupun industri.
10 Contoh Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Sehari-hari
Tanpa sadar, mungkin Anda telah bersinggungan dengan teknologi AI setiap hari untuk meningkatkan kualitas hidup. Ketahui 10 contoh penerapannya berikut!
1. Search Engine atau Mesin Pencari
Saat ingin mendapatkan informasi dengan cepat, mayoritas orang akan menggunakan mesin pencari, seperti Google, Bing, dan Yahoo. Namun, tahukah Anda bahwa mesin pencari merupakan salah satu bentuk AI?
Mesin pencari mengandalkan kecerdasan buatan untuk menyajikan hasil pencarian yang paling relevan bagi pengguna. Cara kerjanya, algoritma AI akan memproses data dari jutaan situs web, kemudian mempertimbangkan faktor seperti relevansi, otoritas, dan popularitas.
Melalui pembelajaran mesin, maka search engine akan memberikan hasil yang sesuai dengan preferensi Anda. Oleh karena itu, mesin pencari tidak hanya mempercepat akses informasi, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna.
2. Algoritma Sosial Media
Kominfo menyebutkan bahwa 95% masyarakat Indonesia memanfaatkan internet untuk mengakses media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter/X, dan lainnya. Di dalam penerapannya, algoritma media sosial tersebut menggunakan kecerdasan buatan untuk menyusun feed pengguna.
Artinya, algoritma ini menganalisis perilaku pengguna, termasuk like, share, dan komentar, untuk memprediksi preferensi. Maka dari itu, dengan memahami minat individu, algoritma ini bisa memastikan bahwa konten yang muncul di feed pengguna lebih sesuai dengan keinginan mereka.
3. Marketplace
Jika berbicara tentang kemudahan berbelanja, maka marketplace menjadi pilihan utama bagi Anda yang tidak ingin repot untuk keluar rumah. Nah, rupanya, kecerdasan buatan berguna untuk meningkatkan pengalaman belanja online Anda.
Pasalnya, algoritma AI menganalisis perilaku pengguna, termasuk riwayat pembelian dan penelusuran, untuk memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan. Jadi, situs marketplace seperti Amazon, Shopee, dan Tokopedia tidak hanya mempercepat proses belanja, tetapi juga meningkatkan peluang konversi.
4. GPS
Apakah Anda sering menggunakan GPS sebagai penunjuk arah jika sedang bepergian? Jika iya, ini berarti bahwa Anda telah menggunakan salah satu aplikasi kecerdasan buatan.
Pasalnya, AI di dalam sistem GPS berguna untuk memberikan petunjuk arah yang lebih akurat. Algoritma ini memproses data lalu lintas secara real-time, memprediksi waktu perjalanan, dan menyesuaikan rute. Jadi, dengan AI, GPS memastikan Anda mendapatkan arahan yang optimal dan mengurangi waktu tempuh.
Baca Juga: 7+ Rekomendasi Aplikasi Absensi Online AI Terbaik
5. Iklan Online atau Digital Marketing
Di ranah pemasaran digital, kecerdasan buatan adalah bagian penting untuk menciptakan iklan online yang menarik. Alasannya, algoritma machine learning pada AI akan menganalisis data pengguna, seperti riwayat pencarian dan perilaku online untuk menargetkan iklan dengan lebih tepat.
Jadi, penggunaan teknologi AI dalam iklan online ini tidak hanya memaksimalkan efektivitas ads campaign, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih relevan untuk mencapai tujuan pemasaran.
6. Virtual Assistant atau Chatbot
Chatbot menjadi bagian integral untuk berbagai bisnis berbasis online, sebab dapat memberikan respons yang lebih cepat dan relevan. Nah, chatbot ini menggunakan pemrosesan bahasa alami (NLP), yang memungkinkan sistem untuk memahami pertanyaan dan perintah pengguna, sehingga menciptakan interaksi yang tepat.
Dari memberikan informasi hingga menyelesaikan masalah, penerapan teknologi kecerdasan buatan ini menjadi semakin masif dalam berbagai platform dan bisnis. Tujuannya adalah untuk menyediakan layanan pelanggan yang lebih efisien dan responsif tanpa terbatas waktu.
7. Online Translator
Jika Anda menggunakan aplikasi penerjemah online, seperti Google Translate, maka artinya Anda telah memanfaatkan teknologi AI. Pasalnya, proses penerjemahan ini menggunakan neural machine translation, yang memungkinkan sistem belajar dari data sebelumnya untuk meningkatkan kualitas terjemahan.
Jadi, dengan memahami konteks dan idiom, aplikasi ini dapat membantu mengatasi hambatan bahasa, sekaligus mendukung konektivitas global.
8. Game Online
Kecerdasan buatan telah merajai dunia game online, dengan menciptakan pengalaman bermain yang lebih dinamis dan menarik. Melalui personalisasi pengalaman bermain berdasarkan preferensi, algoritma AI pada game online dapat menciptakan lingkungan virtual yang lebih realistis dan menantang.
Oleh sebab itu, tak heran jika game online saat ini dapat menghadirkan permainan yang lebih menarik dan menghibur pengguna.
9. Aplikasi Mobile Banking
Penerapan artificial intelligence dalam mobile banking telah memberikan lebih dari sekadar akses ke rekening. Pasalnya, melalui analisis keuangan, teknologi kecerdasan buatan ini dapat memberikan rekomendasi pengelolaan keuangan yang lebih pintar.
Selain itu, sistem ini juga dapat mendeteksi aktivitas keuangan yang mencurigakan, yang bermanfaat untuk meningkatkan keamanan transaksi. Sebagai hasilnya, pengguna akan mendapatkan panduan finansial yang lebih personal dan terukur, memiliki kendali atas keuangan pribadi, sekaligus merasa aman saat bertransaksi.
10. Aplikasi Absensi Karyawan (Biometric Verification)
Kini, mayoritas perusahaan telah menggunakan sistem yang lebih efisien dalam memanajemen absensi karyawan. Salah satunya adalah pemanfaatan verifikasi biometrik, yang menerapkan AI. Jadi, sistem ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga mempercepat proses absensi.
Contoh aplikasi absensi karyawan yang menerapkan teknologi ini adalah Biometric Verification dari Verihubs. Sistem absensi ini memakai kecerdasan buatan face recognition dan liveness detection untuk memastikan identitas karyawan terverifikasi secara akurat.
Di dalam prosesnya, sistem absensi tersebut dapat memverifikasi identitas karyawan yang melakukan pemindaian wajah dengan tingkat akurasi mencapai 99,9%. Pasalnya, Biometric Verification dapat memverifikasi karyawan secara real-time, bahkan saat karyawan mengenakan aksesori, seperti kacamata dan topi.
Selain itu, sistem ini juga bisa mendeteksi gambar berkualitas rendah, sehingga akurat dalam mencegah fraud digital dan kecurangan.
Sudah Tahu Apa Itu Kecerdasan Buatan dan Contohnya?
Di dalam dunia yang semakin canggih dan terhubung, AI telah menjadi bagian penting untuk memajukan efisiensi, akurasi, dan personalisasi. Bahkan, kini AI telah membentuk berbagai aspek, termasuk pencarian informasi, navigasi, layanan keuangan, hingga manajemen absensi.
Contohnya, di ranah akurasi absensi karyawan, Biometric Verification dari Verihubs menjadi pilihan terbaik, sebab menawarkan solusi canggih dengan teknologi kecerdasan buatan yang andal. Bahkan, Verihubs meraih posisi pertama sebagai teknologi pengenalan wajah yang paling akurat dan cepat di Indonesia. Ini karena Biometric Verification menggunakan liveness detection standar ISO 27001 dan mengantongi sertifikat NIST untuk FRTE 1:N dan FRTE 1:1. Jadi, dengan memanfaatkan teknologi ini, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengurangi risiko kecurangan atau fraud, sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis.